Kerja Keras dan Tanggung Jawab Tim Kesehatan Kontingen NTT di PON XX Papua

oleh -169 Dilihat

Suara-ntt.com, Jayapura-Kerja keras dan tanggung jawab yang diemban Tim Kesehatan Kontingen Provinsi NTT cukup berat pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Hal itu dirasakan Ketua Tim Kesehatan Kontingen Provinsi NTT, dr. Christian Widodo bersama tim. Dimana Tim Medis hanya terdiri dari 2 orang dokter, 1 orang perawat dan 1 orang asisten perawat harus melayani dan merawat 88 atlet yang tersebar di 12 Cabang Olahraga (Cabor).

Sebagai dokter dalam kontingen itu, mereka dituntut untuk teliti dan cermat dalam memastikan para atlet dalam Kondisi Puncak (Peak Performance).

“Selain sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT, saya juga harus menjalankan tugas sebagai Ketua Tim Kesehatan Kontingen NTT pada perhelatan PON XX Papua 2021 yang berlangsung di Kota Jayapura, Sentani, Merauke dan Mimika.”

“Sejak awal saya sadar betul ini bukan tugas yang mudah, sehingga kami membentuk Tim Medis yang terdiri dari dua orang dokter, satu orang perawat dan satu orang asisten perawat,” kata anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT ini.

Diakui bahwa tugas yang mereka emban cukup berat diantaranya, sebelum keberangkatan harus memastikan atlet dalam keadaan sehat dan siap bertanding.

“Kita melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan dasar diantaranya seperti Fungsi Ginjal, Fungsi Hati, Darah Lengkap termasuk Rekam Jantung, Hepatitis, dan sebagainya,”ujar Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi NTT ini.

Dikatakan, sebelum berangkat, para atlet harus menandatangani sejumlah berkas, seperti berkas dari LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia) yang menyatakan bahwa mereka tidak sedang dalam pengobatan penyakit tertentu yang dapat berpotensi menggangu tes doping (ada substansi tertentu dalam obat yang dilarang LADI). Bahkan obat batuk pilek saja tidak semua boleh diberikan karena mengandung substansi tertentu yang dilarang LADI.

“Mereka juga dibekali dengan vitamin sebelum keberangkatan. Dan itu kita bicara sebelumnya lalu ketika mereka tiba di Papua dan dalam masa bertanding kita harus memastikan mereka semua dalam keadaan sehat dan tidak cedera. Mereka juga mendapat vitamin yang cukup, istirahat yang cukup, dan jika mereka sakit kita harus berhati-hati memberikan obat karena substansi yg dilarang tadi oleh LADI,”ungkapnya.

“Mereka tidak boleh membeli atau minum obat sembarangan ketika mereka sakit.
Belum lagi bagi cabor yang kontak fisik seperti Tinju, Muaythai, Silat, Tarung Derajat, dan lainnya harus melakukan tes swab antigen setiap kali sebelum bertanding, dan kita harus mengawasi proses tes antigen tersebut agar tidak terjadi kecurangan,”tambahnya.

Dikatakan, setiap hari tim medis membagi waktu untuk berkeliling di beberapa venue (cabor) yang sedang bertanding. Selain menjaga kebugaran atlet, juga turut memberi dukungan saat mereka bertanding dari pinggir lapangan.

“Kiranya nanti kita bisa membawa pulang medali sebanyak-banyaknya untuk NTT Tercinta,”bebernya.

Untuk diketahui saat ini NTT memperoleh satu medali emas, satu medali perak dan tiga medali perunggu. (HT)