Suara-ntt.com, Kupang-Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Provinsi NTT mendesain satu aplikasi atau website NTT Satu Data melalui sistem informasi manajemen data strategis (SI MANDATARIS).
Dimana data yang dihasilkan dalam bentuk aplikasi website : Dari Desa Menuju BAHTERA (Bangkit Sejahtera) NTT. Dan semua data yang diproduksi berawal dari dan berbasis di desa by name dan by address. Aplikasi ini rencananya akan diluncurkan oleh Gubernur NTT dalam waktu dekat.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memberikan apresiasi akan adanya upaya kerja keras yang inovatif, kolaboratif dan terintegrasi yang didesain untuk bersama-sama dalam rangka menekan laju kemiskinan di Nusa Tenggara Timur.
“Ini sebuah desain kreatif yang sangat bagus, untuk secepatnya melakukan terapi kemiskinan di NTT, yang dilakukan secara bersama-sama. Saya senang dan menyambut baik terhadap ide briliat melalui SI MANDATARIS ini,”katanya ketika menerima Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, Darwis Sitorus, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi NTT, Lydia Kurniawati Christyana, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Sekeretaris Bappelitbangda Provinsi NTT, Maxi Manafe di ruang kerjanya pada Kamis, 1 April 2021.
Dengan adanya website ini, kata Gubernur, akan didapatkan data yang ter-update dan real time untuk bisa mengeksekusi berbagai kebijakan dan program mengatasi kemiskinan melalui kebijakan politik anggaran. Data yang dihasilkan juga akan menjadi referensi akurat yang bisa digunakan oleh berbagai kementerian, seperti Kementerian Sosial dalam hal pemberian bantuan sosial.
“Data ini nantinya saya anggap mumpuni, karena bisa memberikan upaya absolut pengentasan kemiskinan untuk betul-betul bisa memandirikan orang, bukan memberikan bantuan karikatif, dan data ini sangat membantu dalam penyaluran bantuan bagi yang pantas menerimanya, karena data ini didapat by name, by address,”ungkapnya.
Dikatakan, data yang ada benar-benar akurat sehingga pemerintah tidak ragu dalam mengintervensi anggaran bagi kesejahteraan masyarakat, apalagi NTT masih tergolong miskin. Dimana masih banyak kabupaten yang terbelakang, diantaranya Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sabu Raijua,.
Gubernur VBL berharap aplikasi ini dapat berjalan efektif dan benar-benar bisa digunakan secara baik untuk memberikan solusi cerdas dalam upaya memajukan NTT.
“Kita kerja keras berdasarkan data yang dihasilkan, dan program pembangunan bisa berhasil 50 persen maka bisa dikatakan NTT maju,”ujarnya.
Pertemuan tersebut diawali dengan introduksi SI MANDATARIS oleh Sekretaris Bappelitbangda Provinsi NTT, Maxi Manafe bersama Kepala BPS Provinsi NTT, Darwis Sitorus, yang menyampaikan bahwa SI MANDATARIS ini mulai dilaksanakan pada Bulan April 2021 ini sampai dengan tersedianya data basenya pada Bulan Juli 2021.
“Dengan pelaksanaan SI MANDATARIS ini maka akan berdampak pada tersedianya data yang muktahir pada Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) dan Indeks Desa Membangun (IDM), yang mana desa menjadi target pembangunan RPJMN 2020 – 2024 dan RPJMD 2018-2023″.
“Data yang dihasilkan pada website tersebut juga merupakan masukan dari Bapak Gubernur tentang informasi terkait indikator strategis di Provinsi NTT, sekaligus dapat menyusun dashboard untuk setiap desa yang mempermudah proses monitoring aspek sosial dan kemiskinan,”pinta Maksi.
Dikatakan, fokus di tahun 2021 ini adalah membangun data base kemiskinan. Dengan demikian data yang didapat nanti adalah benar-benar data yang terupdate dan real time dari seluruh desa/kelurahan di NTT diantaranya data soal kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, perumahan, pendidikan dan aspek-aspek sosial lainnya. (HT)