Suara-ntt.com, Kupang-Perayaan Toast Kenegaraan pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur di Rumah Jabatan Gubernur NTT pada Rabu (17/8/2022) malam kali ini sangat istimewa dan agak lain dari sebelumnya.
Di saat pemimpin daerah lain sedang sibuk mengangkat piala dan anggur, para pemimpin di NTT melakukannya dengan cara yang berbeda yakni dengan meminum ‘Tuak Manis’ dengan menggunakan ‘Haik’
Ide atau gagasan unik ini lahir dari buah pikiran cerdas Ketua Dekranasda NTT yang juga Ketua TP. PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat. Setelah mengikuti peringatan detik-detik proklamasi lalu mengunjungi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTT untuk memantau pengembangan agrowisata.
Disana, Bunda Julie yang akrab disapa ini menyaksikan secara langsung proses pengambilan ‘Tuak Manis’ dari pohon lontar oleh Marthinus Rondo, atau yang sering disapa To’o Tinus. Pria paruh baya asal Kabupaten Rote Ndao itu dengan lincahnya memanjat pohon lontar mengambil tuak untuk dibagikan kepada para hadirin yang hadir, termasuk Bunda Julie.
Atraksi yang dilakukan To’o Tinus membuat kagum istri orang nomor satu di NTT itu. Apalagi umur To’o Tinus yang terbilang tidak muda lagi. Saat itu, Bunda Julie bersama para hadirin mencicipi tuak manis dengan menggunakan haik.
Gayung pun bersambut ide tersebut kemudian diterima oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan para pemimpin pun menikmati Toast Kenegaraan menggunakan Haik yang diisi Tuak Manis.
Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim Iskandar, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Joseph A. Nae Soi, Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Wisnu Hutama dan para pimpinan Forkopimda tampak larut dalam perayaan Toast Kenegaraan tersebut.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, Toast Kenegaraan menggunakan Haik dan Tuak Manis, belum pernah dilakukan oleh pemimpin manapun di dunia.
“Rasanya enak. Ini satu-satunya di dunia yang Toast Kenegaraannya pakai Haik dan Tuak Manis,”ungkapnya.
Melalui momentum ini, kata Viktor, pemerintah Provinsi NTT sebenarnya ingin memperkenalkan, sekaligus melaunching alat dan minuman tradisional asal Nusa Tenggara Timur yaitu Haik dan Tuak Manis.
Senada dengan Gubernur NTT, Menteri Desa dan PDTT, Abdul Halim Iskandar juga mengatakan, minuman tradisional asal NTT itu memiliki cita rasa yang enak dan layak untuk dikonsumsi.
“Ini rasanya manis dan wadahnya antik,”ungkap Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim Iskandar.
Sementara itu, Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan, dirinya sebagai Ketua Dekranasda NTT selalu ingin mempromosikan berbagai potensi yang ada untuk membantu program Pemerintah Provinsi NTT, khususnya di bidang pariwisata. Apalagi banyak sekali atraksi budaya di NTT yang bisa dijual.
Keinginan kuat ini, kata julie Laiskodat, didasari spirit pemerintah Provinsi NTT menjadikan pariwisata sebagai ‘prime mover’ pembangunan di NTT. Oleh karenanya, berbagai kearifan lokal termasuk minuman tradisional seperti ‘Tuak’ dan ‘Haik’ sebagai wadah perlu mendapat tempat tempat istimewa dalam berbagai momentum.
Ia juga menyampaikan Toast Kenegaraan menggunakan ‘Haik’ dan ‘Tuak Manis’ adalah upaya pemerintah untuk memperkenalkan produk asli NTT.
“Kalau Moke dan Sopi itu sudah terkenal. Tapi Tuak Manis ini minuman non alkohol karena tidak difermentasi dan merupakan salah satu minuman yang sangat bagus,”katanya.
Menurutnya, dengan launching ‘Haik’ dan ‘Tuak Manis’ diharapkan budaya membuat ‘Haik’ bisa ditularkan ke anak-anak NTT, supaya produksi terus naik dan berdampak secara ekonomi ke masyarakat.
“Jadi kalau tahun kemarin 1000 Ti’i Langga, tahun ini 1000 Sasando, tahun depan mudah-mudahan bisa berkesempatan untuk 1000 Haik,”tandasnya. (HT)