APBD NTT 2021 Semester Pertama Surplus sebesar Rp 330,627 Miliar Lebih

oleh -190 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Realisasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun anggaran (TA) 2021, sampai dengan 30 Juni 2021 atau pada semester pertama mengalami surplus sebesar Rp 330,627 miliar lebih.

Hal itu dapat dilihat dari Pendapatan Daerah yang ditargetkan sebesar Rp 6,283 triliun lebih, terealisir sebesar Rp 2,744 triliun lebih atau 43,68 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun anggaran 2020 Pendapatan Daerah secara nominal mengalami peningkatan sebesar Rp 24,777 miliar lebih.

Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT, Zakarias Moruk melalui Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan, Sidin mengatakan, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari Pajak Daerah ditargetkan sebesar Rp 1,533 triliun, terealisir sebesar Rp 321,690 miliar lebih atau 20,98 persen. Kemudian Retribusi Daerah ditargetkan sebesar Rp 250,774 miliar lebih, terealisir sebesar Rp 9,844 miliar lebih atau 4,78 persen.

Sementara Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan ditargetkan sebesar Rp 94,348 miliar lebih, terealisir sebesar Rp 64,242 miliar lebih atau 68,09 persen. Sedangkan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah ditargetkan sebesar Rp 98,656 miliar lebih, terealisir sebesar Rp 64,242 miliar lebih atau 49,34 persen. Kemudian Pendapatan Transfer ditargetkan sebesar Rp 4,82 triliun lebih terealisir sebesar Rp 2,744 triliun lebih atau 53,79 persen.

Dijelaskan, dari sisi Belanja, dianggarkan sebesar Rp 7,584 triliun lebih, terealisir sebesar Rp 2,744 triliun lebih atau 43,68 persen yang terdiri dari Belanja Operasi dianggarkan sebesar Rp 5,013 triliun, terealisir sebesar Rp 2,081 triliun lebih atau 41,52 persen. Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp 1,858 triliun lebih, terealisir sebesar Rp 157,923 miliar lebih atau 8,50 persen, Belanja Tidak Terduga dianggarkan sebesar Rp 68,123 miliar lebih, terealisir sebesar Rp 79,925 miliar lebih atau 117,32 persen.

Pada kelompok pembiayaan, penerimaan pembiayaan dianggarkan sebesar Rp 1,711 triliun lebih, terealisir sebesar Rp 152,377 miliar lebih atau 8,91 persen, sedangkan pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp 409,776 miliar lebih, terealisir sebesar Rp 80,979 miliar lebih atau 19,76 persen.

“Jika dibandingkan antara pendapatan dan belanja maka APBD Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun anggaran 2021 sampai dengan 30 Juni 2021, mengalami surplus sebesar Rp 330,627 miliar lebih, sedangkan pembiayaan netto sebesar Rp 80,979 miliar lebih,” demikian penjelasan Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan, Sidin, yang diterima media ini pada Kamis, 15 Juli 2021.

Lebih lanjut kata Sidin bahwa khusus Pendapatan Asli Daerah, realisasinya sedikit mengalami tekanan, yaitu hanya sebesar 24,3 persen. Hal ini disebabkan adanya penyebaran Corona Virus atau COVID-19, yang akhir-akhir ini semakin meningkat. Sedangkan pada sisi realisasi Belanja mengalami hal yang sama, termasuk kegiatan-kegiatan yang direfocusing serta Belanja Modal yang melibatkan pihak ketiga masih dalam proses penyelesaian. (Hiro Tuames)