Angka Vaksinasi COVID-19 Tahap Pertama di NTT Capai 96 Persen

oleh -154 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai 28 Juli 2022, angka vaksinasi secara keseluruhan di NTT menunjukan perkembangan yang positif, yakni penerima vaksin pertama sebanyak 3, 6 juta lebih atau 96 persen; vaksin kedua telah diterima oleh 2,7 juta orang atau 72 persen; dan, vaksin ketiga sebanyak 485 ribu lebih atau sekitar 17 persen.

“Angka ini diharapkan akan terus meningkat seiring dengan upaya sosialisasi dan vaksinasi yang masih terus dilakukan setiap hari disertai konsolidasi data pada aplikasi,”kata Wakil Gubernur NTT, Joseph A. Nae Soi ketika membaca Pidato Gubernur NTT pada Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Aula Fernadaz Kantor Gubernur NTT pada Senin, 15 Agustus 2022.

Wagub Nae Soi mengatakan, untuk kasus COVID-19 di NTT cenderung melandai dan menurun. Hal ini seiring dengan terbentuknya kekebalan komunitas melalui upaya percepatan vaksinasi yang
gencar dilakukan oleh pemerintah daerah, TNI/Polri, dan instansi vertikal. Itu merupakan kerjasama lintas sektor dan lintas program sesuai dengan kewenangan masing-masing terkoordinasi dengan baik,
sehingga mampu mempercepat pendistribusian dan pelaksanaan
vaksinasi di seluruh kabupaten/kota se-NTT.

Dikatakan, selama tahun 2021, jumlah kasus penyakit malaria sebanyak 9.419. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebanyak 15.341 kasus. Sedangkan untuk kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), pada tahun 2021 terjadi 2.543 kasus dengan jumlah kematian mencapai 14 orang dan kasus ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2020.

Dijelaskan, Pemerintah Provinsi terus berupaya menekan kasus DBD dengan mempromosikan empat pilar strategi pencegahan dan pengendalian DBD, yakni pertama, memperkuat surveilans kasus dan surveilans vektor didukung dengan laboratorium yang memadai; kedua, memperkuat penatalaksanaan penderita di fasilitas kesehatan; ketiga, meningkatkan pemberantasan vektor
secara terpadu bersama masyarakat; dan keempat, memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak dalam pencegahan dan penanganan KLB DBD.

Kemudian hal lainnya yang tetap menjadi perhatian serius Pemerintah saat ini, yakni upaya mengatasi permasalahan gizi buruk dengan menekan jumlah balita stunting melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita Kurang Energi Kronis (KEK) di 22 Kabupaten/Kota. Pemerintah Provinsi
telah menetapkan 8 (delapan) Aksi Konvergensi dengan intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk mencegah dan
menangani stunting.

Lebih lanjut kata dia, secara umum prevelensi stunting terus mengalami tren penurunan, dari 35 persen pada 2018 menjadi 22 persen pada Pebruari 2022. Pemerintah Provinsi memberikan apresiasi dan penghargaan bagi kabupaten/kota yang telah bekerja inovatif dalam menurunkan stunting.

“Ini merupakan komitmen antara Gubernur dengan Wali Kota dan para Bupati telah menargetkan penurunan stunting secara ekstrim menjadi 10 sampai 12 persen pada tahun 2023,”ungkapnya.

Selain itu kata dia, komitmen yang sama dibangun antara Wakil Gubernur dengan Wakil Wali Kota dan Wakil Bupati se-NTT dalam posisi sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat provinsi, kota dan kabupaten. Apresiasi yang sama juga ditujukan kepada lembaga-lembaga mitra pembangunan yang juga telah
berkontribusi dan mendukung upaya Pemerintah Provinsi Parameter lainnya berkaitan dengan peningkatan
pelayanan kesehatan masyarakat berupa komitmen pemerintah Provinsi NTT untuk menekan kasus kematian ibu dan bayi menjadi nol atau tanpa kasus kematian ibu dan anak.

Untuk diketahui kasus kematian ibu padat tahun 2021 kondisi bulan Juni terdata sebanyak 69 kasus, mengalami penurunan sebesar 112 kasus. Begitupun dengan kasus kematian bayi pada Tahun 2022 kondisi bulan Juni terdata 453 kasus, atau berkurang 502 kasus dibandingkan Tahun 2021 sebesar 955 kasus.

“Penurunan stunting dan AKI/AKB merupakan komitmen kemanusiaan untuk membangun generasi NTT yang cerdas,”tandasnya. (Hiro Tuames)