Pemprov NTT Teken MoU dengan Unwira Kupang soal Peningkatan Kapasitas BUMDes

oleh -138 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi NTT melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama atau teken MoU dengan Univesitas Widya Mandira (Unwira) Kupang soal peningkatan kapasitas badan usaha milik desa (BUMDes) dalam rangka pemanfaatan sumber daya lokal melalui kuliah kerja nyata (KKN) Tematik.

Dalam arahannya, Gubernur Viktor menghendaki  adanya kolaborasi bersama seluruh stackeholder terkait merangkai kembali narasi tentang NTT dengan Perspektif NTT Bangkit Menuju Sejahtera untuk melahirkan generasi yang visioner.

“NTT sedang dinarasikan kembali, untuk melahirkan generasi unggul. Generasi yang tidak berpikir sempit dan generasi yang memiliki visi ke depan. Membangun generasi NTT bangkit menuju sejahtera membutuhkan kolaborasi, desain, propaganda dan bentuk konkritnya. Membangun NTT tidak sertamerta bekerja sendiri karena orang pintar dan bekerja bagus saja tidak efektif dan produktif.”

“Momentum kegiatan hari ini juga dalam rangka mengucapkan selamat kepada guru saya yang dilantik menjadi Rektor UNWIRA, Pater Philipus Tule, SVD. Hari ini kita pun ingin membangun kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam perspektif UNWIRA bersinergi dengan Pemerintah untuk bangun visi bersama yakni kesejahteraan rakyat NTT. Untuk itu saya senang dengan adanya kerjasama ini,” ujarnya saat menghadiri Urun Rembuk dengan Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang.

Gubernur Viktor juga menghendaki adanya desain pendidikan di NTT agar berkorelasi dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki NTT.

“Masalah besar yang kita alami saat ini adalah pendidikan yang tidak berkorelasi dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki. Kemarin ada salah satu universitas, menyampaikan kalau ada program studinya (prodi) koki dan saya senang. Saya berharap suatu saat ada prodi yang khusus mempelajari coklat, jagung, sophia, garam, energi baru terbarukan, gula air dan jagung,”ungkapnya.

“Sebagai satu contoh, total belanja pakan ternak ayam dan babi, setiap tahun 1,1 triliun rupiah keluar NTT. Ini fakta berdasarkan hasil riset PRISMA dan Pemerintah. Untuk itu kita perlu menyiapkan pabrik pakan ternak dengan suplai bahan pokoknya adalah jagung dengan mengoptimalkan sumberdaya manusia dan lahan yang kita miliki,”tambahnya.

Dia juga menekankan dalam bekerjasam nanti, yang perlu diperhatikan adalah pengembangan  kelembagaan BUMDes yang kuat.

“Dalam pengembangan BUMDes, harapan saya yaitu pengembangannya agar berkolaborasi dengan koperasi. Dimana saham mayoritasnya datang dari koperasi dan sisanya adalah Pemerintah Desa. Dengan pendekatan serius berupa desain struktur dan kerja nyata untuk melahirkan kelembagaan yang kuat baik dari sisi sumberdaya manusia dan optimalisasi jenis usaha sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut,” tegasnya.

Rektor Unwira Kupang,  Pater Philipus Tule, SVD mendukung upaya kolaborasi bersama pemerintah yang akan menjadi salah prioritas dimasa kepemimpinannya untuk dukung program pemerintah daerah.

Dirinya berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah untuk mewujudkan program strategis PANCA CITA UNWIRA unggul 2025.

“Ini kunjungan perdana gubernur di kampus ini. Kami menyambutnya dengan luar biasa, bangga dan ikhlas. UNWIRA merupakan perguruan tinggi swasta di NTT berumur 39 tahun, dengan kekuatan 237 dosen, 138 pegawai dan 6.826 mahasiswa didukung 7 fakultas dan 21 prodi. Memiliki 20 ribuan alumni yang tersebar melayani bangsa Indonesia dan manca negara. Ini kontribusi universitas ini kepada bangsa dan dunia. Sebagai lembaga, kita wajib mendukung program pemerintah daerah. Saat ini kita turut serta bersama pemerintah daerah berkolaborasi untuk pengembangan BUMDes oleh mahasiswa dan dosen sesuai keahlian yang dimiliki. Kita tetap mendukung dan mengharapkan dukungan juga dari pemerintah daerah untuk mewujudkan Panca Cita UNWIRA mencapai UNWIRA unggul 2025,” ungkap Rektor Philipus. (HT)