Ketersediaan Benih dan Pupuk di NTT Saat Ini Stabil

oleh -180 Dilihat

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Frederick Lecky Koli Kepala Biro Adminstasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Prisilia Q. Parera dan Kepala Stasiun Klimatologi NTT, Rahmattulloh Adji memberikan keterangan pers di lantai I Kantor Gubernur NTT pada Senin, 3 Oktober 2022. (Foto Hiro Tuames)

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menjamin ketersediaan benih dan pupuk di NTT saat ini dalam keadaan stabil.

“Sejauh ini persediaan benih dan pupuk tidak ada masalah untuk musim tanam tahun ini. Tinggal kita mendorong dan memastikan bahwa petani untuk menanam,”kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Frederick Lecky Koli kepada wartawan di lantai I Kantor Gubernur NTT pada Senin, 3 Oktober 2022.

Lucky mengatakan, ketersediaan benih, pupuk dan lain sebagainya yang diberikan oleh pemerintah saat ini dalam proses pengiriman. “Beberapa titik kita minta produsen stoking untuk masing-masing daerah supaya bisa diakses oleh masyarakat,”ungkapnya didampingi Kepala Biro Adminstasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Prisilia Q. Parera.

“Tradisi kita memang di Minggu ke-3 bulan Okotober adalah mempersiapkan semua keperluan benih dan kerja lebih awal
sehingga tidak terjadi hambatan pada musim tanam,”tambahnya.

Dijelaskan, untuk pupuk tidak ada masalah karena dalam pola Tanan Jagung Panen Sapi (TJPS) menggunakan pupuk non subsidi dan itu sudah dikoordinasikan dengan seluruh distributor NTT untuk memastikan stock supaya tersedia.

Sedangkan pupuk bersubsidi juga kata dia sudah dikoordinasikan untuk wilayah-wilayah kepulauan yang pada musim hujan tidak bisa diakses sehingga saat ini harus sudah sampai lokasi atau disimpan di gudang yang tersedia seperti di Kabupaten Alor, Sabu, Lembata dan Rote Ndao.

Lebih lanjut kata dia, saat ini pihaknya membutuhkan benih jagung sekitar 2000 ton, padi  400-500 ton, sementara untuk sorgum sekitar 15 ton yang didatangkan dari luar NTT.

Berdasarkan analisis BMKG para petani diminta agar menghitung curah hujan dengan baik saat menanam. Hal itu untuk menghindari gagal tanam dan gagal panen.

” Saya harap petani terus mengupdate informasi dari BMKG,”tandasnya.

Sementara itu Kepala Stasiun Klimatologi NTT, Rahmattulloh Adji meminta masyarakat NTT agar mewaspadai peralihan musim kemarau ke musim hujan.

Pasalnya, saat ini bisa terjadi angin kencang dan hujan ekstirim. “Kita minta waspada saja karena biasanya peralihan musim ini akan ada angin kencang juga hujan ekstrim,”ungkapnya.

“Musim hujan lebih panjang dan musim kemeraunya agak mundur. Kita monitor terus dan masyarakat diminta untuk tetap waspada. Karena perubahan iklim atau cuaca tidak menentu,”tambahnya.

Peralihan musim ini menurut dia, dimulai bulan Oktober 2022.” Peralihannya bulan Oktiober ini,”katanya.

Dijelaskan, musim hujan tahun inj diperkirakan dimulai pada Minggu ke-3 bulan Oktober sampai awal bulan November 2022.” Perkiraan kami Minggu ketiga Oktober ini sudah mulai hujan,”terangnya.

Lebih lanjut kata dia, lokasi akan terjadi hujan di NTT adalah Ruteng, Labuan Bajo dan beberapa tempat lainnya. Dan wilayah Timor seperti Kabupaten TTS (SoE) sudah masuk pada curah hujan 100-150 milimeter.

Sementara beberapa tempat seperti Kabupaten Sabu, Rote Ndao masih dalam curah hujan rendah. (Hiro Tuames)