Presiden Jokowi Ajak Masyarakat NTT Terus Menanam Cendana

oleh -262 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk terus menanam tanaman endemik Cendana sebanyak-banyaknya.

“Saya ajak kita semua untuk tanam terus tanaman-tanaman endemik ini di NTT. Ini (cendana, red) sudah masuk ke Appendix II, yang perlu kita lindungi,”kata Jokowi kepada wartawan usai melakukan penanaman Cendana di samping rumah jabatan Gubernur NTT pada Rabu 6 Desember 2023 pagi.

Menurutnya, kegiatan tanam yang dilaksanakan hari ini sebagai simbol dan ajakan kepada masyarakat, bahwa tanaman endemik Cendana NTT harus ditanam sebanyak-banyaknya.

“Kita tanam sebagai simbol, bahwa tanaman endemik NTT Cendana itu harus ditanam sebanyak-banyaknya lagi,” ungkap Jokowi didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya.

Presiden mengatakan, pohon Cendana termasuk tanaman endemik di Nusa Tenggara Timur sehingga harus perlu dijaga dan dilindungi.

“Tanaman-tanaman endemik NTT yang dikategorikan Appendix 1 dan 2 perlu dirawat dan dijaga,” katanya.

Diketahui, Appenberisi Daftar tumbuhan dan satwa yang berdasarkan CITES termasuk ke dalam golongan mendekati kepunahan sehingga pemanfaatan spesies tersebut perlu perlakuan internasional yang sangat ketat. Melarang pemanfaatan internasional yang berasal dari alam untuk tujuan komersial.

Sedangkan Appendix II memuat Daftar tumbuhan dan satwa yang berdasarkan CITES, saat ini belum terancam punah, namun dapat menjadi terancam punah apabila diperdagangkan.

“Jadi yang namanya Cendana harus ditanam sebanyak-banyaknya,”ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noemmia NTT, Kludolfus Tuames mengatakan, tanaman yang disiapkan itu dibagi menjadi tiga kelompok jenis tanaman, seperti kelompok tanaman estetik, kelompok buah-buahan dan kelompok endemik.

Sementara benih yang disiapkan oleh BP-DAS Benain Noelmina dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTT adalah sebanyak 909 bibit tanaman, di atas lahan milik Pemerintah Provinsi NTT seluas 0,9 hektare. (Hiro Tuames)