Maulid Nabi, IAKN yang “Unik” dan Tantangan PAK

oleh -309 Dilihat

Oleh : Valerius P. Guru

(Alumnus Pascasarjana IAKN Kupang)

Suara-ntt com, Kupang-UMAT Muslim sejagat kemarin merayakan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW. Ini hari yang sangat istimewa bagi umat Islam. Diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal setiap tahunnya, ini merupakan tanggal kelahiran Rasulullah SAW di Kota Mekah. Karena merupakan hari yang istimewa maka Maulid Nabi dijadikan hari libur nasional setiap tahunnya. Dan tahun ini Maulid Nabi diperingati pada Kamis, 28 September 2023.

Lalu muncul pertanyaan reflektif apa sesungguhnya makna, tradisi peringatan dan hikmah di balik perayaan Maulid Nabi? Perayaan ini (Maulid Nabi) menjadi ajang untuk mengenang jasa-jasa serta ajaran-ajaran yang telah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Melalui perayaan ini, umat Islam diingatkan untuk menjadikan teladan Nabi Muhammad sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Ada lima makna peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yakni pertama, bermakna rasa syukur; kedua, mengingat perjuangan Nabi Muhammad; ketiga, sebagai dzikir dan doa. Salah satu manfaat dari mengumandangkan shalawat kepada Rasulullah SAW adalah mendapatkan syafaat di akhirat kelak. Doa, salawat, dan zikir kepada Nabi Muhammad sebagai bentuk meneladani sifat-sifat dan akhlak terpuji baginda. Sifat tersebut yaitu siddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas); keempat sebagai bentuk syiar Islam yang menguatkan aqidah umat Islam; dan kelima, memahami Silsilah Keluarga Nabi Muhammad.

Ibunda Rasulullah bernama Aminah, ayahnya bernama Abdullah yang meninggal saat Rasulullah masih di dalam kandungan. Kemudian, pamannya bernama Abu Thalib yang berbeda keyakinan dengan Rasulullah. Kendati begitu, Abu Thalib selalu mendukung dakwah yang dilakukan Rasulullah, karena ia yakin Islam membawa kebaikan. Istri tercinta Rasulullah bernama Khadijah Radhiyallahu ‘anha, sebelum berumah tangga Rasulullah bertemu beliau sebagai rekan bisnis. Anaknya bernama Fatimah yang menikah dengan sahabat Nabi Muhammad bernama Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan mereka, lahirlah cucu Rasulullah bernama Hasan dan Husein.

Sedangkan hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW yang dapat dipetik antara lain pertama, kedermawanan serta kemurahan hati Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan dan murah hati. Kedua, kesederhanaan. Nabi Muhammad mengajarkan kepada kita semua, agar tidak terlalu terpaku pada materi dan menjalani kehidupan sederhana dengan penuh rasa syukur. Ketiga, keadilan. Nabi Muhammad SAW menjadi contoh paling sempurna sebagai seorang pemimpin yang adil. Hikmah yang dapat kita ambil adalah, pentingnya memperlakukan semua orang secara adil, tanpa memandang suku, ras, dan agama. Keempat, ketekunan. Walau menghadapi berbagai cobaan dan tantangan dalam menjalani kehidupannya, Nabi Muhammad SAW tetap bersikap sabar dan tekun dalam menjalani tugas-tugasnya. Ini mengajarkan kepada kita semua, agar tetap teguh dan bersabar dalam menghadapi ujian kehidupan ini. Dan kelima, rasa cinta dan kasih sayang. Hikmah terbesar dari semua adalah pesan cinta dan kasih sayang yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Hal ini merupakan dasar dari ajaran Islam.

IAKN yang ‘Unik”

Selanjutnya muncul lagi pertanyaan menggelitik apa hubungan antara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan IAKN Kupang ? Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang sehari sebelum peringatan Maulid Nabi SAW, pada Rabu, 27 September 2023 merayakan dan memestakan ulang tahun ke 16. Meski Dies Natalis tersebut digelar di depan kompleks kampus di Jalan Tajoin Tuan Kelurahan Naimata Kota Kupang namun sangat terasa khidmat “dibalut” suasana canda penuh persaudaraan.

