Progres Fisik Rahabilitasi Stadion Oepoi Kupang Capai 92 Persen

oleh -204 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Hingga tanggal 3 Desember 2020 kondisi fisik proyek rehabilitasi Stadion Oepoi Kupang sudah mencapai 92 persen.

“Per 3 Desember 2020 kondisi fisiknya sudah 92 persen. Mudah-mudahan akhir tahun semua pekerjaan sudah selesai dikerjakan,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Sarana Prasarana (PSP) Pendidikan Olahraga Pasar (POP) II, Eko Wahyudi diruang kerjanya, Kamis (3/12/2020).

Eko mengatakan, proyek rehabilitasi Stadion Oepoi Kupang dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dimana nilai kontraknya sebesar Rp 14 miliar lebih.

Dikatakan, proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Dua Sekawan dan Konsultan Pengawas Manajemen Konstruksi adalah PT. Sarana Budi dan KSO PT. Perencana Indah.
Kerjasama operasional (KSO) adalah sebuah istilah mengenai dua perusahaan atau lebih yang melakukan kerjasama operasional dalam menyelesaikan suatu proyek. Selain itu, KSO dapat berbentuk sebuah badan usaha baru berupa usaha patungan.

Dia meminta agar kontraktor menambah tenaga kerja karena batas waktu dalam kalender kerja sisa beberapa minggu sudah akhir tahun. Apalagi kebiasaan jika sudah tanggal 15 Desember kebanyakan orang mau pulang Natalan ini juga menjadi satu kendala.

“Kita minta ada penambahan tenaga kerja karena batas waktu yang ditentukan sudah semakin mepet,” ungkapnya.

Dijelaskan, selain rehab lapangan bola juga rehap tribun VIP serta tribun sebelah kanan dan kiri stadion. Kemudian dalam lapangan bola dipasanga jaringan air dan diminta jalur khusus ke PDAM.

“Menurut saya untuk rumput kita sudah aman. Dan masa pemiliharaan biasanya enam bulan,”ujarnya.

Lebih lanjut kata dia, item pekerjaan rehabitasi tribun VIP serta tribun bagian kiri dan kanan anggarannya sebesar Rp 13 miliar lebih ditambah dengan saluran di depan stadion. Sementara anggaran untuk pengadaan rumput untuk lapangan bola sekitar Rp 1 miliar lebih.

Untuk diketahui sebenarnya nilai kontrak proyek pembangunan stadion itu anggarannya sebesar Rp 15 miliar lebih. Namun dalam perjalanan ada perubahan-perubahan karena kondisi rumput di lapangan. Karena desain awal luas stadion itu hanya 6.000 meter persegi namun karena ada perubahan dimana sekitar 2.600-an meter persegi yang belum dihitung sehingga totalnya menjadi 8.710 meter persegi. (Hiro Tuames)