Bank NTT Berharap dengan Penurunan SBDK, Ekonomi Masyarakat kembali ‘Bergairah’

oleh -190 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Ada terobosan dan inovasi dari PT. Bank Pembangunan Daerah atau BPD (Bank NTT) untuk para nasabahnya. Dan ini menjadi angin segar atau kabar baik. Karena mulai 17 Maret 2021, bank yang menjadi kebanggaan masyarakat NTT menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk seluruh segmen dengan kisaran 100-1.000 basis poin (bps).

Dengan adanya penurunan SBDK tersebut, diharapkan akan mendorong ekonomi masyarakat kembali ‘bergairah’ untuk mengajukan kredit konsumsi maupun untuk mendanai usaha yang pada gilirannya memulihkan daya beli masyarakat.

“Sektor-sektor ekonomi juga dapat pulih dari kelesuan ekonomi di saat pandemi ini. Bank NTT berharap masyarakat tetap aktif dalam geliat perekonomian dan tetap menaruh kepercayaan setelah diluncurkan suku bunga kredit yang baru,”kata Direktur Utama Bank NTT, Hary Alexander Riwu Kaho di Kupang, Selasa (9/3/2021).

Alex mengatakan, langkah strategis ini diharapkan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan di NTT dan mendukung program pemulihan ekonomi nasional,”

Dikatakan, keputusan menurunkan suku bunga kredit diputuskan dalam Rapat Asset and Liability Committee/Alco) yang digelar sebelumnya.

Penurunan SBDK diberikan kepada kredit konsumsi sebesar 400 basis poin atau turun dari 14 persen menjadi 10 persen, berlaku bagi ekspansi debitur baru dan debitur existing yang bagi debet kurang dari 50 persen, serta debitur existing yang jangka waktu kreditnya sudah berjalan separuh jangka waktu atau 50 persen jangka waktu pinjaman.

Begitu juga kredit dengan sumber pembiayaan dari Dana Lembaga Pengelola Lembaga Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-UMKM), yakni kredit mikro perorangan turun dari 19 persen menjadi 12 persen, kredit mikro kelompok turun dari 22 persen menjadi 12 persen, serta kredit multiusaha RC dan kredit kecil masing-masing turun dari 14 persen menjadi 12 persen.

Selain itu, jelas Hary, deposito bebas dapat dicairkan sewaktu-waktu dengan bunga kompetitif dan suku bunga pinjaman Pemerintah Kabupaten Ende sebesar 7,50 persen.

Hary optimis penurunan suku bunga kredit tersebut bakal mendorong permintaan kredit di masyarakat.

Direktur Pemasaran Kredit Bank NTT, Stefen Messakh, mengatakan, penurunan suku bunga sudah melalui kajian, selain pangsa pasar, juga sebagai respon terhadap BI Rapo Rate yang turun 25 basis poin menjadi 3,50 persen.

“Kita melihat pangsa pasar ini, kebijakan makroprudensial dan untuk mensupport pertumbuhan ekonomi NTT. Itu optimisme kita,” katanya. (HT)