Ini Tiga Kabupaten di NTT jadi Sasaran Program TEKAD

oleh -206 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Sejauh ini ada tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sasaran dari program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). Ketiga kabupaten itu adalah Manggarai, Ngada dan Sumba Timur.

Untuk diketahui bahwa program TEKAD diresmikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar pada Pertengahan Mei 2020 lalu. Dan merupakan program kerjasama antara Kemendes PDTT dan International Fund for Agriculture Development (IFAD) Kemendes PDTT dan IFAD memiliki kesamaan komitmen untuk melakukan proses pembangunan secara intensif berkelanjutan berbasis desa dan daerah pinggiran.

Yang mana target utama pembangunan tersebut adalah untuk kesinambungan ekonomi masyarakat desa menuju masyarakat sejahtera.

Terdapat dua hal yang menjadi fokus program Kemendes PDTT yakni program pembangunan dan program pemberdayaan berbasis desa dan kawasan transmigrasi dan program pemberdayaan masyarakat.

Dan program TEKAD memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat desa dan masyarakat di kawasan transmigrasi.

Untuk menindaklanjuti program tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi) Nusa Tenggara Timur menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu(TEKAD) di Kupang selama tiga hari terhitung dari tanggal 28 November hingga 1 Desember 2021.

Rakor dan Evaluasi program TEKAD dimaksud untuk mengevaluasi  data otentik di desa dari hasil kerja  tim di lapangan Sepajang jadwal pendaatn di lapangan.

Rakor dan Evaluasi  program TEKAD dibuka Kepala Dinas PMD NTT, Viktor Manek, dan dihadiri  seluruh Koordinator Kabupaten hingga tingkat kecamatan yang menjadi sasaran program TEKAD tersebut.

Selain itu juga dihadiri seluruh camat dan Kepala Desa yang menjadi wilayah sasaran Program Tekad.

Dalam paparannya , Kepala Dinas PMD Viktor Manek mengatakan, sukses tidaknya program TEKAD yang starting kegiatanya dimulai tahun 2022, sangat tergantung dari data akurat yang dibuat oleh Koordinator Kabupaten, Fasilitator Kecamatan dan Kader Desa.

“Data dari  teman teman di lapangan itu akan menjadi titik star dari program tersebut. Karena data dari teman teman yang mampu menjangkau desa terpencil dan terbelakang itu akan menjadi barometer titik start program TEKAD 2022 mendatang,” kata Viktor Manek.

Kehadiran program Transformasi Ekonomi  Kampung Terpadu (TEKAD) di desa untuk mendorong partisipasi pemangku kepentingan di Desa secara demokratis dan memberi akses kepada masyarakat kampung untuk berpartisipasi dalam penyelengaraan pemerintahan desa.

Kehadiran program TEKAD, para fasilitator kabupaten, kecamatan dan  kader desa diwajibkan untuk  memotifasi dan memastikan adanya pola transparansi, akuntabilitas serta secara rutin maupun berkala mendorong partispasi masyarakat kampung, serta pemangku desa  dalam  dalam musyawarah desa (MUDES) dimulai dari perencanaan,  pelaksanaaan program dan mengevalusi program tekad di desanya. (HT)