Ini Bentuk Protes Warga Fatululi dengan Tanam Pisang di Jalan

oleh -253 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Sudah empat tahun Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang tak kunjung memperbaiki jalan Frans Seda yang terletak di RT 41, 42 dan 46 Kelurahan Fatululi Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

Sebagai bentuk protes, warga setempat melakukan aksi tanam pohon pisang dan marungga di jalan yang digenangi air sebagai bentuk kekesalan, karena tak kunjung mendapat perhatian pemerintah Kota Kupang.

Jalan genangan yang berada di antara eks kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ruko di Jalan Frans Seda itu sangat menbahayakan kendaraan roda dua yang lewat, karena terdapat lubang di jalan yang tergenang itu.

Selain menanam pohon pisang dan marungga, warga juga memancing ikan lele yang ditabur di jalan genangan air tersebut. Kendaraan roda dua yang melintas nyaris tenggelam, jika melewati jalan itu.

“Sudah empat tahun seperti ini, kalau musim penghujan pasti genangan naik hingga 50 centimeter (cm),” kata warga RT42/RW13, Kelurahan Fatululi, Ferdinandus Nono, Kamis, 25 November 2021.

Masalah ini, menurut dia, sudah dilaporkan ke RT, dan RT sudah melanjutkan ke Dinas PUPR Kota Kupang dan Lurah Fatululi, namun hingga saat ini tidak pernah ada perhatian.

“Dinas PUPR dan Lurah sudah datang lihat, tapi tidak ada tindak lanjut hingga saat ini,” katanya.

Warga RT41/RW13, Yeremias Leoanak mengaku dirinya sebagai saksi mata pengendara yang jatuh saat melewati jalan ini. “Ada yang jatuh hingga keseleo. Ada juga yang jatuh dengan beras hingga terendam air,” katanya.

Dia mengatakan jika hujan turun, maka genangan air di jalan itu akan meluap hingga masuk ke rumahnya, sehingga dia membuat lubang resapan itu sendiri.

“Saya terpaksa buat lubang resapan. Sehingga air tidak meluber ke rumah saya,” tegasnya.

Karena itu, mereka berharap agar jalan ini mendapat perhatian pemerintah Kota Kupang untuk segera diperbaiki, sehingga warga di sekitar jalan itu bisa melintas. Jika tidak, maka warga harus mencari jalan alternatif lain. (HT)