Suara-ntt com, Kupang-Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dimeriahkan dengan digelarnya Parade NTT Bertenun 2024 pada Rabu (20/12/24).
Parade ini dihadiri oleh Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, bersama Penjabat Ketua TP PKK Kota Kupang, Ny. Angela Lusi-Deran. Acara tersebut juga dihadiri Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, unsur Forkopimda NTT, serta Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf, Fransiskus Handoko, sebagai tamu kehormatan.
Ribuan peserta turut ambil bagian dalam parade ini, terdiri dari pegawai pemerintah daerah, sektor perbankan, organisasi wanita, komunitas seni dan budaya, perguruan tinggi, sekolah-sekolah, BUMD, instansi vertikal, hingga teman disabilitas. Delegasi Pemerintah Kota Kupang tampil memukau dengan mengenakan Tenun Sepe, motif khas Kota Kupang, sementara peserta lain menampilkan busana modifikasi berbahan tenun ikat khas daerah masing-masing.
Parade dimulai pukul 08.00 WITA dari depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah NTT dan berakhir di Kantor Gubernur NTT. Acara ini dibuka secara resmi oleh Penjabat Ketua Dekranasda dan TP PKK Provinsi NTT, Ny. Santi Ambarwati, S.E. Sebelumnya, panitia menyelenggarakan aksi peduli bencana Gunung Lewotobi melalui donasi QRIS, yang dimulai dengan nominal Rp66 sebagai simbol usia NTT.
Selain parade, perayaan HUT ke-66 ini diwarnai dengan program penanganan stunting melalui inisiatif “Orang Tua Asuh Stunting.” Bantuan kepada 1.700 anak stunting akan diberikan secara simbolis sebagai bagian dari kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kota.
Rangkaian acara juga menampilkan pameran tenun ikat, demo kuliner, serta bazar pangan lokal yang melibatkan 51 pelaku UMKM. Menu berbasis sorgum, pangan lokal khas NTT, disajikan untuk tamu VIP dan anak-anak stunting, sementara bazar beras SPHP menawarkan produk dengan harga di bawah pasar.
Sebagai puncak acara, dilakukan deklarasi menetapkan 20 Desember sebagai Hari Bertenun NTT. Pada hari ini, masyarakat NTT diimbau untuk mengenakan tenun ikat sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian budaya lokal. Pemerintah Provinsi NTT dan Kota Kupang juga sedang mengajukan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk motif tenun khas daerah, termasuk Tenun Sepe, guna melindungi warisan budaya ini.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, Parade NTT Bertenun 2024 diharapkan menjadi momentum kebangkitan budaya lokal serta semangat kebersamaan dalam membangun NTT yang lebih sejahtera dan berbudaya. ***