Suara-ntt.com, Kupang-Kota KupangBadan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Suhadi, mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi NTT yang telah berhasil menghadirkan ekosistem pendidikan, termasuk perwakilan Kementerian Agama, DFAT, Pemda kabupaten/kota, LSM, Perguruan Tinggi, Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, dan Peserta didik pada kegiatan ini.
“Kami mengapresiasi upaya Program INOVASI dan mitra non-pemerintah dalam mencari solusi lokal untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar di NTT. Kolaborasi ini adalah contoh nyata bagaimana prinsip Merdeka Belajar dapat diimplementasikan dalam konteks daerah dengan tantangan unik,” kata Suhadi.
Untuk diketahui Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menggelar acara Kemitraan untuk Pembelajaran yang ke-5 Nusa Tenggara Timur di di Hotel Aston pada Senin, 9 Oktober 2023. Acara ini mengangkat tema “Merayakan Keberhasilan Kemitraan dalam Pendidikan di Bumi Flobamorata”.
Menurutnya, kolaborasi ini semakin dirasakan manfaatnya saat pandemi COVID-19. Situasi darurat mendorong semua pihak untuk memperkuat gotong royong. Kobolarasi yang baik antara kementerian, provinsi, daerah, universitas, dan komunitas pada akhirnya mempercepat pemulihan pembelajaran.
Hasil studi bersama yang dilakukan Kemendikbudristek dan INOVASI selama tiga tahun, menunjukkan bahwa kurikulum yang fleksibel mendorong pemulihan pembelajaran dua kali lebih cepat dibanding kurikulum 2013.
Dijelaskan metode pembelajaran yang menggunakan asesmen diagnostik, pembelajaran berdiferensiasi, dan penyederhanaan kurikulum yang menitikberatkan pada kemampuan dasar esensial seperti literasi dan numerasi berkontribusi kepada pemulihan pembelajaran. Yang menggembirakan, faktor-faktor kunci ini menjadi karakteristik dan prinsip utama dalam Kurikulum Merdeka. Temuan tersebut dipublikasikan dalam buku “Bangkit Lebih Kuat: Studi Kesenjangan Pembelajaran” yang diluncurkan pada Selasa (26/9/23) di Kemendikbudristek, Jakarta.
Counsellor for Human Development, Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Hannah Derwent, mengatakan keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan kolaborasi yang terjalin antar berbagai pihak. Ia optimis kemajuan ini akan berlanjut dan mendorong semua pihak untuk terus bekerja sama demi pendidikan berkualitas bagi semua anak di NTT. (HT)