Umat Muslim dan Katolik Dilibatkan dalam Pengurus Panitia Peresmian GMIT Samaria Noelbaki

oleh -304 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Kerukunan, toleransi dan persaudaraan umat beragama di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) patut diapresiasi dan menjadi contoh. Pasalnya dalam kegiatan keagamaan/kerohanian semua umat yang ada di daerah itu dilibatkan baik itu hari Raya Paskah, Natal dan Idul Fitri maupun kegiatan rohani lainnya.

Sama halnya seperti kegiatan peresmian dan penahbisan gedung Kebaktian Jemaat GMIT Samaria Noelbaki Klasis Kupang Tengah dimana umat Muslim dan Katolik dilibatkan dalam pengurus panitia.

Acara tersebut memberi makna kerukunan yang luar biasa, karena keterlibatan sejumlah orang muda lintas agama, yaitu perwakilan Umat Muslim dan Katholik.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bersama Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. DR. Mery L. Y. Kolimon meresmikan dan menahbiskan Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Samaria Noelbaki Klasis Kupang Tengah pada Minggu, 8 Mei 2022.

Gubernur VBL sangat mengapresiasi kerjasama lintas agama yang terjalin akrab penuh persaudaraan dan tentunya menjadi tolak ukur pengembangan kerukunan di NTT, agar NTT semakin lestari dan kokoh sebagai Nusa Terindah Toleransinya.

“Ini menjadi contoh yang baik bagi seluruh jemaat GMIT, sebagai teladan dengan ikut berpartisipasi saudara-saudara kita, umat Muslim dan umat Katholik. Kerukunan itu harus dimulai dari hal-hal sederhana seperti ini. Sinergitas harmonis seperti ini yang kita perlu, dan menjadi salah satu modal utama dalam membangun NTT, agar NTT bisa cepat keluar dari berbagai belenggu kemiskinan. NTT ini bisa bergerak maju, manakala kita dapat bekerja bersama-sama tanpa melihat berbagai perbedaan yang ada. Karena sesungguhnya perbedaan adalah sebuah kekayaan yang bisa mendorong kita dapat cepat maju,”katanya.

Gubernur VBL yang hadir bersama Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe dan Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Provinsi NTT Semuel Halundaka, menyampaikan terima kasih dan kekagumannya, terhadap perkembangan Jemaat GMIT Samaria Noelbaki.

“Kita apresiasi karena jemaat ini memberikan perhatian pada bidang pendidikan dengan ditandai dengan adanya Rumah Belajar GMIT Samaria Noelbaki, sebagai tempat pengembangan SDM jemaat, dimulai dari anak-anak, yaitu pengembangan keterampilan berbicara di depan umum (Public Speaking), Bahasa Inggris dan Membaca Tulis dan Berhitung (Calistung),”ungkapnya.

“Saya beri apresiasi khusus, karena jemaat ini tidak saja giat membangun fisik gedungnya, tetapi jemaat ini juga sudah memberi porsi utama dan telah berjalan dengan sangat baik, yaitu soal pendidikan. Terima kasih Ibu Pendeta Elsa, telah memulai dan melakukan sesuatu yang sangat berarti dengan terobosan seperti ini dan semoga juga diikuti oleh pendeta-pendeta di seluruh GMIT. Kami sebagai pemerintah sangat berterima kasih kepada para pendeta GMIT selain tugasnya adalah melayani dan memberitakan Firman Tuhan, juga sebagai pengajar bagi generasi di gereja maka ini menjadi hal yang sangat baik untuk pengembangan SDM Jemaat. Karena sebenarnya jika seorang pendeta yang langsung mengajar, ia bisa tampil langsung menjadi Guru PAR atau Guru Sekolah Minggu, maka saya pastikan generasi cerdas dan berkarakter Kristus dapat dihasilkan dengan sangat baik pula”tambahnya.

Terkait dengan hal itu, Gubernur menambahkan Jemaat GMIT Samaria telah memberi input yang sangat baik bagi pemerintah untuk pengembangan SDM NTT yang berkualitas, juga menjadi input model pembelajaran bagi perkembangan SDM jemaat, sekaligus mendukung pertumbuhan iman kepada Tuhan.

