Suara-ntt.com, Kupang-Hingga saat ini, Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank NTT masih dalam kategori cukup sehat.
“Sampai saat ini Bank NTT masih dalam kategori cukup sehat koq,” kata Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho pada kegiatan Media Gathering bersama awak media di Restaurant Suka Ramai Sea Food Kupang, Rabu (16/12/2020).
Alex mengatakan, pada akhir tahun 2020 manajemen Bank NTT juga mulai berbenah menuju Bank Devisa di 2022 sesuai Rencana Bisnis Bank NTT Tahun Buku 2021-2023. Hal utama yang perlu dibenahi sesuai penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan Povinsi NTT adalah perbaikan TKB atau Tingkat Kesehatan Bank NTT dengan jargon “GO TKB 2” yang saat ini berada pada posisi Peringkat Komposit 3 (Cukup Sehat) menjadi Peringkat Komposit 2 (Sehat) di tahun 2021.
Dikatakan, Perbaikan Tingkat Kesehatan Bank ini merupakan syarat untuk menunjang kegiatan usaha seperti transaksi derivative pada Bank Devisa. Sehubungan dengan itu maka wajib hukumnya selama 18 bulan sebelum menjadi Bank Devisa Tingkat Kesehatan Bank NTT harus Sehat.
Dijelaskan, Ada beberapa point yang menjadi perhatian penting untuk perbaikan Tingkat Kesehatan Bank yang tengah dipersiapkan Bank NTT yaitu Peningkatan Modal Rp 3 Triliun, Perbaikan GCG, Perbaikan Profil Risiko, Peningkatan Rentabilitas.
Untuk mewujudkan Bank NTT menjadi bank yang sehat, bank devisa, serta memberi kontribusi positif bagi peningkatan pembangunan di daerah maka manajemen tidak bisa bekerja sendiri, melainkan lewat sinergitas dengan berbagai pihak.
Ada sejumlah strategi bisnis yang sudah dirancang, dan segera diluncurkan. Sedangkan di satu sisi, Bank NTT pun dituntut bertindak professional dalam menurunkan Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet.
Untuk menangani masalah ini kata dia, salah satu cara yang dipakai adalah dengan memanggil debitur-debitur yang tidak kooperatif. Tak terbatas disitu melainkan Bank NTT pun bekerjasama dengan lembaga yudikatif, yakni dengan pengadilan, kejaksaan dan kepolisian. Dari sisi internal pun, manajemen melakukan training serta berbagai pelatihan untuk memperkuat SDM demi menjaga agar tidak terjadinya gratifikasi dan fraud serta berbagai tindakan yang menyalahi etik maupun aturan perbankan. Dan terkait semangat ini, Bank NTT sudah melakukan penertiban terhadap sejumlah oknum, dan ada yang sementara berproses di internal.
“Pembenahan-pembenahan ini dilakukan dengan harapan agar terus terjalinnya sinergitas dengan OJK, BI dan semua lembaga keuangan serta pihak yang membantu peningkatan pelayanan Bank NTT, dengan para stake holder dan share holder, semua nasabah dan masyarakat NTT,”ungkapnya.
Lebih lanjut kata dia, Bank NTT memiliki visi, yakni menjadi bank yang sehat, kuat dan terpercaya serta misi yakni menjadi pelopor penggerak ekonomi rakyat. Menggali sumber potensi daerah untuk diusahakan secara produktif bagi kesejahteraan masyarakat NTT dan meningkatkan sumber pendapatan asli daerah serta mengoptimalkan fungsi intermediasi bank melalui penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
Untuk mencapai visi dan misi itu, maka kedepan sudah dikonsepkan beberapa langkah strategis, seperti revitalisasi SDM, restrukturisasi organisasi, refocus bisnis, sentralisasi reporting dan elektronifikasi/digitalisasi layanan. Termasuk mendesain sejumlah program unggulan yang siap diluncurkan dan menjadi brand image Bank NTT.
“Persoalan utama kita adalah, tingkat kesehatan bank yang masih cukup sehat. Kita akan bekerja secara total untuk mendorong tingkat kesehatan bank turun dari cukup sehat menjadi sehat. Nah itu tentu butuh komitmen terhadap agenda perubahan, perbaikan yang sudah direkomendasikan oleh berbagai pihak otoritas (OJK), hasil-hasil audit, kemudian harapan-harapan pemilik. Harapan masyarakat yang berkaitan dengan service dan layanan tentunya menjadi masukan-masukan untuk Bank NTT dapat memberi harapan-harapan baik,”ujarnya.
Tak hanya itu, dari sisi permodalan, Bank NTT akan berkoordinasi dan membangun komunikasi dengan pemiliknya sehingga dukungan permodalan juga tentu menjadi komitmen dan tanggungjawab bersama.
“Kita tahu bersama bahwa Pandemi COVID- 19 menjadi tantangan terberat saat ini sehingga Bank NTT harus bekerja ekstra, namun dari beberapa waktu ini, sejumlah indikator ekonomi Indonesia khususnya pada industri perbankan memberikan harapan yang baik,”bebernya.
