Kadis Lecky Koli Panen Jagung TJPS Pola Kemitraan di Kabupaten Kupang

oleh -192 Dilihat

Suara-ntt.com, Oelamasi-Penerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan panen jagung dari program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dengan pola kemitraan di dua kelompok tani (Koptan) di Kabupaten Kupang. Kedua kelompok tani tersebut antara lain Koptan Sehati dan Maju Bersama di lokasi yang berbeda pada Selasa, 24 Oktober 2023.

Untuk diketahui bahwa Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi NTT, Fredrick Lecky Koli melakukan panen jagung program (Pioner-21) TJPS Pola Kemitraan Non Kredit/mandiri MT. Asep 2023 di lokasi pertama yakni di Koptan Sehati seluas 5 hektare dengan produktivitas 8 ton/hektar yang berlokasi di Kelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.

Kemudian dilanjutkan panen jagung di lokasi kedua yakni Koptan Maju Bersama yang merupakan lahan pengembangan jagung hibrida kerjasama (Matching Fund) Universitas Brawijaya dan Universitas Nusa Cendana dengan Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT seluas 10 hektar namu yang dikembangkan kelompok itu hanya seluas 3 hektare.

Setelah melakukan panen jagung, Kadis Lecky Koli didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Nixon Balukh dan Kepala UPTD Perbenihan TPH, Semy Kefi melakukanTemu Lapang bersama kelompok tani Sehati, para Penyuluh Pertanian dan para Pendamping Lapangan (PL) TJPS Kabupaten Kupang.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Koli dalam diskusi tersebut menyampaikan terima kasih kepada Kelompok Tani Sehati yang sudah membuat langkah perubahan dengan mengoptimalkan sumber air yang ada untuk menanam jagung di musim kering.

Dia memberikan apresiasi atas produktivitas yang dicapai. Hasil ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan serta pola tanam padi-jagung-padi terus dilaksanakan dengan lebih luas lagi. Disamping itu juga dilakukan proses pasca panen dan dijual karena harga jagung sekarang cukup baik.

Pada sisi lain Lecky Koli juga mengarahkan Kelompok Tani Sehati agar juga mulai bisa memanfaatkan biomasa jagung dan hasil jagung pipilan untuk membuat pakan ternak ayam dan memelihara ayam untuk menunjang diversifikasi usaha dan diversifikasi sumber pendapatan.

Kemudian mantan Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT ini bersama rombongan melanjutkan kegiatan serupa ke Desa Manusak Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.

Kegiatan panen bersama ini dihadiri Prof. Roy Nendissa mewakili Brawijaya-Undana, dan yang mewakili Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang.

Setelah panen bersama dilanjutkan dengan kegiatan Temu Lapang yang dihadiri oleh Penyuluh Pertanian, Pendamping Lapangan TJPS, Kelompok Tani Maju Bersama, Kelompok Tani Sama Rasa dan para mahasiswa MBKM dari Brawijaya dan Undana. Prof. Roy Nendissa dalam sambutannya menyampaikan kegiatan kerjasama pengembangan jagung hibrida ini untuk mendukung program TJPS Pola Kemitraan sekaligus mendukung pengembangan perbenihan jagung hibrida untuk memenuhi kebutuhan di NTT secara mandiri.

Diskusi tersebut dipandu oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Provinsi NTT, Nixon Balukh menyampaikan bahwa kegiatan kerjasama jagung hibrida ini menggunakan varietas Nusa-1 dan dilaksanakan dalam 3 pola yaitu perbenihan Parental seluas 2 Ha, perbenihan F1 seluas 4,7 ha dan areal pengembangan seluas 10 hektare.

Ketua Kelompok Tani Sama Rasa Edi Markus menyampaikan bahwa perbenihan jagung hibrida merupakan upaya yang baik agar pihaknya bisa menproduksi benih sendiri dan kelompok Tani Sama Rasa siap menjadi pelaksana dan siap mendukung pengembangan perbenihan jagung hibrida lebih lanjut.

Perwakilan kelompoktani Maju Bersama, Floris menyampaikan bahwa mereka siap menanam jagung akan tetapi masalahnya adalah pada pembagian air yang masih belum diatur dengan baik sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan luasan yang bisa ditanam.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Fredrick Lecky Koli dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Brawijaya dan Undana yang bermitra dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT untuk mendukung TJPS Pola Kemitraan dan pengembangan benih jagung hibrida.

Lecky Koli juga memberikan apresiasi atas produktivitas 10 ton/hektare dari hasil ubinan yang dilakukan. “Mari kita terus bekerjasama untuk mengambangkan menjadi industri benih jagung hibrida dan kemandirian benih jagung hibrida di NTT,”kata Lecky Koli.

Lebih lanjut dia meminta para petani/kelompok tani agar tetap terus melakukan penanaman jagung dimusim kering. “Untuk luasan lahannya ditambah lagi dan nanti Dinas akan mendukung dengan pengolahan lahan, alat tanam jagung dan pemipil jagung,”ungkapnya. (Nixon Balukh/HT)