Site icon Suara NTT

1.895 Anak di Lembata masih Menderita Stunting

Suara-ntt.com, Lewoleba-Hingga saat ini masih ada 1.895 anak di Lembata menderita stunting.

“Sampai hari ini masih ada 1.895 anak di Lembata yang menderita stunting,” kata Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday ketika memberi laporan tentang perkembangan kasus stunting pada kunjungan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama rombongan pada Kamis, 7 April 2022.

Thomas Ola mengatakan, di Kecamatan Ile Ape lagi dikembangkan sorghum bukan hanya sebagai makanan tambahan bagi balita, tetapi juga upaya untuk memutus mata rantai stunting.

“Sorghum yang dikembangkan di tempat ini,  bukan hanya sebagai  makanan tambahan bagi balita, tapi juga upaya untuk memutus mata rantai stunting. Dimana sereal sorghum untuk anak-anak dan berasnya untuk ibu-ibu dan bapak-bapak,”jelas mantan Wakil Bupati Lembata ini.

Dikatakan, tempat yang dikunjungi oleh Gubernur NTT dan rombongan hari ini dikenal dengan nama Tanjung Bahagia.

“Disini kita biasa sebut dengan Tanjung Bahagia, tapi lahannya tandus, seharusnya masyarakatnya bahagia. Namun karena potensi daerah ini belum diolah dengan maksimal oleh masyarakatnya. Dengan demikian daerah ini juga belum mengalami kebahagiaan,”ungkapnya.

Dijelaskan, banyak sekali lahan tidur di sini yang belum dimanfaatkan optimal oleh masyarakat lokal. Lahan disini banyak ditumbuhi oleh alang- alang dan pohon tuak.

“Kami mendorong para petani atau wira usaha tani mandiri untuk menggarap sorghum dan jagung diatas lahan ini yang ditumbuhi oleh alang-alang. Karena kurangnya curah hujan di tempat ini, hasil panen sorghum ataupun jagung belum memuaskan.  Bahkan sering terjadi gagal panen dan kelaparan”, jelas orang nomor satu di Kabupaten Lembata ini.

Bupati Thomas menyampaikan bahwa masyarakat di Kecamatan Ile Ape,  khususnya di Desa Tagawiti sangat merindukan kebahagiaan sesuai dengan nama tempat ini.

Dalam kesempatan itu, Gubernur VBL bersama rombongan mengunjungi Desa Tagawiti dan Desa Beutaran Kecamatan Ile Ape, untuk melakukan tatap muka langsung dengan masyarakat, sekaligus melakukan panen simbolis Sorghum 2 hektare (Ha) dari total yang siap dipanen yaitu 86 Ha.

Tiba di pintu gerbang Desa Tagawiti,  Gubernur VBL dan rombongan disambut para tokoh adat dan tokoh masyarakat serta diarak masuk dengan tarian penyambutan Pana Dai, Gawe Gere, simbol persaudaraan dan persatuan di Lewotana Lembata.

Setelah penyambutan,  Gubernur VBL yang telah dinanti oleh ratusan warga setempat,  langsung diarak menuju rumah adat Holoriang, Suku Balawala dan disambut dengan Ritual Adat oleh para Tokoh Adat.

Selepas ritual adat,  orang nomor satu di NTT ini didaulat menuju ke Balai Pertemuan Holoriang di Desa Tagawiti,  dimana sejumlah warga masyarakat telah menanti kehadiran Gubernur VBL,  untuk mendengarkan arahan dan motivasi dari pemimpin NTT ini.

Sebelum pertemuan, Gubernur NTT didaulat untuk melakukan pemotongan tumpeng PMT (Pemberian Makanan Tambahan) 4 Bintang yaitu Sorghum, Kacang Hijau, Telur dan Sayur Daun Kelor.  Tumpeng  ini sengaja disiapkan oleh kaum ibu setempat sebagai program pencegahan stunting di Desa Tagawiti dan Desa Beutaran san sekitarnya. 

Gubernur memberikan tumpeng secara simbolis kepada 3 balita, merupakan sereal sorghum yang telah dicampur kelor,  sangat bermanfaat untuk perbaikan gizi balita dan ibu hamil. 

Dalam kesempatan tersebut dirinya menanyakan jumlah angka stunting khusus di Desa Tagawiti kepada Kepala Puskemas Wanpukang, Margaretha Ose Making.

“Berapa jumlah bayi yang tergolong stunting di tempat ini?”, tanya Gubernur kepada Margaretha.

“Khusus di desa Tagawiti adalah 13 orang , bapak, dan yang terkena gizi buruk ada seorang anak.  Total anak stunting pada 17 desa di Kecamatan Ile Ape adalah sebanyak 126 anak dan 14 mengalami gizi buruk, sesuai data per Maret 2022. Jika dibandingkan dengan keadaan pada Bulan Februari 2022 yaitu sebanyak 134 anak stunting,  maka pada posisi Maret 2022, jumlah bayi stunting berkurang”, ungkap Margaretha kepada Gubernur NTT.

Selanjutnya, Margaretha juga menyampaikan sejauh ini,  pihak Puskesmas Wanpukang juga telah berupaya melakukan perbaikan gizi bagi ibu hamil dan balita dengan mengajak untuk mengkonsumsi sereal. Sorghum dicampur kelor,  sebagai upaya pencegahan stunting di Kecamatan Ile Ape.

