Gubernur VBL Tinjau Lokasi Rumah Produksi Pakan Ternak Lokal di Ngada

oleh -166 Dilihat

Suara-ntt com, Bajawa-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Bupati Ngada Andreas Paru dan Wakil Bupati Ngada Raymundus Bena melakukan peninjauan Lokasi Rumah Produksi Pakan Ternak di Desa Bomari Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada pada Kamis, 18 Mei 2023.

“Salah satu konsen atau perhatian kita adalah peningkatan produksi pakan ternak,”ungkapnya.

Gubernur NTT mengatakan, pengeluaran terbesar seorang peternak adalah pakan ternak itu sendiri. Pengeluaran pakan ternak untuk Pulau Flores saat ini mencapai Rp 550 miliar dan secara keseluruhan Provinsi NTT membutuhkan Rp 1,1 triliun untuk membeli pakan ternak dari luar Provinsi NTT.

“Hari ini kita patut memberikan apresiasi Bagi Rumah Produksi Ternak di Desa Bomari ini karena walaupun produksinya disini masih kecil tetapi kita telah memulai langkah untuk membantu mengurangi jumlah uang yang keluar dari Provinsi NTT ke Provinsi lain dalam pembelian pakan ternak,”kata dia.

Gubernur VBL juga mendorong agar setiap desa punya rumah produksi pakan yang dikelola dengan baik dan memiliki standar produksi supaya pakan yang dihasilkan juga berkualitas dan diterima pasar. Dalam hal ini Gubernur VBL mendorong agar peningkatan produksi pakan ternak lokal dapat terus ditingkatkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Saya harapkan setiap desa memiliki Rumah Produksi Pakan Ternak dan perlu diperhatikan juga bahan baku pembuatan pakan harus diambil dari petani-petani lokal dengan harga yang wajar dan tidak merugikan serta tetap memperhatikan kualitas yang sudah ditetapkan rumah produksi pakan,”ujar Gubernur.

Gubernur VBL mengarahkan agar pakan ternak yang dihasilkan dijual dengan harga yang sesuai kepada para peternak sehingga bisa terciptanya kesejahteraan baik bagi para petani, peternak maupun rumah produksi pakan.

Sementara itu Pembina Pelaku UMKM Rumah Produksi Pakan Ternak di Desa Bomari, Wasdwi Supriaji menjelaskan dengan mengelola rumah produksi pakan ternak keuntungan mencapai 25-30 persen sedangkan untuk petani yang menyediakan bahan baku pakan bisa mendapatkan keuntungan lebih jika dijual di rumah produksi pakan ternak ini.

Lebih lanjut Wasdwi Spriaji menjelaskan segala upaya yang dilakukan guna mewujudkan kemandirian pakan ternak serta untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus petani. (HT)