Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Herman Herry mengatakan, dirinya sangat tahu komitmen dari calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026, Arsjad Rasjid.
Karena bagi Arsjad Rasjid uang bukan segala-galanya karena dirinya lebih mengutamakan pergaulan dan persahabatan.
“Kemudian calon Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid saya tahu komitmennya. Ini orang mempunyai komitmen dan satu hal yang saya banggakan. Karena bagi Arsjad Rasjid uang bukan segala-galanya. Saya tahu bisnisnya sehingga tahu krakternya. Orang akan ribut dengan saudaranya gara-gara hitungannya tidak cocok. Tapi seorang Arsjad Rasjid lebih mengutamakan pergaulan dan persabahatannya. Itu yang membuat saya mengatakan orang ini adalah orang penting. Entah nanti terpilih atau tidak menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia itu adalah garis tangan,”katanya ketika memberi sambutan pada acara silahturami Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 bersama Pengurus Kadin Provinsi NTT serta Pengusaha di Beer and Barrel Kitchen n’ Lounge Kupang pada Rabu 23 Juni 2021 malam.
“Bagi seorang politisi terpilih atau tidak terpilih saya sangat yakin itu kehendak Tuhan. Saya selalu bilang bro kamu punya niat baik. Sering kali organisasi-organisasi lain seperti Kadin dipakai oleh pihak tertentu untuk menjadi pintu politik. Organisasi hanya dipakai sebagai alat sementara tujuan mulia dari organisasi ini mendamai sejahterakan bagi bangsa ini melalui dunia usaha,”ungkapnya.
Herman Herry dengan tegaskan katakan bahwa pekerjaan utamanya adalah seorang pengusaha sementara politik itu hanya hobi.
“Pekerjaaan utama saya adalah pengusaha sementara politik adalah hobi saja,”ujarnya.
Dijelaskan, Kadin adalah fasilitator pengusaha sebagai penyambung lidah bagi dunia usaha dan pemerintah. “Kalau kadin punya wadah, kehormatan dan harga diri saya sangat yakin dunia usaha ke depan akan baik termasuk kami pengusaha di NTT.
Harapan kami pengusaha di NTT tidak lain pak Menteri dan pak Arsjad Rasjid bahwa NTT harus dirangsang supaya muncul investor-investor baru di NTT,” tandasnya.
“Saya sering katakan kepada dunia dimana saya berkunjung dan selalu katakan bahwa saya orang NTT. Kalau di luar negeri orang bilang NTT itu negara dibagian mana. Saya jelaskan bahwa NTT itu dekat negara Timor Leste dan dekat Darwin. Dan saya selalu katakan bahwa NTT adalah wilayah yang sangat strategis. Kemudian saya selalu katakan bahwa NTT itu raksasa hidup asal diurus dengan benar. NTT itu berhasil apabila diurus oleh orang yang benar. Karena NTT itu dihukum oleh pemerintah pusat dan malam ini hadir pak Menteri Investasi. Sebagai anak Indonesia Timur saya yakin pak Menteri Investasi bisa memperhatikan NTT,” bebernya.
Lebih jauh dia menceritakan kehidupannya ketika merantau ke Jawa dan kerja sebagai kuli pabrik. Dan kariernya sebagai pengusaha sudah hampir 40 tahun.
“Dan sampai hari ini karier saya hampir 40 tahun sebagai pengusaha. Sebagai politisi dari PDI-Perjuangan saya jalani. Itu yang membuat saya mencari partai yang doktrinnya lebih memperhatikan wong cilik makanya omong kepada calon Ketua Umum Kadin Indonesia bahwa kalau diijinkan oleh Tuhan maka saya akan mengajak pengusaha dan kadin di NTT untuk duduk bersama-sama hilangkan ego dan kesombongan pribadi. Mari kita bergandeng tangan kalau kita orang NTT tidak bersatu, kita saling pukul dan saling tusuk dari belakang ini daerah tidak akan maju dan begini terus,”ucapnya.
“Oleh karena itu saya selalu katakan kepada teman-teman kadin walaupun saya seorang politisi tapi saya tidak akan mempolitisasi pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia. Mari kita bermain profesional. Siapapun yang terpilih tetap kita datang bertemu beliau untuk meminta perhatian dan arahan supaya bisa berkolaborasi dengan semua pihak untuk membangun lapangan kerja investasi di NTT. Karena NTT ibarat raksasa tidur yang belum dibangunkan,”tambahnya.
“Semoga harapan kita semua diizinkan oleh Tuhan dan apa yang dibicarakan pada malam ini menjadi kenyataan,”pungkasnya. (Hiro Tuames)