Merespon hal tersebut, Gubernur VBL mengatakan, angka stunting di NTT juga telah turun walaupun dibawah angka nasional yaitu sekitar 22 persen. Gubernur  mengajak  semua pihak harus terus bekerja keras, karena angka stunting NTT masih tetap tinggi.

“Itu berarti kita masih punya sekitar 8.000 anak di NTT yang stunting. Oleh sebab itu, kita tidak boleh lengah kerja terus,  agar saat saya selesai menjadi Gubernur tahun depan sudah menyentuh angka 12 persen.  Itu mimpi saya. Terima kasih kepada ibu-ibu yang terus bekerja keras menurunkan angka stunting di NTT. Kita harus bekerja kolaboratif untuk mengatasi hal ini,”pintanya.

Dikatakan, kalau mau bahagia,  maka kuncinya adalah kerja keras.

“Dalam perjalanan menuju tempat ini, mulai dari atas pesawat dan menggunakan pesawat,  saya mengamati bahwa tempat ini sebenarnya sangat luar biasa. Walaupun kurang air tetapi sebenarnya tempat ini sangat kaya dengan berbagai potensi yang ada didalamnya. Tuhan setiap tahun memberikan air melalui hujan,  walaupun sedikit tapi seharusnya bisa dimanfaatkan. Oleh sebab itu,  selesai dari kunker ini,  saya perintahkan Kadis Pertanian Provinsi NTT dan Kadis Pertanian Kabupaten Lembata,  agar duduk sama-sama mendesain,  berapa banyak traktor yang harus disiapkan oleh kabupaten dan provinsi, disiapkan dengan baik, sehingga tahun depan minimal 7.000 hektare pertanian sudah jadi disini”, tegas Gubernur Viktor disambut dengan bahagia oleh masyarakat yang hadir pada pertemuan tersebut.

Selanjutnya Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini mengatakan, lahan di Ile Ape ini sangat luar biasa untuk bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakatnya.  Lahan sangat luas sebenarnya menjadi modal yang sangat besar pula untuk bisa memberi kebahagiaan yang sangat besar pula bagi masyarakat yang bermukim di Kecamatan Ile Ape.

“Tuhan sudah beri lahan yang hebat,  hanya kita saja yang belum mau bekerja serius. Tuhan sudah kasih air tiap tahun. Saya pikir bulan Oktober itu kita siapkan lahan yang sudah siap,  benih yang sudah siap,  pupuk sudah siap,  semua sudah siap, sehingga masuk bulan Desember, begitu ada hujan kita sudah mulai untuk melakukan penanaman. Saya yakin dengan ekosistem wira usaha mandiri. Jadi kalau 7000 hektar, maka itu berarti 1 hektar itu menghasilkan 7 ton jagung, nanti akan digabung dengan sorghum. Kita mulai dengan jagung dulu. Apakah 7 ton kali 7.000 maka itu menjadi 49.000 ton. 49.000 ton kali 1000 maka menjadi 49 juta. 49 juta kali 3000 berarti sekitar 147 miliaran uang yang bakal didapat dari hasil produksi tersebut. Ini berarti tahun depan sudah ada 147 miliaran uang ada di tempat ini,  nah inilah Tanjung Bahagia, yang kebagiannya telah datang”, ungkap Gubernur VBL penuh optimisme kepada masyarakat setempat.

Gubernur VBL juga mengatakan bahwa melalui program pemerintah yaitu wira usaha mandiri telah berhasil menggarap 105 ribu hektar pertanian.  Di tahun 2023 akan menjadi 300 ribu hektar, dan menjadi 500 ribu di tahun 2024,  karena perputarannya pasti lebih cepat.

Gubernur juga menambahkan bahwa dari 1000 km jalan provinsi yang rusak, hari ini sudah 906 km yang diperbaiki, 

“Tinggal 94 kilometer lagi,  telah merampungkan 1000 km jalan provinsi yang harus diperbaiki. Mudah-mudahan sebelum masa jabatan saya selesai, maka 1000 km jalan di seluruh provinsi NTT telah rampung”, ungkap Gubernur NTT penuh semangat.

Gubernur mengatakan bahwa Lembata ini sangat kaya dan
hebat. Belum dikerjakan saja sudah menampakan hasil,  apalagi kalau dikerjakan optimal maka masyarakat dan daerah ini akan kaya.

“Budidaya ikan kerapu yang sudah berhasil di Kabupaten Rote Ndao dan Semau, juga harus segera direplikasi di Flores Timur dan Lembata pada tahun 2023. Karena NTT akan menjadi penghasil budi daya ikan terbesar di Indonesia.  Bulan Agustus 2022 kita akan eksport perdana ikan hasil
Budidaya. Dan pusat budi daya terbesar akan ada di Pulau Lembata, Flores Timur dan sebagian Utara dari Pulau Flores. Kita akan persiapkan dengan baik,”jelas Gubernur VBL.

Selanjutnya, Gubernur VBL juga menambahkan untuk pertama kali Bank NTT telah masuk dalam buku sehat tingkat II, dan siap menuju Bank devisa di akhir 2023 nanti. 

“Pemerintah juga akan mendesain perhubungan di Utara Flores,  sehingga transportasi dari TTU, Atapupu bisa masuk Lembata, Alor, Flores Timur PP.  Transportasi disini harus terbuka dengan baik,  karena kedepan akan mendorong pertumbuhan luar biasa di perbatasan Timor Leste dan Belu. (HT)

Exit mobile version