Suara-ntt.com, Kupang-Dalam rangka penanaman pohon secara serentak se-Indonesia, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina menyiapkan 1.500 anakan pohon untuk ditanam di Oelsonbai Kelurahan Fatukoa Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 30 Desember 2023.
“Kita yang siapkan bibitnya sebanyak 1.500 anakan untuk ditanam dalam kegiatan penanaman serentak ini,” kata Kepala BPDAS Benain Noelmina, Dolfus Tuames kepada wartawan di lokasi penanaman serentak.
Dolfus mengatakan, penanaman pohon serentak se-Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya sebagai tindaklanjut atas arahan Bapak Presiden RI agar seluruh masyarakat melakukan penanaman pohon sepanjang musim penghujan.
Dikatakan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan memimpin langsung penanaman dari Provinsi Jawa Barat. Sementara di Provinsi Nusa Tenggara Timur dipimpin oleh Kepala Badan Standardisasi dan Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ary Sudijanto dan dihadiri oleh Komandan KOREM 161 Wira Sakti (Brigadir Jenderal TNI Febriel Buyung Sikumbang) dan jajaran, Danlanud Eltari Kupang (Marsekal Pertama TNI Djoko Hadipurwanto) dan jajaran, Danlantamal VII Kupang (Laksamana Pertama TNI I Putu Darjatna) dan jajaran, Kepala Dinas LHK Provinsi NTT dan jajaran, Para Kepala UPT KLHK di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan jajaran, Mahasiswa Politani Kupang Jurusan Kehutanan, Dharma Wanita UPT LHK NTT, Green Leadership Indonesia (GLI) dan Green Youth Movement (GYM) yang merupakan generasi muda pecinta lingkungan, masyarakat sekitar lokasi kegiatan penanaman.
Dijelaskan, keterlibatan para pihak di atas sebagai tanda bahwa menjaga dan memulihkan lingkungan hidup merupakan kewajiban semua pihak dan bentuk bersatunya semua potensi dan kekuatan bangsa dalam memulihkan lingkungan hidup.
Kemudian penanaman serentak ini merupakan kick off dari penanaman yang akan dilaksanakan selama musim penghujan ini diikuti oleh peserta yang menanam sebanyak kurang lebih 1.000 orang
Untuk diketahui bahwa Nusa Tenggara Timur memiliki Lahan Kritis seluas 580.731 ha dengan rincian 302.187,37 ha di dalam kawasan hutan dan 278.543,63 ha di luar kawasan hutan. Hal ini memerlukan penanganan seluruh pihak secara bersama-sama agar Nusa Tenggara Timur terhindar dari bencana hidrologis seperti kekeringan yang dapat berakibat pada bencana kemanusiaan.
“Ini merupakan salah satu upaya dalam untuk mengurangi lahan kritis tersebut adalah dengan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Dalam 2 (dua) tahun terakhir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan Rehabilitasi Hutan seluas 4.035 ha di Nusa Tenggara Timur, yaitu seluas 2.560 ha di tahun 2022 dan 1.475 ha di tahun 2023,”tulis Dolfus.
Pada penanaman serentak ini, ditanam sebanyak 1.500 tanaman pada areal seluas 2,5 ha yaitu Kelengkeng; Jambu Kristal; Jambu Bol; Jambu Mente; Kadimbil dan Pinang. Areal pelaksanaan penanaman serentak merupakan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Oelsonbai yang dikelola oleh Balai Penerapan Standard Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kupang pada zona pemanfaatan (blok buah-buahan). Secara administratif lokasi penanaman berada di Kelurahan Fatukoa Kecamatan Maulafa Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepala Badan Standardisasi dan Instrumen LHK dan tamu VIP menanam tanaman buah Jambu Bol (Syzigium malaccense). Pemilihan lokasi ini sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalan Refleksi Akhir Tahun yaitu agar penanaman dilanjutkan dengan pemeliharaan sehingga manfaat dari kegiatan dapat dirasakan dan mampu memenuhi pilar Ekologi, Ekonomi dan Sosial Masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan. Pertimbangan pemilihan lokasi ini antara lain : (1) Peningkatan Fungsi Hutan; (2) Menambah Tutupan Hutan; (3) Manfaat Ekonomi jangka menengah dan panjang; serta (4) Pelibatan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan hutan agar meningkatkan pasrtisipasi dan rasa memiliki dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan.
Direktorat Jenderal PDASRH melalui Balai Pengelolaan DAS Benain Noelmina memfasilitasi penyediaan bibit dari Persemaian Permanen Fatukoa Kupang sekaligus Kepala BPDAS Benain Noelmina memimpin persiapan lokasi penanaman dan teknis pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Pada kesempatan ini pula dilakukan penyerahan petikan SK Menteri LHK tentang Penetapan Green Ambasador yaitu Penyerahan SK Menteri LHK tentang Penetapan Green Ambassador yang merupakan kelanjutan dari Wisuda dan Pengukuhan Green Youth Movement menjadi Green Ambassador yang telah dilaksanakan pada tanggal 16 November 2023 di Jakarta secara luring dan daring, di mana Ibu Menteri LHK telah mewisuda Green Ambassador sebanyak 1.990 orang yang terdiri dari peserta Green Youth Movement sebanyak 1.979 orang dan 11 orang kader konservasi.
Sebagai informasi, Green Ambassador merupakan representasi dari interaksi KLHK kepada publik. Green Leadership Indonesia (GLI) merupakan program yang memfasilitasi anak muda sebagai penerus bangsa agar memiliki perspektif keadilan sosial dan lingkungan hidup dan keberpihakan kepada lingkungan hidup.
Sedangkan Green Youth Movement merupakan program pendidikan dasar gerakan lingkungan hidup yang disediakan sebagai wadah bagi para generasi muda untuk bertukar pengetahuan dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup. Kegiatannya mengusung konsep simpul belajar dengan mengadaptasi sistem berjejaring, yakni bentuk yang memusatkan pendidikan pada satu lokasi terpilih yang kemudian diakses oleh beberapa lokasi daerah berbeda di 34 Provinsi. ****