Gubernur VBL Paparkan Pengembangan Sektor Pariwisata NTT

oleh -167 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat dikenal memiliki kekayaan alam yang indah dan eksotis serta atraksi budaya yang menarik. Dengan demikian, sepatutnya masyarakat NTT membanggakan pariwisatanya untuk dikembangkan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

Demikian diungkapkan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat diwawancarai Tempo.co dalam Program Teras Negeri secara virtual pada Jumat, 30 Juli 2021.

Dalam wawancara tersebut Gubernur VBL menjelaskan mengenai pengembangan sektor pariwisata melalui pengembangan infrastruktur, akomodasi, promosi melalui media sosial, pengembangan dan pemanfaatan UMKM masyarakat serta pengembangan industri di NTT.

“Provinsi ini sangat indah dan memiliki kekayaan dari sektor pariwisata yang tidak dimiliki di belahan dunia yang lain. Bukan hanya Labuan Bajo namun juga ada destinasi wisata Mulut Seribu di Rote Ndao, Alor dengan wisata taman bawah laut, Kelaba Maja di Sabu Raijua, Fatumnasi di Kabupaten TTS, atraksi budaya Pasola di Sumba, Pantai di Pulau Semau, Koanara di Kabupaten Ende dan masih banyak lagi,” jelas Gubernur.

“Kita juga menggunakan sosial media untuk menjadi sarana promosi kita karena itu pilihan yang tepat dimana dunia saat ini sudah sangat terbuka dalam hal informasi. Agar masyarakat di negara lain bisa mengetahui dan juga menarik banyak wisatawan untuk datang ke sini. Maka dari itu kita akan terus gencar mempromosikan pariwisata di NTT,”tambahnya.

Gubernur juga menjelaskan, pentingnya membangun sarana infrastruktur dan akomodasi dalam hal mendukung pembangunan pariwisata.

“Aksesibilitas itu penting karena salah satu kunci untuk bangun pariwisata. Walaupun destinasi wisatanya indah tapi akses jalan buruk maka orang tidak mau berkunjung kesana. NTT beberapa bulan lalu mengalami bencana alam badai seroja dan menimbulkan kerusakan. Tapi saat ini pemerintah pusat sudah tanggap membantu kita dalam perbaikan kerusakan infrastruktur yang ada,”ungkapnya.

Dikatakan, sektor pariwisata tidak lepas dari suplai chain.

“Saat ini kami masih bergantung pada suplai chain yang datang dari luar. Seperti daging dan telur ayam. Maka kami sedang mengembangkan industri dibidang peternakan juga pertanian agar bisa mendukung pariwisata kami sehingga tidak lagi bergantung dari luar. Juga dukungan dari komoditas hasil UMKM. UMKM harus mampu diproteksi oleh pemerintah dengan kebijakan produk harus masuk dalam market pariwisata di daerah kami sendiri,”katanya.

“Kami juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan Kementerian terkait yang memberikan perhatian dan dukungan pada NTT sebagai kawasan food estate di di Kabupaten Sumba tengah dan Kabupaten Belu,” bebernya.

Gubernur juga meminta kepada masyarakat agar tetap taat pada protokol kesehatan dimasa pandemi Covid 19 serta ikut serta dalam vaksinasi untuk mencegah peningkatan penyebaran virus. (HT)