DPRD NTT Dukung Pengembangan Destinasi Wisata Mulut Seribu

oleh -200 Dilihat

Suara-ntt.com, Ba’a-Mulut Seribu merupakan salah satu destinasi wisata di Provinsi NTT yang berada di Kabupaten Rote Ndao. Destinasi ini dinilai sangat potensial, unik dan menarik dari sumber daya alam dan laut yang dapat dikembangkan menjadi obyek pariwisata. Dengan demikian tentu DPRD Provinsi NTT memberikan dukungan penuh kepada pemerintah provinsi yang telah menentukan obyek wisata Mulut Seribu sebagai obyek destinasi wisata di NTT.

“Bagi kami apa yang dilakukan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT dalam mengembangkan potensi-potensi pariwisata di NTT termasuk Mulut Seribu ini adalah sesuatu yang luar biasa. Dan itu bagi kami adalah salah satu barometer kita mengukur NTT mulai bangkit dari optimalisasi pemanfaatan potensi yang ada di NTT, kata Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Kasimirus Kolo ketika melakukan kunjungan kerja (kunker) ke destinasi wisata Mulut Seribu bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Chris Mboik, Komisi II, Komisi IV dan Komisi V DPRD Provinsi NTT, Rabu (20/10/2020).

Kasimirus mengatakan, NTT merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang selama ini dinilai sebagai daerah terbelakang bahkan dikatakan miskin. Namun itu menjadi sebuah cambuk dan motivasi untuk segera bangkit dan berbenah.

“Kita tidak perlu berkecil hati dan merasa rendah diri dari penilaian-penilaian orang lain. Namun bagi saya itu merupakan sebuah cambuk dan motivasi agar NTT segera bangkit sehingga masyarakatnya bisa maju dan sejahtera,”ungkapnya.

Dikatakan, sektor pariwisata sebagai prime mover atau penggerak utama bagi pembangunan di NTT harus ada intervensi anggaran yang cukup besar. Tidak bisa dilakukan hanya dengan sentuhan-sentuhan dana yang terbatas karena itu tidak akan cukup dan tidak ada dampak apa-apa. Dengan demikian, dibutuhkan dana yang cukup besar maka pemerintah harus mendesain atau merencanakan pengembangan pariwisata di NTT.

“Harus ada grand desainnya dan ditindaklanjuti dengan program-program serta kegiatan aksi,”ungkapnya.

Dijelaskan, jika mau bangkit maka potensi-potensi yang dimiliki oleh daerah harus diolah dengan baik seperti pertanian.

“Lahan-lahan pertanian kita banyak yang tidur. Dan para petani kita hanya mengelola lahan secara terbatas dengan pendekatan dan metode tradisional dan itu hanya bertahan untuk makan selama satu tahun. Bukan sistem pertanian untuk menciptakan komoditas-komoditas ekonomi yang bernilai ekonomis tinggi,”ujar politisi partai NasDem NTT ini.

Di era kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini mulai bergeser dari sistem pertanian tradisional menuju ke sistem pertanian melalui sentuhan teknologi dan inovasi-inovasi dengan mendayagunakan potensi dan ditunjang ketersedian alat-alat pertanian yang dimiliki oleh pemerintah baik dari pemerintah provinsi NTT maupun pemerintah pusat.

Dan itu terbukti bahwa komunikasi-komunikasi yang dibangun oleh Gubernur dan pemerintah pusat khususnya dari Kementerian Pertanian telah mengalokasikan dan membantu pemerintah provinsi dengan tracktor dan exavator yang saat ini sudah ada dan diperbantukan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Disamping ada pariwisata budaya, alam, bahari atau kemaritiman. Saat ini pemerintah provinsi sedang mengambangkan ikan kerapu di Mulut Seribu sebanyak 5.000 ekor.

Lebih lanjut kata dia, sesuai dengan informasi yang diperoleh dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan panen perdana yang akan dihadiri oleh bapak Gubernur NTT.

“Ikan-ikan yang ada di mulut seribu itu sudah siap dipanen. Bahkan tadi saya cek satu ekor ikan beratnya sudah mencapai 800 sampai 900 tinggal menunggu waktu dari pak gubernur,”pintanya.

Dia juga mengatakan, Komisi II DPRD NTT yang menjadi mitra dari Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT juga siap hadir jika diundang oleh dinas terkait.

“Dan bagi kami ini sangat luar biasa dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar karena mereka juga dilibatkan dalam pengelolaan itu. Selain itu juga meningkatkan pendapatan asli daerah Provinsi NTT,”pungkasnya.

Tujuan dari pengembangan destinasi wisata Mulut Seribu yakni untuk mengoptimalisasi potensi laut yang ada demi meningkatkan pendapatan masyarakat yang dilibatkan dalam pengelolaan itu dan juga meningkatkan PAD.

“Kita tidak bisa bermimpi untuk menghasilkan sesuatu yang besar dan luar biasa kalau investasi kita hanya dalam jumlah yang terbatas,”bebernya. (Hiro Tuames)