Kesalahan Input Data, COVID NTT Terus ‘Meroket’

oleh -155 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 NTT, dr. Messerasi Ataupah mengatakan, sebenarnya di NTT termasuk Kota Kupang sudah masuk dalam zona hijau sejak bulan Juli 2021 lalu dan siap mencabut masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Work for Home (WFH) dan Belajar dari Rumah (BDR).

Namun hingga saat ini ada beberapa wilayah di Kota Kupang data soal COVID tidak akurat. Artinya ada kesalahan input data bukan data real time.

“Ini akibat kesalahan input data. Bukan data real time,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT,  dr. Mese Ataupah kepada wartawan pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Mese mengatakan, untuk memastikan kondisi dan perkembangan kasus COVID-19 secara real time dan akurat maka harus dilakukan perbaikan data setiap hari.

Dikatakan, untuk penentuan dan penetapan zona serta penutupan maka akan dilakukan pertemuan secara virtual bersama semua Kepala Dinas Kesehatan dan Satgas 22 Kabupaten/Kota untuk meminta perbaikan data real time setiap hari, bukan memasukan data dari hari kemarin atau sebelumnya. Dengan demikian, perkembangan penyebaran COVID bisa dideteksi termasuk penanganannya agar NTT cepat keluar dari zona merah dan masuk zona hijau.

Selain itu kata dia, akan dilakukan evaluasi terkait kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan untuk dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran sekaligus menangani dampaknya baik secara kesehatan dan ekonomi.

“Apakah sudah cukup mampu memenuhi tujuan memutus mata rantai penyebaran? Apakah sudah mampu memberikan solusi bagi dampak kesehatan dan dampak ekonomi bagi masyarakat? Sehingga NTT dapat segera keluar dari zona merah dan masuk ke zona hijau? Dengan demikian, PPKM bisa disudahi dan semua aktivitas masyarakat dan pemerintahan kembali berjalan normal. Karena kasihan anak-anak sekolah sudah terlalu lama dalam kondisi tertekan akibat pemberlakuan belajar dari rumah secara online, ada banyak keterbatasan dan kendala. Anak-anak kita harus kehilangan banyak hal baik dalam hal pergaulan, sosialisasi, dan lain-lain. Mereka butuh bermain, bergaul dengan teman, tatap muka dengan guru dan aktivitas lain,” ungkap Mese dengan penuh prihatin.

Menurutnya, sebetulnya Kota Kupang sudah zona hijau dari bulan Juli 2021 lalu namun kesalahan input dan update data sehingga terjadi pendouble nama.

“Nama yang sudah sembuh, masih masuk ke data hari ini. Sehingga data real time yang tadinya harus hijau atau kuning kembali ke merah lagi. Jadi hari ini saya sudah minta ketegasan dari teman-teman dari Nakes Puskesmas untuk melaporkan yang real time, tidak yang kemarin-kemarin atau yang double,”tegasnya.

“Jadi itu yang kita minta teman-teman di Puskesmas dan Dinas Kesehatan melalukan verifikasi untuk validasi data dengan baik sesuai kondisi dilapangan. Jadi sekali lagi ketelitian dari teman-teman melakukan input data COVID hari ini sangat penting untuk penetapan PPKM level berapa. Kalau hijau seharusnya hijau, kalau merah seharusnya merah, sehingga masyarakat tidak dirugikan karena  kita semua,”tambahnya.

Terkait penerapan PPKM kata dia, harus ditentukan level sesuai data real time dan tetap menerapkan prokes. Kemudian treaching dan test tetap  dilakukan untuk mengisolasi yang positif, sehingga tidak terjadi penularan ke orang lain.

“Sebenarnya yang penting point-point itu saja. Sedangkan yang sudah terpapar oleh yang positif langkah isolasi mandiri dan terpusat tetap harus dilakukan. Yang positif masuk rumah sakit biasa atau yang khusus pasien positif COVID,”ujar mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT ini.

“Untuk Kota Kupang kita sudah diskusi dan mereka mau menerima untuk segera lakukan pembersihan atau cleansing data sehingga agar masyarakat dan anak-anak sekolah kita segera dapat melakukan kegiatan mereka seperti biasa lagi,” bebernya.

Sementara itu Juru Bicara (Jubir) Satgas Kota Kupang, Erents Ludji mengatakan, update data COVID Kota Kupang selalu real time. Dan penentuan PPKM berdasarkan zona adalah kebijakan Satgas Provinsi NTT.

Bahkan Erents menyebut bahwa angka positif COVID pada Selasa 24 Agustus sudah mencapai 14.014 orang atau meningkat 84 orang dibanding hari sebelumnya.

Total pasien yang masih dirawat sebanyak 936 orang atau tambah 5 orang dan total sembuh 12.769 atau naik 88 orang.

Kemudian pasien yang meninggal karena COVID sebanyak 388 orang, dengan rincian : terkonfirmasi positif 309 orang (naik 1 orang), probable 38 orang dan suspek 14 orang.

Dari data terakhir tersebut seharusnya Satgas Provinsi NTT dapat segera menetapkan apa status Kota Kupang dan PPKM level berapa.

Kepada masyarakat dihimbau agar dapat mematuhi prokes dan penerapan PPKM level 4 yang sudah ditetapkan hingga 3 September 2021 mendatang.
Dan saat ini jangan menggelar pesta atau kegiatan yang dengan konsentrasi orang banyak. Karena COVID belum bisa dipastikan kapan akan berakhir dan stabil. Dengan demikian, penerpan prokes harus tetap dijalankan, jika ingin Kota Kupang, NTT bahkan Indonesia keluar dari cengkeraman Pandemi COVID-19.

Dia juga meminta empati masyarakat terhadap orang-orang yang sudah positif, masih dirawat, sedang isolasi dan bahkan yang sampai meninggal agar dengan ketaatan terhadap prokes, maka  dapat mengurangi angka positif dan meninggal.

Selain itu masyarakat juga dimintanya untuk menaruh rasa empatinya terhadap Nakes, TNI, Polri, yang tergabung dalam Satgas karena mereka sudah bekerja serius baik dalam penanganan pasien positif dan meninggal maupun dalam upaya pencegahan lewat traching, tes dan vaksinasi. (HT)