“Soal Pendidikan adalah soal membangun generasi yang paham, cerdas dan peduli serta berani. Rumah ibadah ini haruslah menjadi pusat pendidikan yang hebat. Kita bisa menata masa depan yang baik, kalau pendidikannya baik. Cara-cara tersebut yang ingin kita bangun untuk menciptakan generasi masa depan yang kritis dan generasi yang paham benar yang mampu menganalisa setiap masalah dan generasi yang tidak termakan isu, Karena itulah, saya sangat berharap peran besar dari gereja bermitra dengan pemerintah untuk menciptakan generasi yang disiplin,”ucapnya.

Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Mery Kolimon dalam Suara Gembalanya menyampaikan terima kasihnya kepada Panitia yang sudah bisa membangun sebuah gedung gereja yang representatif, dimana hal tersebut juga menjadi bagian penting partisipasi nyata dalam membangun NTT, khususnya membangun Kabupaten Kupang. Pendeta Merry juga menyampaikan bahwa saat hadir dan mengikuti semua rangkaian acara setiap orang tentu mendapat energi positif sosial baru, dimana terlihat dari keterlibatan aktif setiap komponen masyarakat, partisipasi lintas agama yang bersedia bahu membahu berbagi sukacita dalam tanggung jawab menyukseskan acara peresmian dan penahbisan gedung kebaktian GMIT Samaria Noelbaki yang baru.

“Saya ingatkan kepada seluruh Jemaat dan Panitia yang sudah punya semangat untuk membangun gedung ini, setelah bangun jangan lupa untuk merawat dan menjaga gedung kebaktian ini dengan baik sehingga dapat juga dinikmati oleh beberapa generasi mendatang. Gedung gereja jangan hanya digunakan pada hari Minggu saja, tetapi gereja harus menjadi tempat yang terbuka bagi setiap orang untuk belajar banyak hal dalam rangka mempermuliakan Tuhan. Gereja harus menjadi tempat belajar dan pengembangan ekonomi dan pengembangan budi pekerti. Saya juga mengapresiasi bahwa ketika gedung ini dipersiapkan untuk diresmikan dan ditahbiskan, jemaat ini juga sedang mendorong upaya literasi bagi anak-anak kita,” jelasnya.

Walikota Jayapura DR. Drs. Benhur Tomi Manno, MM, saat memberi sambutan, menyampaikan terima kasih kepada Ibu Pendeta dan seluruh jemaat GMIT Samaria atas penerimaan sukacita bagi rombongan dari Papua. “Terima kasih kami telah diterima dalam semangat persaudaraan, dan lebih dari itu, saya atas nama para donatur menyampaikan terima kasih dan syukur kepada Tuhan karena di jemaat ini, kami diperkenankan dan diberi kesempatan Tuhan untuk memberi diri ikut mempersembahkan yang terbaik bagi pembangunan rumah ibadah GMIT Samaria Noelbaki”, ungkap Walikota Jayapura dua periode ini.

Ketua Panitia Pembangunan Gedung Kebaktian Jemaat GMIT Samaria Noelbaki, Penatua Petrus Ludji Dima, mengatakan bahwa setelah melalui pergumulan panjang 6 tahun tahun 7 bulan, akhirnya gedung baru Jemaat GMKIT Samaria dapat terselesikan dengan baik.

“Kami bersyukur kepada Tuhan, karena proses panjang telah dilalui dalam tuntunan Tuhan, terima kasih kepada pemerintah, terima kasih kepada kepada para donator, karena telah memberi yang terbaik untuk mendukung proses pembangunan gereja kami. Setelah 9 tahun lebih kami beribadah di gedung gereja yang lama, hari ini kami diperkenankan Tuhan untuk berbakti di dalam gedung gereja yang baru, sungguh luar biasa kasih setia Tuhan menolong kami panitia dan jemaat GMIT Samaria Noelbaki”, urai Petrus Ludji, yang juga adalah seorang presbiter senior di Jemaat GMIT Samaria Noelbaki. (HT)