Pemda Sumba Barat Dukung Sektor Pariwisata sebagai Prime Mover

oleh -223 Dilihat

Suara-ntt.com, Tambolaka-Pemerintah Kabupaten Sumba Barat mendukung sektor pariwisata sebagai prime mover.

Bupati Sumba Barat, Yohanes Dade mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat terus mendukung pengembangan sektor-sektor pariwisata sebagai prime mover.

“Kami juga akan terus mendorong beberapa destinasi pariwisata untuk juga mendukung program sektor pariwisata sebagai lokomotif pembangunan daerah,”kata Bupati Dade ketika menerima kunjungan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) bersama rombongan pada Selasa, 7 Maret 2023.

“Kami juga mengapresiasi pembangunan beberapa ruas jalan di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk membantu kelancaran akses transportasi,” tambahnya.

Dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Sumba Barat, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) juga  mengunjungi SMA Negeri 1 Lamboya.

Dalam arahannya, Gubernur mengatakan untuk mendorong percepatan pembangunan dari semua sektor maka dibutuhkan pemikiran dan visi yang besar.

“Untuk membangun Provinsi ini menuju pada kesejahteraan maka bangun kerja sama dengan minimal satu langkah di depan. Harus dengan kebijakan berpikir ke depan terkait yang harus dilakukan karena kita mengejar ketertinggalan untuk maju menuju kesejahteraan. Maka setiap pemimpin daerah harus berpikir lebih cepat dalam mencari solusi untuk pembangunan,” ungkap Gubernur.

“Misalnya dengan sektor Pariwisata menjadi lokomotif pembangunan untuk menggerakan dan membangun sektor sektor-sektor lainnya. Kita bangun pariwisata juga membangun pertanian seperti melalui Progran TJPS. Membangun pertanian dari perspektif pariwisata adalah agar hasil pertanian agar dapat mengisi suplai chain atau rantai pembangunan, bukan hanya untuk mengisi lumbung rumah tangga,” jelas Gubernur.

“TJPS juga akan memicu tumbuhnya industri pakan ternak. Sehingga untuk membangun peternakan maka kita tidak usah lagi bergantung dengan pakan ternak dari luar. Dengan ketersediaan pakan ternak maka mendukung sektor peternakan untuk nantinya juga menjadi supplai chain produksi daging. Jadi kita  harus berpikir luas terkait dengan Program TJPS ini,”tambahnya.

Gubernur juga menginginkan agar ke depannya dapat dibangun sekolah yang berkonsentrasi terhadap pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Pulau Sumba khususnya di Sumba Tengah akan dibangun project pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) yaitu panas matahari. Kita harus siapkan anak-anak kita untuk nantinya mereka yang mengisi pengembangan project tersebut ke depan. Kita ingin agar anak-anak kita yang mengisi pembangunan di Nusa Tenggara Timur yang kaya akan potensinya,”jelasnya.

Untuk diketahui, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan sarana pendidikan kepada 2 SMA dan 5 SMK se-Kabupaten Sumba Barat
Rp 6.790.660.000 dan penyerahan bantuan Jaringan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) untUK Desa Bali Loki sebesar Rp 2.988.000.000 untuk melayani 600 jiwa.

Peninjauan Rice Milling Unit dan UV Dryer di Sumba Tengah

Usai melakukan kunjungan di SMA Negeri 1 Lamboya Kabupaten Sumba Barat, Gubernur bersama rombongan kemudian menuju Desa Dameka Kecamatan Katikutana Selatan Kabupaten Sumba Tengah untuk meninjau Rice Milling Unit (RMU) dan Ultra Violet (UV) Dryer.

Pada kesempatan tersebut Gubernur mengungkapkan, RMU dan UV Dryer dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik untuk  pertanian.

“Ini sangat baik dengan ketesediaan RMU dan UV Dryer bisa menunjang kinerja petani dan saya harap bisa digunakan semaksimal mungkin untuk peningkatan produktivitas pertanian,” kata Gubernur.

Kepala Dinas Pertanian Sumba Tengah Umbu P. Kari mengungkapkan Rice Milling Unit dan UV Dryer di Sumba Tengah totalnya ada 8 unit.

“Ini berasal dari Dana DAK Tahun Anggaran 2022 yang dialokasikan ke Kabupaten Sumba Tengah dengan 5 unit untuk sarana pasca panen dan 3 unit untuk pengembangan lumbung pangan,” ungkap Umbu.

“RMU ini sangat bagus dan sudah sangat modern sehingga bisa menghasilkan beras dengan  kualitas premium. UV Dryer ini sebagai solusi pengering dan sangat bermanfaat karena disaat hujan seperti ini bisa tetap menjaga suhu panas untuk pengeringan. Petani jagung dan petani padi sangat terbantu dengan UV Dryer ini,” kata Umbu.

Ia menambahkan, dengan UV Dryer ini masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk menjadwalkan penanaman yang akan dipanen pada saat musim hujan. Jadi petani tidak ragu atau takut lagi  panen pada saat musim hujan karena UV dryer sudah bisa membantu. (HT)