Suara-ntt.com, Kupang-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan apresiasi kepada Kantor Pegadaian Cabang Kupang atas inovasi memberikan jaminan kredit berupa tenun ikat.
“Kita berikan apresiasi karena Kantor Pegadaian Cabang Kupang menerima tenun ikat sebagai jaminan kredit. Ini juga berlandaskan karena di NTT banyak sekali kain adat tenun ikat yang bernilai ekonomis tinggi dan sebagai bagian dari kekayaan intelektual. Ini juga bisa merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan mengembangkan UMKM tenun ikat,” kata Gubernur NTT ketika menerima kunjungan Direktur Umum PT Pegadaian Pusat, Gunawan Sulistyo dan Pimpinan Pegadaian Wilayah NTT yakni Deputi Bisnis Area Kupang, Anwar di ruang kerjanya pada Jumat, 10 Pebruari 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur VBL mengajak pihak Pegadaian agar turut terlibat bersama Pemerintah Provinsi NTT dalam pengembangan ekonomi daerah.
Dia juga meminta agar pegadaian terlibat aktif dalam membangun ekonomi daerah bersama pemerintah dengan pengembangan sektor pertanian, peternakan, pariwisata, UMKM dan lain-lain.
Selain itu Pegadaian diharapkan ikut terlibat dalam pengembangan sektor Pertanian melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
“Saat ini kita Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan membangun Program TJPS Pola Kemitraan dengan melibatkan Perbankan, TNI dan Polri, Pihak Swasta, dan juga BPJS (asuransi ketenagakerjaan) serta kelompok masyarakat (petani jagung),”ungkapnya.
“Jadi selayaknya ekosistem program TJPS Pola Kemitraan ini maka diharapkan selain dibantu pihak Perbankan yang melakukan pembiayaan berbasis KUR untuk petani jagung maka Pegadaian juga bisa melakukan hal tersebut selain bergerak dari usaha jasa gadai. Jadi bukan hanya saja lewat perbankan tetapi Pegadaian juga terlibat sehingga program ini semakin kuat dan mampu terus meningkatkan ekonomi masyarakat kita,” jelasnya.
Sejauh ini kata dia, program TJPS ini sudah berjalan baik di beberapa kabupaten dan hasilnya sangat bagus untuk ekonomi masyarakat sehingga kini warga yang terlibat dan juga banyak lahan yang awalnya kosong kini sudah banyak yang dipakai para petani dalam program TJPS ini. (HT)