Site icon Suara NTT

257 Koperasi di Kota Kupang ‘Mati Suri’

Suara-ntt.com, Kupang-Berdasarkan data yang ada, jumlah keseluruhan koperasi di Kota Kupang sebanyak 603. Dari jumlah tersebut ada 257 koperasi saat ini tidak aktif lagi sementara 346 koperasi yang aktif namun tidak semuanya sehat.

Pasalnya, koperasi-koperasi ini tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahun (RAT) selama tiga tahun berturut-turut. Bahkan yang melakukan RAT selama tiga tahun berturut-turut tidak sampai 60 koperasi.

“Memang setiap tahun sebelum pendemi ada sekitar 120 sampai 130 koperasi melakukan RAT. Pada saat pendemi turun drastis kurang lebih 60 yang melakukan RAT,”kata Kepala Dinas Koperasi Kota Kupang, Eben Ndapamerang saat membuka kegiatan Pra Rapat Anggota Tahunan (Pra RAT) Ke XXXI KSP Kopdit Solidaritas Sta. Maria Assumpta Kupang Tahun Buku 2022 di Kupang pada Sabtu,11 Maret 2023.

Walaupun dengan kondisi seperti ini, Eben optimis adanya kebangkitan koperasi diikuti dengan kebangkitan UMKM-UMKM karena situasi saat ini mengharuskan kredit yang diajukan anggota harus difokuskan pada pengembangan usaha produktif.

Koperasi Solidaritas Assumpta diharapkan harus menjadi koperasi yang lebih mengutamakan pembinaan anggota pada sektor jasa produktif agar mampu menjadi koperasi yang besar dan anggotanya menjadi sejahtera.

“Koperasi yang tidak aktif itu, adalah anggota pinjam tidak mampu bayar. Ini gagal bayar karena konsumtif,”ungkapnya.

“Mari kita selektif. Tidak sekedar menyehatkan dan membuat koperasi kita besar, tapi juga membina anggota sehingga apa yang kita berikan mampu meningkatkan ekonomi anggota,” tambahnya.

Dia mengatakan, sebagai salah satu koperasi penopang usaha ekonomi masyarakat di Nusa Tenggara Timur, Koperasi Kredit (Kopdit) Solidaritas diminta harus bangkit demi kesejahteraan seluruh anggotanya.

Menurut Ndapamerang, persoalan yang akan dihadapi koperasi saat ini akan sulit seperti saat masa pendemo COVID-19 berlangsung yakni persoalan resesi ekonomi yang mengancam perekonomian.

“Kita sudah terbebas dari pendemi COVID-19, perlahan kondisi ekonomi mulai pulih. Di saat semua orang susah, di saat begitu banyak orang kehilangan pekerjaan pengurus melaksanakan tugas di saat pendemi. Muncul lagi masalah baru permasalahan ekonomi yang cukup berat saat ini,” ujar Ndapamerang.

Menyikapi persoalan ini, dirinya berharap pinjaman atau kredit yang diajukan anggota difokuskan pada pengembangan usaha produktif atau kredit yang mendukung usaha anggota atau pengembangan usaha UMKM. Pasalnya, keberhasilan melewati masa COVID dikarenakan kekuatan koperasi dan UMKM.

Mengetahui kekuatan besar yang dimiliki koperasi saat ini, Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Koperasi tetap melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap koperasi-koperasi di Kota Kupang.

Namun ia mengakui bahwa saat ini koperasi-koperasi yang berada di bawah pengawasan Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Koperasi banyak yang tidak aktif dan tidak sehat.

Dijelaskan, koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang dikelola dengan prinsip dan asas kekeluargaan seharusnya dimaknai seluruh anggota sebagai sebuah kekuatan kebangkitan ekonomi menuju kesejahteraan seluruh anggota.

Oleh karena prinsip dan dasar koperasi itu, ia mengajak seluruh anggota agar melakukan melakukan pinjaman.”Persyaratan pinjam di koperasi tidak terlalu memberatkan. Kalau ke perbankan kita pinjam dengan persyaratan sangat rumit dan panjang. Di koperasi tidak. Tapi ingat jangan sampai asas ini menjadi titik lemah untuk hidupnya koperasi,”pintanya.

Sementara itu, General Manager Kopdit Solidaritas Assumpta Kupang, Urbanus Reko mengatakan, Koperasi Solidaritas saat ini lebih mengedepankan kepada pengembangan usaha produktif.

“Kami coba indentifikasi secara baik tentang tujuan pinjaman anggota itu. Jangan sampai orang pinjam untuk konsumtif yang habis pakai,” kata Urbanus.

Urbanus mengakui bahwa saat ini, pihaknya lebih selektif dalam pemberian pinjaman kepada anggota yang dalam jumlah besar. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir penggunaan pinjaman tidak sesuai dengan tujuannya.

Dikatakan, tujuan pinjaman anggota itu bisa berjalan sesuai dengan perencanaan, pihaknya akan melakukan pendampingan dari tahap perencanaan, pengelolaan keuangan, sampai dengan tahap produksi.

Karena menurut Urbanus, setiap usaha yang akan dikembangkan oleh anggota pihaknya harus mengetahui tentang usaha yang akan dikembangkannya.

“Banyak yang melakukan usaha tidak ada pengalaman. Ikut rame-rame. Contohnya ternak ayam. Ternak ayam ini kan tidak semua orang bisa walaupun terlihat sederhana tapi sulit,” ungkap Urbanus.

Selain melakukan pendampingan terhadap anggota, saat ini, pihaknya sedang berusaha memikirkan bagaimana memasarkan usaha yang telah dihasilkan anggotanya seperti produk hasil UMKM binaan Kopdit Solidaritas.

“Memang belum banyak UMKM. Belum mencapai 100 yang tersebar di Kabupaten/Kota. Memang konsen kami hadirnya UMKM,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu anggota koperasi, Marianus Minggo, mengakui, sejak menjadi anggota Kopdit Solidaritas di tahun 2013 lalu, sangat membantu dirinya.
“Saya pernah pinjam uang. Sangat membantu saya dalam rangka menjawabi kebutuhan rumah tangga,” ujar Marianus.

Ia mengatakan, Kopdit Solidaritas sangat mengedapankan prinsip dan asas kekeluargaan, memberikan pelayanan yang baik dan ramah dan yang paling penting adalah menjunjung prinsip keterbukaan.

“Selalu terbuka. Melayani dengan hati. Ada kesulitan keterlambatan atau kemacetan terbuka saja. Salah satu Koperasi yang baik dalam pelayanan,” puji Marianus.
Keuntungan menjadi anggota koperasi kata Marianus, anggota adalah pemegang saham yang akhir tahun selalu mendapat SHU.

Dirinya berharap, Kopdit Solidaritas tetap mempertahankan pelayanan yang telah dijalankan saat ini. Selain itu, terus gencar melakukan sosialisasi kepada anggota tentang produk-produk yang dimiliki agar masyarakat dapat berinvestasi. (Hiro Tuames)

Exit mobile version