Hampir Seluruh Kepala Puskesmas ‘Dibersihkan’ Bupati TTU Dinilai Tidak Peka terhadap Penanganan COVID-19

oleh -177 Dilihat

Suara-ntt.com, Kefamenanu-Bupati Timor Tengah Utara (TTU), David Djuandi dan Wakil Bupati, Eusebius Binsasi melakukan mutasi perdana diawal kepemimpinan mereka. Mutasi perdana itu mendapat kritikan dan sorotan tajam dari berbagai kalangan termasuk dari lembaga DPRD Provinsi NTT.

Dalam mutasi itu hampir seluruh Kepala Puskesmas (Kapus) ‘dibersihkan’ atau dimutasi menjadi kepala seksi di kantor Camat. Saat ini tenaga kesehatan apalagi sekelas kepala puskesmas lagi dibutuhkan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Pemerintah pusat dan daerah sudah berjuang keras untuk mencegah penyebaran COVID namun bupati malah memindahkan mereka ke kantor Camat. Ini bertolak belakang dengan semangat Presiden dan Gubernur NTT.

Selain itu ada fakta baru yang terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Pasalnya ada camat yang dilantik dengan pangkat atau golongan masih dibawah seorang Sekertaris Camat (Sekcam).

“Semangat profesionalisme dan benahi birokrasi di TTU sebagaimana didengungkan Bupati dan Wakil Bupati ternyata isapan jempol belaka. Karena faktanya mutasi yang dilakukan pada tanggal 3 September 2021 itu jauh dari apa yang dia omong selama ini,” kata Anggota DPRD Provinsi NTT, Dolvianus Kollo kepada media ini, Senin (6/9/2021).

Dolvi menyayangkan pola pengembangan karier yang dilakukan Bupati TTU, David Djuandi dan Wakil Bupati, Eusebius Binsasi pada mutasi perdana diawal kepemimpinan mereka.

“Saya sangat menyayangkan pola pengembangan karier yang dilakukan oleh Bupati TTU, David Djuandi dan Wakilnya, Eusebius Binsasi dimutasi perdana dimasa kepemimpinan mereka. Katanya birokrat tulen, koq melakukan mutasi dan promosi bagi PNS di TTU tanpa ada analisa dan penilaian. Masa tenaga kesehatan seperti perawat, gizi, bidan dan profesi lainnya dipromosi dan dimutasi menjadi kepala seksi kesejahteraan sosial di Kecamatan. Yang benar saja,”ungkap Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT ini.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten, TTU, Belu dan Malaka menanyakan konsep dan arah pembangunan di TTU seperti apa. Karena banyak aparatur sipil negara (ASN) yang dimutasi dan dirotasi tidak sesuai dengan bidang kemampuan dan keahliannya.

“Sebagai anggota DPRD Provinsi NTT yang membidangi urusan pendidikan dan kesehatan saya mau tanya pak bupati dan wakil sebenarnya konsep pembangunan di TTU arahnya kemana sih? Jika PNS tidak ditempatkan sesuai kemampuan dan keahliannya maka jangan mimpi TTU mau berubah.

Lebih lanjut kata dia, saat ini masyarakat menaru harapan untuk mendapatkan rumah layak huni dengan dilengkapi perabot dan sapi 5 ekor per kepala keluarga (KK) sesuai janji kampanye.

“Jangan sampai ini hanya janji dan isapan jempol belaka,”ucapnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten TTU, Yanuarius To menyentil soal mutasi perdana yang dilakukan Bupati TTU, David Djuandi dan Wakil Bupati, Eusebius Binsasi.

Dia menilai mutasi yang dilakukan tidak sesuai atau bertolak belakang dengan Peraturan BKN Nomor 5 Tahun 2019 Pasal 2 Ayat 2 Huruf B.

“Katanya orang birokrasi untuk menciptakan iklim politik TTU yang kondusif, penataan birokrasi yang efektif dan efisien serta mengakhiri politik balas dendam di negeri Biinmafo tetapi justru terbalik,”ungkap Yan.

Yan mengatakan, mutasi itu adalah bagian dari penyegaran aparatur, tetapi perlu asisment biar output dari mutasi itu mempunya dampak positif dan tepat sasaran. Jangan sampai orang kesehatan ditempatkan di kecamatan begitu pula sebaliknya. Kira-kira apa yang nanti mau dikerjakana disana.

Dikatakan, mutasi dan rotasi merupakan bagian meningkatkan daya saing aparatur dilingkungan baru, tetapi harus obyektif dan proporsional bukan mutasi kerena alasan subjektif atau hanya sekedar unsur balas dendam.

Mutasi Eselon 3 dan 4 sudah selesai dilakukan dan kurang lebih ada 600 ASN yang dirotasi. Dan saat ini masyarakat (publik) menanti janji kampanye paket Desa Sejahtera. Dimana janji politik mereka adalah perumahan lengkap dengan perabotnya, 5 ekor sapi per kepala keluarga (KK) dan pengobatan gratis sesuai visi misi paket Desa sejahtera.

“Semoga janji politik ini direalisasikan pada tahun 2022. Mari kita kawal pemimpin TTU periode 2021/2024 menuju perubahan yang lebih baik,”

Untuk diketahui bahwa mutasi yang digelar pada Jumat, 3 September 2021 kemarin ditemukan beberapa orang yang langsung dapat lompatan jabatan.

“Dan itu termasuk dalam kategori apa? Apakah sangat jenius ko atau punya unsur lain.
Sebagai masyarakat, kami menunggu janji kampanye dari paket Desa Sejahtera yang memenangkan Pilkada TTU 2020,”bebernya.

Berikut nama, jabatan dan tempat tugas baru tenaga kesehatan yang dimutasi ke beberapa kantor Camat di TTU antara lain;

1. Herman Mataufina, SKM dimutasi menjadi
Sekcam Bikomi Nilulat
2. Simon Luan Asa, A.Md.Kep dimutasi menjadi
Kasie Kesos Biboki Moenleu
3. Jose M. Nheu, A.Md.Kep dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Noemuti Timur
4. Gabriel Ole S.Kep.Mers dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec. Biboki Utara
5. Wilem Litik SKM dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Kota
6. Robertus Binsasi, SKM dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec. Mutis
7. Saturnius Tuames, S.SI dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec Biboki Anleu
8. Anselmus Sengkeon dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec. Bikomi Nilulat
9. Benediktus Tumbas, SKM dimutasi menjadi
Kasie Ekobaang dan Lingkungan Sosial Kec Insana Utara
10. Yohanes P. Saman, A.Md.AK dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Biboki Feotleu
11. Yose Laot,A.Md.Kep dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Bikomi Utara
12. Agustina Nesi, SKM dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Bikomi Selatan
13. Yasinta D. Bais, SE dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Miotim
14. Ewalde Bria, SE dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Miobar
15. Samuel Tomasowa, SKM dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Insana
16. Raynoldus Kadju, SKM dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec.Insana Tengah
17. Levianus Djawa,A.Md.KL dimutasi menjadi
Kassie Kesos Kec. Naibenu
18. Aloysius Pereira, SKM.M.Kes dimutasi menjadi
Kasie Kesos Kec. Insana Fafinesu. (HT)