Hari ini, Jumat, 29 September 2023; Hotel Herper di Jalan Boulevard X nomor 11 Kelurahan Fatululi Kecamatan Oebobo Kota Kupang menjadi “saksi bisu nan abadi” perayaan wisuda yang ke IV tahun 2023. Almamater tercinta, IAKN Kupang akan “melepas-pergikan” 300-an lebih mahasiswa yang berasal dari Program Doktoral, Magister Pendidikan Agama Kristen dan para sarjana dari Pendidikan Agama Kristen, Musik Gerejawi dan Pendidikan Konseling. Sekilas nampak para wisudawan dan wisudawati plus orang tua dan sanak keluarga (meski dibatasi hanya dua orang yang menjadi pendamping) sangat bangga dan ikut “larut” dalam kebahagiaan menyaksikan prosesi wisuda.

Para wisudawan dan wisudawati ini “terpanggil” dan “terpilih” dari aneka latar belakang profesi, suku, agama, dan ras. Sebut saja misalnya ada Pastor (Pater Dr. Fritz Meko, SVD), para Pendeta yang datang dari beragam denominasi, ada juga yang beragama Islam dan sebagian dari “kami” yang beragama Katolik. Memang belum terlalu familiar atau dianggap lazim kalau ada mahasiswa yang beragama Katolik dan Muslim “datang” menuntut dan menimba ilmu di Kampus IAKN Kupang. Namun fakta berkata lain.

Hal ‘unik” dan istimewa lainnya adalah sosok Dr. Umar Ali, S.Pd.,M.Pd Lektor mata kuliah manajemen pendidikan yang kini dipercayakan menjabat Direktur Pascasarjana IAKN Kupang. Dari namanya sangat jelas bahwa Umar Ali pasti beragama Islam. Namun sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berbasis Agama Kristen; tidak ada “masalah” selama tidak ada aturan yang melarangnya. Karena setiap anak bangsa memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama untuk mencerdaskan anak bangsa termasuk yang ada di Provinsi Nusa Terindah Toleransi (NTT).

Tantangan PAK

Harus diakui bahwa era revolusi industri 4.0 telah mengubah cara berpikir kita tentang pendidikan. Berubah bukan hanya cara mengajar tetapi jauh lebih penting adalah perubahan dalam perspektif konsep pendidikan itu sendiri. Mengembangkan soft skill dan transversal skill, serta keterampilan berguna dalam banyak situasi kerja seperti keterampilan interpersonal, hidup bersama, kemampuan menjadi warga negara yang berpikir global, serta literasi media dan informasi.

Pengembangan kurikulum pun harus mampu mengarahkan dan membentuk peserta didik yang siap menghadapi era revolusi industri dengan penekanan pada bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM), serta berkarakter. Pendidikan karakter tentunya tidak terlepas dari adanya praktek Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang berlandaskan kebenaran Alkitab.

Karena manusia diciptakan segambar dengan Allah (Kej. 1:27) maka salah satu materi pelajaran PAK harus diajarkan untuk memandang orang lain dengan kasih dan penghormatan tanpa membeda-bedakan latar belakang, keadaan fisik, pendidikan, jenis kelamin, suku, agama, ras, maupun status sosial ekonomi. Manusia harus saling mengasihi, karena Allah adalah kasih (Yoh. 13:34; 1Yoh. 4:7-8). Rasul Paulus juga mengajarkan agar orang Kristen mengasihi dengan tulus dan hidup harmonis dengan semua orang (Rm. 12:9,21). Ini diteladankan sendiri oleh sang Guru Agung, Tuhan Yesus yang menjalin relasi dengan siapa pun.

Di titik ini tentu kita semua sependapat bahwa pembangunan relasi tidak boleh dilakukan hanya melalui piranti teknologi. PAK harus mengajarkan pembangunan relasi dengan cara konvensional. Media sosial dan aplikasi pengirim pesan harus diajarkan hanya sebagai pelengkap perjumpaan manusia secara nyata dan tatap muka. Rasul  Yohanes mengatakan pertemuan secara langsung dengan jemaat lebih baik daripada surat tertulis, sebab menyempurnakan sukacita (2 Yoh. 12).

Selamat memperingati Maulid Nabi SAW. Apresiasi dan proficiat untuk Kampus IAKN Kupang serta para wisudawan dan wisudawati tercinta. Terus berjuang untuk menjadi agen pembaharu dan penebar kasih bagi sesama manusia yang membutuhkan. Tuhan memberkati ! (*)