Site icon Suara NTT

424 Desa di NTT Belum Ada Signal 4G

Suara-ntt.com, Labuan Bajo-Ada 424 desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum ada signal 4G namun akan dibangun pada tahun 2021 dan 2022. Khusus untuk wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagai daerah pariwisata super prioritas telah dibangun 18 Base Transceiver Station (BTS). Kemudian ditambah BTS 4G lainnya yang dibangun oleh operator seluler.

“Saya minta kepala desa, masyarakat dan para siswa di Desa Komodo untuk menjaga infrastruktur yang dibangun dan manfaatkan dengan baik. Akses internet dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk aktivitas pemerintahan desa, tapi juga untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, kesehatan dan aktivitas lainnya. Tidak saja untuk di Desa Komodo tapi ini berlaku untuk seluruh Indonesia,”kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate pada kegiatan Video Conference Pemanfaatan BTS 4G, Kamis (12/11/2020).

Plate tegaskan bahwa Kementerian Kominfo telah memiliki roadmap penyediaan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara merata ke seluruh Indonesia sampai tahun 2022 untuk akselerasi transformasi digital.

Dikatakan, tahun 2020, melalui Bakti Kominfo telah dibangun 1.209 Base Transceiver Station (BTS) 4G aktif di seluruh Indonesia.

“Terima kasih kepada mitra kerja kami yakni operator-operator seluler yang proaktif untuk pastikan BTS-BTS 4G yang pasif jadi aktif. Tahun 2021, Bakti Kominfo akan bangun 4.200 BTS 4G di seluruh Indonesia dan tahun 2022 dibangun 3.704 di seluruh daerah 3T sehingga seluruhnya untuk wilayah 3T berjumlah 9.113,”ungkapnya.

Sementara untuk daerah non 3T lanjutnya sebanyak 3.435 BTS 4G dengan harapan seluruh desa/kelurahan di Indonesia sudah terlayani signal 4G pada akhir tahun 2022.

“Kita berharap agar akhir tahun 2020 ini, semua puskesmas di seluruh Indonesia, termasuk 3.126 puskesmas baru yang tidak ada akses internet, akan disediakan oleh Bakti Kominfo. Dan ini gratis,”pintanya.

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengatakan, tekad Pemerintah Provinsi NTT untuk menjadikan parisawata sebagai prime mover atau penggerak utama ekonomi, membutuhkan jaringan komunikasi dan informatika yang memadai.

“Zaman sekarang adalah zaman digital. Tanpa digital kita tidak mungkin berkembang apalagi di daerah-daerah pusat pariwisata. Kalau tidak ada internet, tidak mungkin pariwisata berkembang,”katanya.

Menurut Wagub, pengembangan pariwisata di NTT butuh digitalisasi agar semakin dikenal masyarakat internasional.

“Terima kasih kepada Presiden dan Menteri Kominfo beserta jajarannya yang terus memperhatikan pengembangan infrastruktur komunikasi dan informatika di NTT. Juga tak kalah pentingnya kepada Bakti Kominfo. Semakin banyak bangun BTS di NTT, Indonesia pasti akan maju,”ungkapnya.

Sementara itu Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Latief menjelaskan, Bakti Kominfo telah membangun 21 BTS di daerah kawasan pariwisata super prioritas.

“18 BTS nya ada di NTT dan tiganya di NTB. Semoga ini bermanfaat untuk mendukung pengembangan destinasi super prioritas,” ungkap Anang Latif.

Kepala Desa Komodo, H. Aksan menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Kominfo dan Pemerintah Provinsi NTT karena telah memfasiltasi penyediaan internet.

“Sekarang dengan adanya signal internet, aktivitas di kantor desa semakin ramai. Karena tidak hanya dimanfaatkan untuk aktifitas pemerintahan, tapi juga oleh anak-anak sekolah. Semua berkumpul untuk manfaatkan jaringan internet yang lancar di sini. Kami juga minta tambahan perluasan jaringan khusus untuk sekolah,” ungkap Aksan. (HT/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)

 

Exit mobile version