Pemprov NTT akan Bangun Pabrik untuk Tekan Impor Pakan Ternak

oleh -164 Dilihat

Suara-ntt.com, Oelamasi-Rencana Pemerintah Provinsi NTT pada tahun 2022 akan membangun pabrik ternak di di Timor, Flores, dan Sumba. Hal itu dilakukan guna membantu sektor peternakan dan menekan impor pakan ternak dari luar NTT.

“Kami Pemerintah Provinsi tahun depan (2022, red) akan bangun pabrik pakan ternak di Timor, Flores, dan Sumba. Itu untuk menekan impor pakan ternak selama ini. Jadi kita produksi pakan ternak kita sendiri,” kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat melakukan Panen dan Temu Lapang Perbenihan Tanaman Padi di Desa Noelmina Kecamatan Takari Kabupaten Kupang pada Kamis, 18 November 2021.

Gubernur VBL mengatakan, pentingnya sebuah riset dan kajian potensi pertanian daerah untuk melahirkan inovasi yang berkualitas dan berguna bagi kebutuhan pangan masyarakatnya.

“Perlu dilakukan riset, penelitian dan kajian di bidang-bidang atau berbagai sektor misalnya pertanian guna menghasilkan inovasi dengan peningkatan ekspansi dan produktivitas yang besar. Misalnya dulu orang hanya tanam sekian hektar dan panen sedikit. Sekarang dengan inovasi dari kajian penelitian kita bisa tanam hingga ribuan hektar dan panen dalam jumlah yang besar. Itulah kemajuan yang berguna bagi kesejahteraan masyarakat,”ungkapnya.

Gubernur juga mengatakan, agar ada peningkatan sektor pertanian harus terus didorong di Pulau Sumba dan Timor untuk dapat membantu pemenuhan kebutuhan pangan di NTT.

“Kita tidak bisa kerja sendiri. Harus perlu kolaborasi antara kelompok Petani, Pemerintah, Pengusaha, Peneliti juga melibatkan Polri dan TNI agar pekerjaan di lapangan ini harus kita lakukan dengan berhasil. Harus ada juga off taker dengan misalnya pada tanam periode awal atau pertama itu petani bersama pemerintah. Kemudian selanjutnya para petani dengan off taker sehingga nantinya bisa menjadi mandiri. Tugas Pemerintah itu buat masyarakat menjadi mandiri,” jelasnya.

“Pemerintah desain cara kerja bukan hanya pertanian tapi juga sektor yang lain. Gubernur, Bupati, dan Camat perlu kerja dan cek di lapangan. Kita harus berubah baik cara kerja ataupun mindset sehingga bisa berhasil,”bebernya.

Sementara itu Bupati Kupang Korinus Masneno mengapresiasi kunjungan Gubernur di Desa Noelmina tersebut.

“Terima kasih dengan kehadiran Bapak Gubernur juga ini bisa memberikan motivasi bagi petani-petani disini. Dan kita semua bisa bersama-sama meningkatkan produktivitas pertanian untuk kecukupan pangan kita,” ungkap Bupati Masneno.

Sementara Kepala Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT, Aser Rouw menjelaskan lahan pertanian yang digunakan untuk perbenihan tersebut.

“Luas lahan yang kita gunakan ini 50 hektare. Tujuannya adalah untuk perbenihan dengan per hektar menghasilkan tiga ton bersih untuk benih. Kalau tiga ton benih artinya dari 50 hektare bisa menghasilkan 150.000 Kg benih dan kemudian bisa melayani 6.000 Ha sawah,” kata Aser.

“Ini juga dikelola duabkelompok tani yaitu Penehas I dan Penehas II dan ini kegiatan strategis Badan Penelitian Pengembangan Pangan dibawah Kementerian Pertanian RI Untuk produksi benih bermutu dan bersertifikat untuk mendukung pengembangan padi dalam konteks ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Tempat ini menjadi pilihan kami,” ungkapnya.

Dr. Aser menjelaskan hasil panen kali ini sebesar 8,7 ton. “Kita bisa tingkatkan lagi. kalau kita bicara pertanian, itu kita bicara inputnya yaitu infrastruktur penunjang, teknologi, SDM dan Manajemen. Untuk disini Saya baru intervensi teknologi yaitu pakai lima varietas unggul, cara tanam, pemupukan berimbang, dan pakai perangkat uji tanah sawah,” tuturnya. (HT)