Penyerahan Tanah dan Air untuk Pembangunan Ibukota Nusantara Diawali dengan Ritual Adat

oleh -159 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Sebanyak tujuh bupati di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan tanah dan air sebagai simbol dukungan  pembangunan ibukota Republik Indonesia (RI) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).

Penyerahan air dan tanah dari ketujuh bupati kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) diawali dengan ritual adat dari masing-masing daerah untuk dibawa ke ibukota negara Nusantara di Kalimantan Timur.

“Air dan tanah ini akan disatukan dengan seluruh provinsi lain di Indonesia untuk pembangunan ibukota baru Nusantara di Kalimantan Timur,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Halaman Kantor Gubernur NTT pada Jumat, 11 Maret 2022.

Tujuh Bupati yang serahkan tanah dan air itu antara lain; Bupati Belu, dr. Gregorius Taolin, Bupati Sumba Tengah, Paulus K. Limu dan Bupati Flores Timur (Flotim), Antonius Hadjon menyerahkan tanah, serta Bupati Rote Ndao, Paulina Bulu Haning, Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke, Bupati Alor, Amon Djobo dan Bupati Lembata, Dr. Thomas Langoday yang menyerahkan air.

“Oleh karena itu saya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada teman-teman bupati, para tokoh adat yang terlibat sehingga nanti  tanggal 13 Maret 2022 saya akan bawa ke Kalimantan Timur bersama dengan bapak Presiden Joko Widodo dan para gubernur seluruh Indonesia ke ibukota negara Nusantara,”ungkapnya.

“Kita harapkan semoga kegiatan ini berjalan lancar dan nantinya kita punya ibukota baru Nusantara. Dan perpindahan ibukota ini sudah direncanakan cukup lama sejak bapak Presiden Pertama Bung Karno telah merencanakan untuk memindahkan ibukota negara. Namun pada jaman pemerintahan presiden Jokowi baru terlaksana dengan baik,”tambahnya.

Gubernur meminta dukungan dan doa semoga tanah dan air yang diambil dari rahim Flobamorata akan memberikan sumbangsih, energi, dorongan dan semangat untuk membangun ibukota yang baru agar lebih cepat dan berhasil.

“Kita semua berbangga karena mempunyai ibukota baru yang mewujudkan sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,”ucapnya.

“Jadi ke depan kita tidak bangga lagi ke Jakarta karena Kalimantan Timur akan menjadi ibukota negara Nusantara dan itu merupakan sebuah keputusan yang menurut saya secara politik sangat luar biasa,”ujarnya.

Lebih lanjut kata dia, semua yang hadir disini sebagai pelaku sejarah dalam rangka perubahan kebijakan politik negara dan itu juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari NTT.

“Hari ini yang hadir disini menjadi pelaku sejarah dan biarkan itu menjadi catatan-catatan sejarah yang akan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan ibukota baru Nusantara di Kalimantan Timur. Lalu tanah dan air sisa yang tidak semuanya dibawa ke Kalimantan Timur kita siapkan untuk simpan di museum sebagai wujud bahwa sisa tanah untuk Indonesia masih ada disini,” pungkasnya. (Hiro Tuames)