Suara-ntt.com, Oelamasi-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan mampu memenuhi kebutuhan garam nasional.
Dimana Presiden Jokowi beberapa minggu yang lalu telah melakukan rapat koordinasi berkaitan dengan produksi garam sebagai komoditi nasional.
“Secara nasional kita masih impor garam tiga juta sekian ton setiap tahunnya. Ini kita bicara tentang kemandirian dan kedaulatan dari sebuah negara dan masyarakat. Kita tidak boleh bergantung pada negara lain, kita harus mampu menghasilkan produk untuk kebutuhan masyarakat salah satunya dengan produksi garam industri dari Nusa Tenggara Timur. Itu namanya kemandirian dan kedaulatan daripada yang mana tidak bergantung pada negara lain dan kita mampu berdiri di atas kaki kita sendiri,”kata
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan keterangan pers usai melakukan pemantauan dan panen garam di Desa Nunkurus dan Babau, Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang pada Kamis (15 /10/2020).
Viktor mengatakan, produksi garam industri yang dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Timur akan membantu memenuhi kebutuhan garam nasional dan sebagai bukti kemandirian dan kedaulatan rakyat. Hal tersebut disampaikannya pada
Dikatakan, Presiden juga tentunya mendukung kerja seluruh petani garam yang ada di Indonesia dan bagi para pengusaha yang punya industri yang berhubungan langsung dengan garam khususnya garam industri harus mampu berinvestasi di daerah-daerah terkait dengan pengembangan potensi garam. Hasil yang dicapai tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemandirian untuk memproduksi komoditi garam bagi kebutuhan nasional.
Ia menambahkan manakala semua dapat diwujudkan maka produksi garam industri akan semakin meningkat dan tentunya akan menurunkan impor garam dari luar.
“Dari lahan tambak garam di Kabupaten Kupang ini ditambah lagi dengan produksi garam di Sabu, Rote, Sumba dan Nagekeo maka diharapkan total produksinya bisa mencapai satu juta ton per tahun untuk suplai kebutuhan garam nasional. Kita harus kerjakan dengan baik dengan demikian berarti kita sudah mampu untuk memberikan sumbangan yang besar bagi negara dengan garam berkualitas yang mana kadar NaCl nya mencapai 95 persen”, jelasnya.
“Kita bersyukur hari ini, bahwa kita bisa panen di tempat ini bersama masyarakat Kelurahan Babau dan pihak PT Tjkakrawala Timor Sentosa. Dari data laboratorium yang dilaporkan ke saya bahwa kadar NaCl dari garam disini yang dipanen mencapai 95-96 persen. Tadi kita juga lihat tambak garam di Desa Nunkurus yang dikelola oleh PT Timor Livestock Lestari dan untuk sementara keduanya terus dilanjutkan konstruksinya,”menambahkan.
Gubernur juga menjelaskan, masyarakat NTT terkhususnya Kabupaten Kupang sangat berterima kasih pada Presiden Jokowi karena lewat beliau maka lahan yang sekian lama ‘tidur’ selama 26 tahun lamanya kini sudah dijadikan lahan tambak garam, dan kini bisa dipanen dan akan terus dikembangkan.
“Kita harapkan semua konstruksi lahan dan produksi garamnya kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Pompa-Pompa yang dibutuhkan untuk memompa air laut ke dalam bidang lahan tambak yang telah dibangun kita harapkan semua terairi dengan baik dan tahun depan kita juga akan mengundang Bapak Presiden datang untuk panen garam bersama,” pungkasnya. (HT/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)