Suara-ntt com, Kupang-PT. Global Edukasi Talenta Inkubator (LPK GETI Incubator) salut dengan para pekerja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang begitu gigih dan bertanggung jawab dalam menekuni pekerjaannya. Bahkan mereka tidak akan balik ke kampung halaman jika belum sukses atau berhasil di tanah rantau.
“Jiwa dan krakter orang NTT untuk bekerja jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain di Indonesia bahkan mereka tidak akan pulang ke kampung halamannya jika belum sukses,”kata Direktur Akademik, Inkubasi, dan Bisnis LPK GeTI Incubator, Divera Wicaksono dalam acara Temu Alumni Prakerja Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) di Hotel Neo Aston Kupang pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Divera Wicaksono menceritakan ketika berkunjung ke negara Jepang dan menyambangi beberapa perusahaan ternama yang bergerak di bidang makanan dan pertanian dirinya tidak menyangka ternyata banyak tenaga kerja Indonesia di Jepang.
“Dan mereka sangat salut dengan para pekerja Indonesia khususnya dari NTT dibandingkan dengan daerah lain karena jiwa dan krakter bekerja jauh lebih tinggi,”ucapnya.
Ia merasa bangga karena pihaknya dipercayakan sebagai mitra pemerintah melalui Program Kartu Prakerja yang dicetuskan Presiden Jokowi untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kerja ke seluruh Indonesia termasuk di NTT.
“Ke depan kami yakin bisa melanjutkan pelatihan dan pendampingan kerja bagi masyarakat,”ungkapnya.
Dikatakan, sejak tahun 2020, LPK GETI Incubator telah ditunjuk oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) sebagai salah satu Lembaga Pelatihan dalam program pemerintah yaitu Program Kartu Prakerja.
Dijelaskan, Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja terkena PHK, dan/atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Lebih lanjut kata dia, dalam 4 tahun terakhir, lembaga ini telah melatih lebih dari 400.000 siswa di bidang pemasaran digital.
Suksesnya program kartu prakerja yang mampu memperluas kebermanfaatan program ke seluruh Tanah Air, serta mendukung program lifelong learning (Belajar Sepanjang Hayat) bagi seluruh masyarakat, bagian dari alasan pertemuan tersebut.
Untuk diketahui pertemuan tersebut dihadiri sekitar 200 orang, mengangkat topik membangun interaksi dan dialog antara pemerintah daerah, kalangan bisnis, akademisi, media, masyarakat, dan alumni Kartu Prakerja. (Hiro Tuames)
