Kelompok Bahan Makanan jadi Pemicu Inflasi Gabungan Tiga Kota di NTT

oleh -1151 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kelompok pengeluaran pemberi andil terbesar dalam pembentukan Inflasi Gabungan Tiga Kota di NTT bulan Maret 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,58 persen. Sedangkan komponen bahan makanan memberikan andil sebesar 0,52 persen.

Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira B. Kale mengatakan, Inflasi Bulanan (Month-to-month/MtM) Gabungan 3 Kota Inflasi di Nusa Tenggara Timur pada Maret 2023 mengalami Inflasi sebesar 1,26 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,19 pada Bulan Februari 2023 menjadi 114,61 pada Bulan Maret 2023.

Dijelaskan, inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks harga pada 8 dari 11 kelompok pengeluaran. Untuk Inflasi tahun ke tahun (Year-on-year/YoY) Gabungan 3 Kota Inflasi di NTT Maret 2023 adalah sebesar 6,57 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 107,54 pada Maret 2022 menjadi 114,61 pada Maret 2023.

Dikatakan, untuk Inflasi MtM kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar adalah kelompok transportasi yang naik sebesar 3,40 persen, diikuti oleh naiknya indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,71 persen.

Sedangkan untuk Inflasi YoY, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan terbesar adalah kelompok transportasi sebesar 21,51 persen diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,90 persen.

Lebih lanjut kata dia, pada bulan Maret 2023 Gabungan 3 Kota Inflasi Nusa Tenggara Timur secara agregat mengalami Inflasi sebesar 1,26 persen, searah dengan yang terjadi pada tahun sebelumnya yaitu bulan Maret 2022 dimana Gabungan 3 Kota Inflasi Nusa Tenggara Timur mengalami Inflasi sebesar 0,15 persen.

Untuk diketahui gabungan 3 Kota Inflasi di NTT pada Maret 2023 mengalami Inflasi YoY sebesar 6,57 persen yang lebih rendah dibandingkan Februari 2023 yang mencapai 5,41 persen. Tapi dibandingkan Inflasi YoY Maret 2022 yang sebesar 2,89 persen, Inflasi YoY Maret 2023 mengalami peningkatan yang sangat tinggi. (Hiro Tuames)