Suara-ntt.com, Ba’a-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bulu untuk mendesain jalan-jalan menuju destinasi wisata di kabupaten yang berada di Selatan Indonesia itu.
“Kita akan mendesain untuk jalan stretegis nasional menuju tempat-tempat pariwisata. Nanti ibu bupati tolong didesain supaya saya bisa bicarakan dengan pak Menteri PUPR bisa di take over oleh pemerintah pusat dan saya yakin bisa,”kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika memberikan sambutan pada acara peresmian Kecamatan Loaholu serta pengambilan sumpah dan pelantikan penjabat adminstrasi di lingkup pemerintah Kabupaten Rote Ndao di Desa Oelhua, Selasa (20/10/2020).
Sebelumnya Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bulu mengatakan, ada 45 kilometer jalan menuju destinasi pariwisata di Kabupaten Rote Ndao yang belum diaspal karena keterbatasan anggaran.
Dengan demikian, dirinya meminta ada intervensi dana dari Pemerintah Provinsi NTT untuk menunjang ke destinasi wisata yang ada.
Untuk diketahui bahwa jalan menuju ke destinasi wisata di Oesasole bagian Timur masih 11 kilometer yang belum diaspal. Kemudian masih 23 kilometer ke laut mati dan jalan menuju Oeseli juga masih 11 kikometer menuju ke telaga Nirwana dan tembus ke Bo’a.
“Kami jujur ke bapak gubernur bahwa kami tidak punya kemampuan keuangan untuk membiayai pembanguan menuju ke tempat-tempat wisata sehingga pada kesempatan ini kami mohon ke bapak gubernur untuk membantu kami,”ungkapnya.
Ciri Khas Orang Rote selalu Buat Lahan Baru
Pada sisi lain Gubernur Viktor mengatakan, satu kelebihan yang dimiliki orang Rote adalah dimanapun berada pasti mempunyai kemampuan untuk membuat lahan-lahan baru dan itu prestasi yang tidak perlu diajar karena mereka sudah hidup begitu.
“Dimanapun mereka berada pasti disitu ada sawah yang digarap. Karena orang Timor belajar membuat sawah dari orang Rote. Dan itu merupakan ciri khasnya karena orang Rote mempunyai kemampuan untuk membuat lahan-lahan baru dan itu prestasi yang tidak perlu diajar karena mereka sudah hidup begitu,”
Gubernur Viktor mengatakan, jika di Rote dan ada tanah yang nganggur berarti itu bukan orang Rote yang tinggal disitu. Karena ciri khas orang adalah selalu membawa pembangunan dan pertumbuhan baru dimana-mana.
“Saya harapkan semangat untuk menumbuhkan pembangunan baru itu tumbuh secara alami, tumbuh secara budaya dan tidak ditinggalkan pada pulaunya sendiri.
Dengan adanya kecamatan baru ini besok-besok kita lewat sini bukan tumbuh bangunan tetapi tumbuh tumbuhan seperti jagung, pohon kelor, kemiri sunan yang tumbuh di daerah-daerah kritis,”ungkapnya.
Untuk kemiri sunan kata dia, ke depan sebagai gubernur akan menyiapkan lebih banyak maka akan dibuatkan peraturan daerah (perda) untuk seluruh kapal-kapal yang masuk NTT bahkan kapal-kapal yang ada disini untuk menggunakan bahan bakar solar dari kemiri sunan.
Dalam kesempatan itu dirinya berterima kasih kepada pak Taher yang sudah menyerahkan kepada pemerintah. Dan diharapkan agar pemerintah bisa menanam dengan baik.
“Ciri khas kita di NTT ini adalah tidak menanam dengan baik. Karena itu tentunya saya sangat gembira terus mendorong bersama ibu bupati untuk membangun kabupaten ini dengan baik,”ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, untuk bantuan pembangunan sumur bor dari Pemprov pasti akan membantu sesuai dengan dana yang ada. “Dan kita harapkan agar bapak camat yang dilantik oleh bupati harus mempunyai semangat kerja dan mampu kerja tanpa uangpun jadi. Itu baru hebat,”bebernya. (Hiro Tuames)