Bendungan Napun Gete Habiskan Dana Sebesar Rp 880 Miliar

oleh -198 Dilihat

Suara-ntt.com, Sikka-Pembangunan Bendungan Napun Gete menghabiskan dana APBN sebesar Rp 880 miliar atau hampir mendekati Rp 1 triliun. Dimana proses pengerjaannya dilaksanakan oleh PT Nindya Karya (Persero) sejak Januari 2017.

Pada Selasa, 23 Pebruari 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan tersebut di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahi, hari ini saya resmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),” katanya dalam peresmian tersebut.

Peresmian bendungan ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti. Untuk diketahui, bendungan itu terletak di Desa Ilin Medo Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka dan dibangun di atas lahan seluas 99 hektare. Bendungan itu memiliki kapasitas hingga 11,2 juta meter kubik dan bisa mengairi 300 hektare area di sekitarnya.

Sebelumnya terdapat Bendungan Raknamo dan Bendungan Rotiklot yang lebih dulu selesai dan telah diresmikan oleh Presiden Jokowi.

“Bendungan Raknamo di kabupaten Kupang sudah selesai pada 2018 kemudian bendungan Rotiklot di kabupaten Belu juga sudah selesai pada 2019. Sekarang Kita patut bersyukur karena bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka juga sudah selesai, Alhamdulillah patut kita syukuri,” jelas Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan, Bendungan Napun Gete memiliki peran yang sangat penting untuk beberapa hal. Antara lain untuk pengendali banjir, lahan konservasi, mengairi sawah, irigasi, dan penyediaan air baku serta memiliki potensi sebagai pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 mega watt.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa bendungan menjadi hal penting di NTT. Sehingga memang perlu untuk menambah jumlah bendungan di NTT dikarenakan hal tersebutlah yang sangat dibutuhkan masyarakat NTT.

“Tinggal empat bendungan yang masih dalam proses, tapi tadi Pak Gubernur menyampaikan kepada saya minta tambah dua lagi, padahal Provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu, tapi ya memang di sini itu (bendungan) yang dibutuhkan, sangat dibutuhkan”, ujarnya.

Presiden Jokowi menambahkan pula bahwa dengan adanya bendungan-bendungan yang telah dibangun dan difungsikan tersebut merupakan suatu lompatan yang tidak kecil, karena tentu akan berdampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat banyak.

“Dengan adanya bendungan-bendungan ini, saya harap produktivitas itu betul-betul harus dimunculkan. Jangan cuma pertaniannya saja, tapi limbah pertanian juga harus bisa diberdayakan, bisa dipakai untuk pakan ternak,”pungkasnya. (HT/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)