Empat Koptan di Katiku Tana Selatan Dijadikan Model Pengembangan Holtikultura

oleh -180 Dilihat

Suara-ntt.com, Waibakul-Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu ingin menjadikan 4 kelompok tani
di Laigoli, Desa Tanamodu, Kecamatan Katiku Tana Selatan untuk menjadi model pengembangan holtikultura di daerah itu.

Ke-4 kelompok tersebut antara lain, Kelompok Tani Bayu Senja, Angin Sepoi, Angin Selatan dan Pro Oli Mila

“Saya akan menjadikan empat kelompok tani tersebut menjadi model untuk Kecamatan Katiku Tana Selatan jika mampu menunjukkan hasil yang siginifikan dibidang hortikultura,” kata Bupati Limu ketika melakukan penanaman anakan cabai bersama Kelompok Tani Pro Oli Mila dan Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan  pada Kamis, 10 Juni 2021.

Bupati Limu meminta agar kelompok tani sungguh-sungguh terus bekerja keras dan tidak mudah menyerah demi mencapai target produksi pertanian yang diimpikan bersama.

“Apapun yang diminta, saya akan berikan sama petani yang penting petaninya mau sungguh-sungguh bekerja keras dan meningkatkan produksi pertaniannya, serta tidak mudah menyerah,” ujarnya.

Usai menanam cabai dia menjelaskan kepada anggota kelompok tani agar berupaya seoptimal mungkin dalam mengusahakan dan mengolah lahan pertanian tersebut.

“Coba dulu dikerjakan dan diusahakan serta dioptimalkan lahan ini karena Saya melihat tempat ini cocok untuk ditanami tiga jenis komoditi hortikultura unggulan yaitu, cabai, tomat dan bawang merah,” ucapnya.

Dikatakan, guna mendukung kelancaran pengolahan lahan agar lebih optimal, ditempat tersebut akan diprioritaskan tahap awal pembangunan reservoir, pompa air dan keran air.

“Tahap awal kita bangun reservoir, pompa dan keran air, sambil kita berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) wilayah NTT untuk dibangun jaringan irigasi mengingat disekitar lokasi ini dekat dengan mata air laigoli,”bebernya.

Dia menyampaikan kepada petani agar lahan yang masih tersisa terus diolah lebih luas lagi. “Kerja dulu, optimalkan lahan yang ada siapkan bedeng dan pupuk, Bapak/Ibu yang tergabung dalam kelompok harus bersatu padu bekerja keras mempersiapkan bedeng, menanam komoditi yang bervariatif, dirawat dengan baik dan benar hingga tiba waktu panen, harus ada brand (merek) dari komoditi yang ingin dipasarkan agar diketahui oleh konsumen, nanti Saya akan siapkan kendaraan (pickup) untuk mengangkut hasilnya ke pasar baik ke Sumba Barat, Sumba Timur maupun Sumba Barat Daya,”pungkasnya. (HT/Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sumba Tengah)