Suara-ntt.com, Kupang-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menginginkan agar gedung Monumen Pancasila yang terletak di Kupang Barat Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) ‘disulap’ jadi restoran berkelas. Pasalnya gedung monumen itu menyajikan pemandangan yang indah ke Teluk Kupang dan Pulau Semau.
Viktor meminta untuk memanfaatkan monumen yang dibangun dengan anggaran Rp 28 miliar itu. “Saya ingin gedung ini dibuat jadi restoran berkelas yang menyajikan pemandangan indah ke Teluk Kupang dan Pulau Semau,” katanya ketika
meninjau lantai dua bangunan monumen itu pada Selasa, 11 Mei 2021.
Gubernur Viktor meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT, Maksi Nenabu, agar segera menyelesaikan proses perbaikan kerusakan pada beberapa bagian bangunan itu pasca bencana Siklon Seroja April 2021 lalu.
Dia juga meminta pihak PUPR untuk meredesain dan menghitung ulang biaya renovasinya.
Menurut Gubernur Laiskodat, pengelolaannya akan diserahkan kepada pihak swasta setelah penyelesaian pekerjaan renovasi.
Pekerjaan Monumen Pancasila telah rampung dan diserahterimakan oleh PT Erom selaku kontraktor kepada Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas PUPR pada 16 Maret 2021 lalu.
Beberapa bagian bangunan monumen itu mengalami kerusakan cukup parah setelah diterjang Badai Siklon Tropis Seroja pada 4 April 2021 lalu. Meski masih masuk dalam masa perawatan pihak ketiga, namun kerusakan akibat bencana akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi NTT.
Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, Maksi Nenabu menyebut biaya perbaikan kerusakan akibat bencana berkisar Rp 800 juta.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT, pembangunan monumen yang menelan anggaran Rp 28 miliar itu telah diselesaikan pihak kontraktor dan diserahterimakan kepada pemerintah provinsi.
“Karena kemarin badai siklon, maka kita akan perbaiki, rapikan lagi untuk dapat dipakai, baik oleh pemerintah sendiri maupun terutama dengan pihak ketiga. Karena tempat ini indah perlu ada perbaikan,” katanya.
Rancangan awal Monumen FRP dibangun dengan konstruksi gedung dua lantai seluas 1.690 meter persegi. Monumen itu dilengkapi lift dan tangga darurat menuju menara.
Desain awal Monumen Pancasila yang mulai dibangun dengan peletakan batu pertama pada 18 Mei 2018 itu akan dilengkapi teras, galeri Bhineka Tunggal Ika, teater, ruang informasi, ramp, ruang tunggu dan toilet untuk lantai satu. Sementara untuk lantai dua seluas 700 meter persegi dirancang untuk digunakan sebagai gallery Pancasila dan ramp.
Untuk diketahui bahwa bangunan NTT Fair dan Monumen Pancasila merupakan dua proyek bermasalah pada masa pemerintahan sebelumnya. (HT)