Sekitar 50 Persen Lebih Angkatan Kerja di NTT Berpendidikan Rendah

oleh -306 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Berdasarkan data  Badan Pusat Statistik (BPS) ada sekitar 50 persen lebih angkatan kerja di Provinsi NTT masih berpendidikan rendah dari jumlah penduduk sekitar 5 juta jiwa lebih. Selain itu terdapat sekitar 3,2 juta angkatan kerja yang sebagian besar adalah pengangguran.

“Ada sekitar 50 persen lebih angkatan kerja di NTT berpendidikan rendah. Hal ini yang mengakibatkan banyak kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh wirausahawan di NTT masih dalam kesulitan,”kata Kepala Dinas (Kadis) Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yoseph Rasi mewakili Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia Kalake ketika memberi sambutan dalam acara Temu Alumni Prakerja Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) di Hotel Neo Aston Kupang pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Yos Rasi menjelaskan NTT dikenal
sebagai daerah kepulauan dimana memiliki banyak potensi besar yang belum dikelola dengan baik. Dan hal itu menjadi tantangan tersendiri yang dihadapi angkatan kerja di Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, kehadiran PT. Global Edukasi Talenta Inkubator atau LPK GETI Incubator dalam program kegiatan prakerja menjawab keterbatasan yang ada.

Dia mencontohkan di NTT banyak sekali  produk kain tenun ikat hanya mengalami kendala dalam memasarkan produk tersebut karena pemerintah belum mampu menyiapkan pasaran.

“Kita punya banyak produk kain tenun ikat hanya kendalanya dalam pemasaran. Karena kita tahu pemerintah belum menyiapkan dengan baik. Belum lagi dengan faktor alam yaitu kekeringan yang mengakibatkan para petani gagal panen,”ungkapnya.

Untuk diketahui PT. Global Edukasi Talenta Inkubator atau LPK GETI Incubator menggelar Temu Alumni Prakerja Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 200 orang, mengangkat topik membangun interaksi dan dialog antara pemerintah daerah, kalangan bisnis, akademisi, media, masyarakat, dan alumni Kartu Prakerja.

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran mengenai Program Kartu Prakerja dengan misinya yaitu lifelong learning (Belajar Sepanjang Hayat) serta kebermanfaatannya.

Pertemuan ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap suksesnya Program Kartu Prakerja yang mampu memperluas kebermanfaatan program ke seluruh daerah, serta mendukung program lifelong learning bagi seluruh masyarakat.

Direktur Umum dan Hukum Program Kartu Prakerja Sidiq Juniarso mengatakan, Program Kartu Prakerja dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo melalui peraturan presiden yang menjadi tongkat awal kartu kerja ini ada.

Program kartu Prakerja bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, daya saing dan berwirausaha bagi penerima kartu prakerja. Program ini di desain sesuai dengan kebutuhan sang penerima kartu prakerja. Sejak 2020 sudah ada sekitar 20 juta penerima kartu prakerja dan program kartu Prakerja ini juga menyediakan beasiswa dan terhubung dengan berbagai lowongan-lowongan pekerjaan,” kata Sidiq Juniarso.

Lebih lanjut kata dia, sejak tahun 2020, LPK GETI Incubator telah ditunjuk oleh MPPKP (Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja) sebagai salah satu Lembaga Pelatihan dalam program pemerintah yaitu Program Kartu Prakerja.

Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja terkena PHK, dan/atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

Dalam 4 tahun terakhir, lembaga ini telah melatih lebih dari 400.000 siswa di bidang pemasaran digital.

Suksesnya program kartu prakerja yang mampu memperluas kebermanfaatan program ke seluruh Tanah Air, serta mendukung program lifelong learning bagi seluruh masyarakat, bagian dari alasan pertemuan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Kupang Thomas Dagang mewakili Penjabat Wali Kota Kupang menyampaikan terima kasih kepada LPK GETI Incubator yang telah menyerap para angkatan kerja di Kota Kupang.

“Saya bersyukur dan berterima kasih dengan adanya program kartu prakerja yang bekerja sama dengan LPK GETI Incubator yang sudah menyerap saudara-saudara saya ini untuk bisa bekerja,” ungkap Thomas Dagang

Dalam acara tersebut dilakukan penyerahan beasiswa sebesar Rp 250 juta kepada para alumi prakerja. (Hiro Tuames)