Komisi IV DPRD NTT Apresiasi Kerja Keras BPJN dan Instansi Terkait dalam Penanganan Longsor di Takari

oleh -261 Dilihat

Keterangan Foto: Rapat Komisi IV DPRD NTT bersama BWS NT II, BPJN NTT dan Dinas PUPR NTT pada Senin, 20 Pebruari 2023. (Foto Hiro Tuames)

Suara-ntt.com, Kupang-Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengapresiasi kerja keras Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT dan instansi terkait dalam penanganan longsor di kilometer 72 Kecamatan Takari Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat,17 Pebruari 2023 malam lalu.

Hal itu disampaikan Sekertaris Komisi IV DPRD Provinsi NTT, Bonifasius Jebarus dalam rapat dengar pendapat dengan Dinas PUPR NTT, Balai Wilayah Nusa Tenggara (BWS) NT II dan BPJN NTT di ruang Komisi IV DPRD NTT pada Senin, 20 Pebruari 2023.

Boni Jebarus mengakui, ini merupakan sejarah baru bagi Komisi IV DPRD NTT. Pasalnya baru pertama kali sejak menjadi anggota DPRD NTT dua periode bisa rapat bersama Kepala BWS NT II dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT.

“Ini jadi sejarah baru bagi kami di Komisi IV DPRD NTT bisa melakukan rapat bersama Kepala BWS NT II dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT,”ungkapnya.

Sementara itu Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT, Agustinus Junianto menjelaskan, pada Jumat, 17 Pebruari 2023 sore longsoran di jalan Trans Timor yang berlokasi di kilometer 72 Takari Kabupaten Kupang masih kecil namun pada pukul 02:00 WITA tanah dari gunung itu sudah berpindah ke jalan raya. Dengan demikian, akses jalan menjadi tertutup dan lumpuh dari Kota Kupang menuju Soe, Kefa, Atambua, Malaka dan negara Timor Leste.

“Dan pada hari Sabtu (18/2/23) kita terjun empat alat berat jenis eksavator di lokasi longsoran,”katanya.

Dikatakan, pada saat itu pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah setempat dalam hal ini, camat dan kepala desa untuk mencarikan jalur alternatif. Dan pada hari Minggu (19/2/23, red) kemarin sekitar pukul 14:00 WITA pihaknya melihat dan memantau kondisi riil di lapangan dimana banyak yang antri baik dari arah Kota Kupang maupun Soe sehingga membuka akses jalan diatas timbunan tanah yang longsor.

“Untuk sementara yang dilewati adalah jalan timbunan dari hasil longsoran itu. Dan tadi malam sekitar jam 07 malam akses jalan itu sudah bisa dibuka sehingga antrian panjang itu sudah bisa teratasi. Tapi yang bisa melewati jalan itu hanya kenderaan roda dua dan empat,”ungkapnya.

Dijelaskan, saat ini pihaknya lagi berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk membuka jalur alternatif di bagian bawah longsoran dan panjangnya sekitar 580-600 meter.

“Jika tidak ada komplain dari masyarakat setempat untuk kita buka jalur alternatif itu maka pada hari ini (Senin, 20/2/23, red) juga kita langsung eksekusi,”jelasnya. (Hiro Tuames)