Empat Fraksi DPRD NTT Kutuk Aksi Penganiyaan Wartawan Fabi Latuan

oleh -212 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Sedikitnya empat dari sembilan Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengutuk dan menyampaikan keprihatinan yang tinggi atas peristiwa penganiayaan pekerja media/wartawan sekaligus Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Flobamora.com, Fabi Latuan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik pada 26 April 2022 lalu.

Hal itu termuat dalam pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi NTT Tahun Anggaran 2021 yang disampaikan dalam rapat paripurna ke-12 masa persidangan II tahun 2022/2023 DPRD NTT pada Rabu, 18 Mei 2022.

Ke-4 fraksi tersebut adalah Fraksi PDIP, Fraksi PAN, Fraksi PKB dan Fraksi Demokrasi Solidaritas Pembangunan. Dimana dalam pemandangan umum masing-masing fraksi secara tegas mengutuk keras aksi penganiayaan terhadap wartawan Fabi Latuan.

Berikut pernyataan resmi empat Fraksi DPRD Provinsi NTT yang termuat dalam pemandangan umum fraksi masing-masing antara lain;

Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan keprihatinan yang tinggi atas peristiwa penganiayaan pekerja media/wartawan Saudara Fabi Latuan yang sedang menjalankan tugas jurnalistik. Terlepas apapun motif penganiayaan dan ini menjadi domain Aparat Penegak Hukum (APH).

“Kami memandang bahwa peristiwa ini merupakan gangguan serius terhadap kehidupan demokrasi di NTT,” sebut fraksi itu.

Fraksi PDI Perjuangan juga memberikan apresiasi atas gerak cepat kepolisian mengungkap pelaku penganiayaan, dan selanjutnya mendukung penuh APH, secara khsusus kepada pihak Kepolisian untuk memproses kasus ini secara tuntas dan terang benderang sebagaimana prinsip negara hukum dimana semua orang sama di mata hukum (equality before the law).

Fraksi Demokrat Solidaritas Pembangunan mengutuk keras peristiwa pemukulan terhadap wartawan di depan PT Flobamor. Pasalnya, kekerasan tidak pernah dibenarkan baik itu secara fisik maupun verbal.

Fraksi PAN menyampaikan bahwa peristiwa pemukulan terhadap wartawan telah memberi pesan yang horor bagi tumbuhnya demokrasi di NTT.

Sementara itu, Fraksi PKB beranggapan bahwa aksi pemukulan terhadap wartawan diduga menggunakan jasa premanisme.

Oleh karena itu, Fraksi PKB meminta gubernur NTT agar berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelesaikan secara tuntas sampai menemukan otak yang merancang aksi pemukulan tersebut.

Selain itu empat fraksi ini juga meminta polisi untuk mengungkap secara tuntas aktor intelektual dibalik aksi pemukulan terhadap wartawan Fabi Latuan. (Hiro Tuames)