Suara-ntt.com, Ba’a-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memberikan apresiasi kepada Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bulu dalam penanganan kasus stunting. Karena berdasarkan data yang ada, kasus stunting di Kabupaten Rote Ndao menurun drastis dari kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Tentu pada hari ini (Selasa, 20/10/2020, red) saya bangga dengan Bupati Rote Ndao dan catatan-catatan soal penanganan kasus stunting. Dan data yang ada di saya bahwa stunting di Rote Ndao turun drastis yang luar biasa.
Itu menurut saya merupakan prestasi yang hebat. Banyak kabupaten di NTT kasus stuntingnya naik tetapi Rote Ndao turun. Karena itu merupakan kerja secara konvergensi dapat dilakukan dengan baik,”kata Gubernur VBL ketika memberikan sambutan pada acara peresmian Kecamatan Loaholu serta pengambilan sumpah dan pelantikan penjabat adminstrasi di lingkup pemerintah Kabupaten Rote Ndao di Desa Oelhua, Selasa (20/10/2020).
Viktor mengatakan, kerja-kerja seperti itu yang perlu terus dilakukan. Pemerintah tidak boleh merekrut anggaran karena pemekaran ini maka efektifnya pelayanan pemerintah mampu melayani sampai tingkat bawah dan efesien karena mampu menjalankan pelayanan publik dengan baik.
“Saya terus optimis bahwa pemerintah Bupati Rote Ndao sekarang ini ada kemajuan-kemajuan terus didorong karena para camat dan kepala desa kerja sungguh dan akan membuat semangat yang luar biasa. Apalagi camat sekarang bukan seperti camat-camat jaman dulu,”ungkapnya.
Dikatakan, perlu ada strategi dari bupati bagaimana mendesain agar semangat persatuan dan kesatuan itu juga terasa pada level kecamatan dan desa.
Saat ini kata dia, pembangunan di Kabupaten Rote Ndao terus bergerak baik dari periode ke periode.
“Saat ini saya melihat bupati cukup mampu menggerakan roda pembangunan di kabupaten ini dengan baik. Dalam perjalanan pasti ada keterbatasan tapi ada catatan-catatan kemajuan dan prestasi yang saya pantau dari provinsi cukup membanggakan”.
“Tentunya hari ini kita hadir disini untuk meresmikan sebuah kecamatan baru dari pemekaran kecamatan induk yakni Kecamatan Rote Barat Laut menjadi Kecamatan Loaholu,”ujarnya.
Dijelaskan, menjadi seorang pemimpin untuk sebuah kecamatan baru bukan membangun sebuah kantor atau gedung karena itu cara berpikir jaman dulu masih kerajaan-kerajaan. Namun yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana memverifikasi dan mendata semua penduduk yang ada dan didesain didalam proses pembangunan. Semua sudah beres dan berjalan baik baru dipikirkan untuk membangun kantornya.
Kemudian lanjut dia, pembangunan kecamatan baru ini tidak boleh dimulai dari infrastruktur khususnya perkantoran. Tetapi harus memulai dari pembangunan infrastruktur yakni dari pelayanan publik (public services).
Lebih lanjut kata dia, banyak sekali kesalahan-kesalahan yang diakukan contohnya pemekaran kabupaten baru dimana selama ini pemerintah serius membangun kantor sehingga anggarannya habis dan rakyatnya tertinggal. Seharusnya rakyat sudah maju baru dipikirkan untuk membangun kantor.
“Dalam memajukan daerah-daerah yang terbatas seperti ini kita harus menyiasati anggaran dengan baik sehingga kemajuan-kemajuan pembangunan terasa langsung oleh masyarakat,”beber mantan Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini. (Hiro Tuames)