Suara-ntt.com, Oelamasi-Dalam rangka menyukseskan Revolusi 5 P yakni Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Pengembangan Pariwisata yang menjadi lokomotif Pembangunan Daerah di Kabupaten Kupang demi mewujudkan masyarakat maju, mandiri dan sejahtera.
Khususnya revolusi pada bidang perkebunan, Bupati Kupang Korinus Masneno bersama Forkompimda dan jajaran di lingkup Pemerintah Kabupaten Kupang melakukan penanaman anakan Kelapa Hijau dan Kurma di Lokasi Pantai Wisata Teres Kecamatan Amarasi Selatan pada Jumat, 14 Januari 2022.
Bupati Masneno apresiasi atas terlaksananya kegiatan menanam anakan kelapa dan anakan kurma yang dilakukan bersama-sama masyarakat, para guru dan siswa sekolah dilokasi pantai Teres.
Dirinya mengharapkan kegiatan menanam perlu dilakukan dan dibiasakan sejak dini pada anak-anak karena akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi kehidpan masyarakat.
Melalui Program Revolusi 5 P, Pemerintah Kabupaten Kupang berupaya membangun ekonomi kerakyatan masyarakat dengan apa yang ada pada masyarakat dan bisa dikerjakan masyarakat, bukan sesuatu yang tidak bisa dikerjakan masyarakat.
“Kalau kita membangun pabrik motor dan sepeda disini, tentu bukan keahlian dan bidang yang dikuasai masyarakat. Untuk itu ketika dirinya merenungkan dan membuat program, maka dilihat bidang-bidang tersebut diantaranya bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan-kelautan dan pariwisata yang terangkum dalam program Revolusi 5 P,” jelas Masneno.
Dia mengatakan, Pemerintah bersama DPRD telah merancang grand desain pembangunan Kabupaten Kupang 5-10 tahun kedepan yang diharapkan akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kesejahteraan masyarakat.
Untuk bidang Perkebunan kata dia, menanam lamtoro, kelapa dan jenis-jenis komoditi lainnya yang diharapkan punya daya saing kedepan sehingga akan memberikan hasil yang luar biasa bagi peningkatan taraf hidup dan ekonomi masyarakat di Kabupaten Kupang yang tentunya juga akan dinikmati sampai anak cucu.
Dikatakan, komoditi Kelapa Hijau didatangkan dari Bali dengan harga 80.000/pohon dan Pemerintah telah menyiapkan 15.000 anakan yang diberikan kepada masyarakat untuk ditanam, terkhusus disekitar lokasi wisata pantai Teres dan Fatubraun.
“Berdasarkan kajian, kelapa ini akan dapat berbuah dalam kurun waktu 2,5 tahun hingga 5 tahun. Jumlah buah perpohon saat berbuah bisa mencapai 80 buah/pohon. Kemudian dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama kita dapat memetik hasilnya dan bahkan bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga”ungkapnya.
Terkait dengan tanaman anakan kurma, dirinya termotivasi dari Yang Mulia Uskup Agung Kupang yang bertemu dalam setiap acara selalu disajikan buah kurma dan beliau sampaikan bahwa buah itu hanya bisa hidup di daerah tropis.
“Saat ini kurma didatangkan dari Arab dan Israel, sehingga kita perlu mencoba menanam siapa tahu bisa hidup dan dikembangkan di Amarasi karena mempunyai daya jual yang bernilai ekonomi tinggi,” ucapnya.
Dijelaskan, dicelah-celah tanaman kelapa bisa tumpang sari dan yang paling cocok ialah lamtoro.
“Saya bermimpi suatu ketika masyarakat di Kabupaten Kupang akan memanen beras di puncak gunung. Bagaimana caranya, jika satu KK saja memiliki lahan lamtoro satu hektare ditambah rumput odot kita bisa memelihara lima ekor sapi. Maka dalam enam bulan pemeliharaan dan sapinya dijual dengan keuntungan perekor 2,5 juta saja maka akan menghasilkan keuntungan 12,5 juta yang jika dibelikan beras maka akan dapat lebih kurang 24 karung besar yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga tersebut,”bebernya. (Siaran Pers Humas & Protokol Setda Kabupaten Kupang/HT)