Suara-ntt.com, Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), menerima kunjungan Kepala Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Gusty Fallo bersama Sekertaris Desa dan beberapa Tokoh Masyarakat setempat. Kunjungan tersebut berkaitan dengan telah dipasangnya jaringan listrik di wilayah tersebut.
Kepala Desa Kaeneno, Gusty Fallo yang didampingi oleh Sekretaris Desa dan seorang Tokoh Masyarakat, meminta agar dapat menyebut Bapak Gubernur NTT dengan sebutan ‘Bapak Infrastruktur.’
Sebutan ‘Bapak Infrastruktur’ untuk seorang Gubernur NTT bukan tanpa alasan. Buktinya, walaupun letak Desa Kaeneno yang terpencil dengan jarak kurang lebih 30 kilometer dari jalan umum. Kemudian kondisi jalan yang sangat memprihatinkan, tetapi Bapak Gubernur tetap memperhatikan dan membangun infrastruktur di desa tersebut.
Dalam kesempatan itu Kades Gusty Fallo mengatakan, dirinya diperintah oleh masyarakat Desa Kaeneno untuk bertemu bapak Gubernur dan menyampaikan ucapan terima kasih karena saat ini listrik sudah masuk dan bisa dinikmati masyarakat di wilayah Desa Kaeneno.
“Saya mewakili 356 Kepala Keluarga di Desa Kaeneno, mengucapkan terima kasih yang tinggi buat bapak Gubernur. Karena berkat kepedulian dan cinta bapak terhadap masyarakat NTT khususnya masyarakat Desa Kaeneno, maka saat ini kami sudah bisa menikmati listrik, yang sekian lama menjadi barang asing bagi kami,”ungkapnya ketika bersama rombongan berkunjung ke ruang kerja Gubernur NTT pada Kamis, 8 Juli 2021.
Dirinya merasa begitu berbangga karena dalam kurun waktu yang tidak begitu lama pengerjaan jaringan listrik cepat selesai.
“Saat itu tanggal 16 Oktober 2020 saat kunjungan bapak Gubernur ke Desa kami. Saya menyampaikan bahwa sampai saat ini masyarakat di tempat ini belum menikmati listrik. Tetapi tanpa diduga dalam waktu hanya satu Minggu, tepatnya tanggal 23 Oktober 2020, petugas dari PLN datang survey lokasi dan langsung melakukan pengerjaan instalasi listrik. Dan hasilnya saat ini kami sudah menikmatinya”,ujarnya.
Dikatakan, banyak hal positif yang dirasakan masyarakat pasca pemasangan jaringan listrik, salah satunya berkaitan dengan dunia pendidikan.
“Saat ini di Desa Kaeneno terdapat dua PAUD, satu SD, satu SMP dan satu SMA. Dan saat ini mereka sudah dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara on line melalui hand phone,” bebernya.
Listrik Masuk Desa, Ekonomi Masyarakat Berkembang
Pada sisi lain Gubernur Viktor, berpesan agar dengan dibangunnya jaringan listrik tersebut, ekonomi masyarakat akan berkembang. Hal ini tentunya berpengaruh pada aktivitas masyarakat hingga sampai malam hari.
Saat ini Pemerintah Pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang membangun jaringan internet di wilayah NTT.
“Untuk jaringan internet, Kabupaten TTS mendapat jatah 16 titik yang akan dibangun, dan salah satunya ada di Desa Kaeneno”, ujarnya.
Menurut Viktor, sudah saatnya masyarakat Desa Kaeneno harus lebih bekerja keras dengan kemudahan-kemudahan yang telah ada dan akan disiapkan, sehingga kehidupan ekonominya dapat berkembang.
Dia menegaskan keyakinannya bahwa kedepan masyarakat di seluruh pedesaan akan memiliki anak -anak muda yang pintar dan dapat membangun desanya.
“Sebagai Gubernur saya akan bicara dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, agar kedepan Dana Desa yang ada, sebagiannya dipakai untuk biaya pendidikan.
Dari satu miliar Dana Desa, 500 juta akan dipakai untuk biaya pendidikan bagi lima orang yang akan kuliah. Dua orang kuliah di luar negeri dan tiga orang di dalam negeri. Tentunya jurusan yang diambil berhubungan erat dengan potensi yang ada di desa tersebut. Dan setelahnya mereka akan kembali dan membangunnya,”
Menjawab permintaan Kepala Desa berkaitan dengan pembangunan jalan raya, mantan katakan bahwa ruas jalan di Desa Kaeneno merupakan jalan kabupaten dan alternatif solusinya harus dari pemerintah agar masyarakat terlayani dari aspek infrastruktur jalan.
“Status jalan di Desa Kaeneno merupakan jalan kabupaten, saat ini fokus penyelesaian pada ruas jalan provinsi, Tetapi apabila tahun depan jalan provinsi seluruhnya sudah selesai dikerjakan, maka kita segera berkoordinasi dengan jabupaten/kota untuk bersama mengintervensi beberapa ruas jalan kabupaten untuk dapat dikerjakan. (Hiro Tuames)