Kemeskes Paparkan Kebijakan Penurunan Stunting di NTT

oleh -111 Dilihat

Suara-ntt.com, Ba’a-Kementerian Kesehatan (Kemenkes)Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi memaparkan kebijakan dalam penurunan Stunting di Provinsi NTT.

Endang Sumiwi mengungkapkan bahwa anak-anak akan tumbuh dengan kecepatan tumbuh yang sama jika kebutuhan kesehatan dan lingkungannya tercukupi.

“Anak-anak akan tumbuh dengan kecepatan tumbuh yang sama dimanapun dia lahir, dimanapun dia berada, kalau kebutuhan-kebutuhan kesehatannya dan lingkungan kebutuhannya tercukupi. Anak itu mau lahir dimanapun, dia tumbuh dengan kecepatan yang sama,”jelas Dirjen Kemenkes ini dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan di Kabupaten Rote Ndao pada 5-6 Juni 2023.

Dirjen Kesmas RI ini menjelaskan bahwa saat ini telah terjadi sebuah transformasi kesehatan dimana yang perlu dilakukan saat ini adalah upaya pencegahan daripada pengobatan termasuk upaya pengentasan stunting.

“Salah satu bagian transformasi kesehatan adalah kita mau menggeser bukan pengobatan tetapi pencegahan yang diutamakan, jadi kita tidak menunggu stunting, karena kalau menunggu stunting maka pengobatannya akan lebih mahal”, paparnya.

“Untuk intervensinya yang pertama untuk remaja putri. Pesannya adalah memastikan remaja putri kita tidak anemia dan sudah ada juga program minum tablet tambah darah di sekolah dan pastinya harus makan makanan yang bergizi. Karena masih ada malaria, maka dianjurkan untuk memakai kelambu. Siswi SMP-SMA sederajat juga harus melaksanakan kegiatan aksi bergizi yang sudah diluncurkan tahun lalu oleh Pak Menkes dan sudah berjalan”.

“Sasaran kedua adalah ibu hamil, dimana ibu hamil (bumil) tidak boleh mengalami anemia dan hemoglobinnya harus diatas 11, bumil harus mendapat makanan tambahan, ibu hamil harus periksa sebanyak 6x pada saat kehamilan dan karena masih ada malaria, maka dianjurkan untuk memakai kelambu. Semua ini dibungkus dalam gerakan Bumil Sehat yang diluncurkan oleh Pak Menkes di Kota Kupang tahun 2022 lalu. Yang terakhir untuk balita terus diukur dan ditimbang setiap bulan dan harus kita pastikan berat badannya harus selalu naik, imunisasinya lengkap, minum obat cacing dan karena masih ada malaria, maka dianjurkan untuk memakai kelambu,”tambahnya. (HT)