Pandemic ini membuat Bank NTT terus bekerja keras, meningkatkan kualitas layanan perbankan secara digital, melalui digital agen dan kreasi program lainnya. Kreatifitas untuk menemukan strategi-strategi yang cerdas, efisien, agar Bank NTT tetap menjadi bank terbaik, dan maksimal dalam mendukung mimpi-mimpi besar Gubernur NTT untuk menjadikan Bank NTT sebagai bank devisa. Langkah-langkah tersebut sudah disiapkan, dan tahun 2021 Bank NTT sudah melakukan persiapan baik SDM, maupun dari sisi SOP.
Dalam waktu dekat ini Bank NTT juga tengah mempersiapkan performa baru dari sisi teknologi perbankan, yaitu transformasi Mobile Bank NTT menjadi B Pung Mobile. Selain tampilan digital yang lebih user friendly, ada juga tambahan fitur baru yang lebih mempermudah transaksi Nasabah secara online, diantaranya Fitur Portofolio Nasabah untuk Nasabah yang mempunyai lebih dari satu rekening dapat melakukan pengecekan mandiri; Fitur Setor Tunai / Pick Up Dana yaitu Nasabah melalukan request / permintaan penjemputan dana melalui Mobile Banking yang notifikasinya akan diterima oleh petugas / user pada masing – masing Kantor Cabang tempat dimana Nasabah tersebut berdomisili; Fitur Informasi Lokasi ATM Bank NTT yiatu Lokasi ATM Bank NTT bisa diketahui oleh nasabah yang berada pada suatu lokasi / wilayah maka aplikasi akan memberitahukan lokasi ATM Bank NTT terdekat.
Kedepan dalam proses perijinan untuk diajukan ke OJK adalah Virtual Account, Fitur Inisiasi Pinjaman yang ada di dalam B Pung Mobile, Tarik Tunai Tanpa Kartu/Cardless, IBB (Internet Business Banking).
Demi kenyamanan dalam bertransaksi, Bank NTT juga melakukan revitaslisasi layanan kanal Bank NTT (ATM, EDC) dan memastikan ketersediaan uang tunai dan jaringan yang baik untuk persiapan akhir tahun nanti. Selain itu, juga dilakukannya revitalisasi SDM Bank NTT lewat E-Learning dan pemenuhan SDM sesuai arahan OJK. Dan bagi nasabah tercinta, kami pun menghadirkan program Special Over Akhir Tahun 2020 Cash Back Tabungan Flobamora. Ini tak lain merupakan pemberian pada saat momen HUT NTT ke-62 dan special bulan Desember menjelang Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, dengan cara membuka tabungan Flobamora Bank NTT dan menambahkan saldo di Tabungan Flobamora Bank NTT. Tak hanya itu, manajemen pun sangat konsern dengan keamanan likuiditas dan memastikannya aman hingga akhir tahun 2020.
Selain itu, Bank NTT pun ikut memfasilitasi penyaluran Dana PEN dari Kemenkeu melalui Program Kredit Multiguna Bank NTT yang dikhususkan untuk ASN. Tak hanya itu melainkan Bank NTT pun meluncurkan program penyaluran Kredit Merdeka, bunga 0 persen jangka waktu 12 bulan, Merdeka Bunga, Merdeka Agunan Merdeka Rentenir dan mendapat Jaminan dari BPJamsostek serta memberikan layanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) GEBYAR HUNIAN bunga 6,75 persen bekerjasama dengan REI yang sekarang sedang menyelenggarakan EXPO di Lippo Mall dan akan berakhir hingga 20 Desember mendatang.
Bank NTT pun merasa penting untuk menjaga kepercayaan nasabah terhadap bank ini, sehingga diperkuatnya sector hubungan dan komunikasi dengan public, sehingga dimaksimalkannya fungsi kehumasan dalam mendukung Revitalasi Informasi berimbang.
“Di penghujung tahun ini pun, kami menginformasikan bahwa segenap manajemen akan terus berupaya untuk menghadirkan perubahan-perubahan dalam berbagai layanan perbankan. Dan kami yakin bahwa dengan dukungan masyarakat NTT, kita mampu mewujudkan visi menjadikan Bank NTT sebagai pemenang di tingkat regional. Untuk diketahui, kondisi terkini, Bank NTT memiliki 24 kantor cabang, 42 kantor cabang pembantu, 67 kantor kas, 54 USPD, 19 payment point, 13 kas mobil dan satu kantor pusat, dengan kinerja Bank NTT posisi November 2020 Aset Rp16,298 Triliun, Kredit Rp 10,739 Triliun, DPK Rp.12,457 Triliun, Laba Rp.267 Miliar.”
“Masih banyak pekerjaan besar yang menanti di tahun depan. Karena itu, Bank NTT menyadari bahwa pekerjaan-pekerjaan besar itu tidak akan mungkin terlaksana, tanpa sinergitas yang baik dengan semua pihak, termasuk dengan rekan-rekan media.
Dengan demikian, kami meminta dukungan dari rekan-rekan pers, untuk terus memberikan usul dan saran konstruktif, serta memberikan kontrol yang berimbang demi penyempurnaan kerja kedepan. Kami pun berharap, agar jika ada yang masih kurang dalam pelayanan perbankan, agar kami dikonfirmasi sehingga informasinya berimbang tiba di tangan nasabah tercinta kami. Dan terkait hal ini, kami membuka diri di semua jenjang baik tingkat unit, cabang, hingga kantor pusat, terhadap semua kerjasama yang sifatnya saling membangun,”pungkasnya. (HT/Humas Bank NTT)