Sekitar 66,09 Persen Petani di NTT hanya Tamatan SD

oleh -284 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) ada sekitar 66,09 persen petani di NTT hanya tamatan pendidikan sekolah dasar (SD).

“Petani kita di NTT sekitar 66,09 persen hanya pendidikan SD ke bawah. Jadi pendidikan kita sangat rendah. Dengan demikian bagaimana mereka bisa mengadopsi teknologi atau melakukan inovasi-inovasi. Ini menjadi kendala yang dihadapi oleh petani kita,”kata Statistisi Madya BPS Provinsi NTT, I Gede Made Suwartana pada sosialisasi Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST2023) bersama wartawan dan petani di Lantai dua gedung BPS NTT pada Selasa,16 Mei 2023 lalu.

Suwartana mengatakan, produktivitas hasil pertanian masih rendah karena petani di Nusa Tenggara Timur jumlahnya masih sedikit menggunakan teknologi atau hanya sekitar 6,73 persen.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) NTT  menyebutkan persentase petani yang menggunakan Teknologi Pertanian (Mekanisasi dan Lainnya) di NTT pada 2018 sebesar 6,73 persen.

Kondisi pertanian di NTT terdapat petani yang bekerja di bawah 35 jam dalam seminggu masih mendominasi yaitu sekitar 75,44 persen dari total pekerja di sektor ini.

Hal tersebut menunjukkan produktivitas petani yang masih rendah jika diukur dari jumlah jam kerja.

“45,43 persen petani kita mengusahakan lahan di bawah setengah hektar atau petani gurem dan pada tahun 2021, terdapat 66,09 persen pekerja di sektor ini yang memiliki pendidikan SD ke bawah,”ungkapnya.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Petani di NTT didominasi oleh petani berumur 45 tahun ke atas yang mencapai 43,71 persen, sementara persentase Ruta Tani Miskin sebesar 26,32 persen berdasarkan Susenas 2021.

Kemudian sektor pertanian juga menyerap tenaga kerja paling tinggi sebesar 49,36 persen dibanding sektor lain di NTT. (Hiro Tuames)