Total Aset Koperasi Sangosay Kini Capai Rp 1,97 Triliun

oleh -312 Dilihat

Suara-ntt com, Bajawa-Memasuki usia ke-40 tahun jumlah total aset Koperasi Sangosay kini mencapai Rp 1,97 triliun dan memiliki 111.163 anggota.

Ketua Kopdit Sangosay, Jemi Milo Rato mengungkapkan pertumbuhan dan perkembangan Sangosay tidak terlepas dari dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota se-NTT.

“Kopdit Sangosay sangat membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah melalui regulasi kondusif dan kebijakan suportifnya supaya Kopdit Sangosay dan koperasi-koperasi lainnya bertumbuh untuk menjadi mitra pemerintah
dalam pemberdayaan masyarakat,”ungkap Jemi Milo Rato pada saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan Pancawindu Tahun Buku 2022 Koperasi Kredit (Kopdit) Sangosay di Aula Jhon-Thom Bajawa, Kabupaten Ngada pada Jumat, 19 Mei 2023.

Sementara Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, Provinsi NTT ke depan akan menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat apabila bisa dengan maksimal mengelola segala potensi kekayaan yang dimiliki.

“Provinsi NTT ini tidak miskin, hanya saja belum mampu mengelola kekayaannya secara optimal dan tingkat ketergantungan dengan provinsi lain masih sangat tinggi”, jelas Gubernur VBL.

Dia meminta Kopdit Sangosay untuk mampu menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Gubernur mendorong agar semua pihak dapat bersinergi dalam hal ini untuk meningkatkan produksi bahan makanan di Provinsi NTT sendiri agar tidak lagi tergantung dari provinsi lain.

Ia menjelaskan pengalaman pelaksanaan KTT ASEAN SUMMIT di Labuan Bajo, dimana kebutuhan telur dan daging ayam yang masih harus dipasok dari luar Provinsi NTT.

“Pelaksanaan KTT ASEAN SUMMIT, kita dihadapkan dengan masalah serius dimana ketersediaan kebutuhan makanan seperti telur dan daging ayam masih belum mencukupi sehingga harus dipasok dari provinsi lain,”tutur Gubernur VBL.

“Kekurangan itu terjadi karena peternak kita sedikit, serta pakan ternaknya masih dipasok dari provinsi lain sehingga telur dan daging yang tersediapun harganya sama bahkan lebih mahal dari telur dan daging ayam yang di pasok dari provinsi lain,”ungkapnya.

“Hari ini saya mengajak Kopdit Sangosay untuk mengisi _supply chain_ pariwisata khususnya pada pertanian dan peternakan yang saat ini telah dan terus melangkah maju,”tambahnya.

Lebih lanjut dia mengajak Kopdit Sangosay dan para anggotanya untuk mulai serius memikirkan pegembangan pertanian dan perternakan khususnya penyedian pakan ternak untuk memenuhi kebutuhan para peternak dalam menyuplai telur dan daging di Provinsi NTT.

“Saya ajak Kopdit Sangosay dan para anggotanya mulai serius berpikir untuk mengembangkan pertanian, mulai serius memproduksi pakan ternak lalu mengembangkan peternakan, seluruh anggota yang ada harus mampu pastikan kebutuhan telur dan daging di Pulau Flores tidak harus diambil dari provinsi lain,”ujarnya.

“Selain itu, sistem kreditnya juga diarahkan dan didorong untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pihak gereja agar fokus pada produksi pakan ternak ayam dan babi,”jelasnya.

Gubernur VBL juga mengarahkan Kopdit Sangosay untuk memfasilitasi dan memberikan pelatihan kepada para anggotanya untuk diarahkan menjadi pengusaha pertanian dan peternakan. Dan kepada para anggota Kopdit Sangosay, Gubernur juga berharap untuk memakai produk pertanian maupun peternakan yang dihasilkan oleh para anggota kopdit Sangosay itu sendiri.

Dalam Kunjungan Kerja terakhir di Kabupaten Ngada ini juga Bapak Gubernur beserta rombongan didampingi Bupati dan Wakil Bupati Ngada juga menyempatkan diri untuk menyaksikan Tinju Adat (sagi) di Dusun Turewaso, Desa Libunio, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. (HT)