Mengenal Penyebab hingga Penanganan Stunting

oleh -284 Dilihat

dr. Freny Rosa Dupe, Mahasiswi Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi Undana

Suara-ntt.com, Kupang-Stunting kalau di masyarakat awam disebut pendek. Ada dua kemungkinan dari pendek, bisa karena keturunan pendek atau orang yang pendek karena masalah asupan yang kurang dan sifatnya kronis, jadi bila dikatakan stunting berarti orang tersebut pertumbuhan terganggu kemudian menjadi lebih pendek oleh karena asupannya yang kurang dan lama-lama menjadi sakit.

Tak selamanya ketika kedua orang tua pendek kemudian melahirkan anak yang pasti pendek. Ketika ibu yang pendek melahirkan anak yang beresiko stunting tapi jika pengasuhannya baik maka anak tersebut masih bisa lebih tinggi walaupun tidak sama tinggi dengan orang yang memang ibunya lebih tinggi namun ia bisa lebih tinggi dari ibu dan ayahnya yang pendek jika pengasuhan dan gizinya baik.

1.000 hari pertama kehidupan adalah proses kehidupan dari sejak pertemuan sel telur dan sperma hingga bertumbuh menjadi janin dan dilahirkan hingga usia bayi 2 tahun, periode ini adalah periode emas dari pertumbuhan dan perkembangan anak karena terutama pertumbuhan otak dan semua organ-organ dalam tubuh yang akan menjamin kehidupan di masa yang akan datang.

Oleh karenanya periode emas ini merupakan titik krusial, sehingga persiapan sebelum hamil menjadi penting.

Menimbang anak pada usia 5 tahun pertama penting karena kita akan memantau tumbuh kembang, tumbuh kembang berkaitan erat dengan gizi terutama pada masa anak dibandingkan faktor keturunan, karena faktor keturunan baru bisa terlihat dominan pengaruh pertumbuhannya pada masa remaja.

Sehingga jika terdapat kependekan pada masa anak berarti anak tersebut mengalami kurang gizi, karena jika gizinya baik dia tidak mungkin pendek, dia akan tumbuhnya bagus saat masa anak-anak dan baru pendek waktu remaja karena keturunan.

Tinggi badan diukur dengan alat yang disebut stadiometer atau mikrotoa dan pada anak-anak usia di bawah 2 tahun dengan papan yang juga disebut stadiometer, karena anak di bawah usia 2 tahun belum mengukur tinggi tetapi panjang badan. Berat badan khusus dengan timbangan anak dan bayi yang mampu mengukur sampai 100 gram.

Pengukuran antropometri menjadi penting karena wajib, jangan sampai masa emas terlewatkan, karena kesalahan saat itu tidak bisa diperbaiki kemudian.

Stunting ada dua, yakni primer dan sekunder (karena menderita sakit yang lain). Stunting primer yang penyebabnya semata-mata oleh karena kurangnya asupan makan dan pola asuh yang salah yang awalnya dikarenakan kurangnya perhatian orang tua kepada anak.

Hal ini bisa karena sosial-ekonomi, faktor kultural dan lain-lain, sehingga anak tidak mendapatkan makanan yang cukup, yang paling pertama terlihat duluan adalah peningkatan berat badannya tidak bagus, kalau sudah sampai peningkatan berat badan tidak bagus tanpa adanya faktor penyebab lainnya dan semata-mata karena faktor makanan, ini yang akan menjadi stunting primer yang disebabkan faktor makanan (kurangnya asupan makan), hal ini akan berujung pada kependekan.

Stunting sekunder biasanya ada penyakit lain yang menyebabkan anak itu tidak bisa tumbuh atau akibat suatu penyakit menyebabkan pertumbuhan anak itu terganggu. Oleh karena itu, bila anak sudah ada gejala nafsu makan tidak bagus atau tanda-tanda sakit, anak kelihatan tidak sehat seperti tidak lincah, anak jadi gampang nangis, takut, sosialisasi kurang bagus (seperti tidak happy).

Tidak ada protein baik ataupun jahat seperti pemahaman yang berkembang di masyarakat, tapi untuk anak yang perlu diperhatikan adalah anak tersebut toleran atau tidak terhadap protein tersebut. Ketika anak tidak toleran terhadap protein akan muncul gejala seperti habis makan sakit perut, atau gatal-gatal, atau tiba-tiba kembung, dan lain-lain.

Sebetulnya yang terbaik untuk anak adalah protein hewani, kenapa? Karena dalam makanan, walaupun makanan tersebut adalah sumber protein kadar proteinnya belum tentu 100 persen.

Misalnya protein tempe bandingkan dengan jamur, kacang ijo, ataupun daging ayam kandungan proteinnya tidak sama dan sumber hewani pada umumnya memiliki kandungan protein yang lebih tinggi serta komposisinya lengkap (asam amino lengkap dibandingkan protein nabati).

Protein terdiri dari asam-asam amino, jika pada sumber protein hewani memiliki asam amino yang lengkap, hal ini yang sering menyebabkan anak tidak toleran terhadap protein tersebut sehingga terpaksa menggunakan protein nabati.

Sebetulnya kalau nafsu makan anak bagus dan cara pemberian dan kualias makanan yang bagus tidak memerlukan suplemen. Suplemen tetap hanya bersifat menambahkan.

Sumber protein hewani tidak perlu yang mahal-mahal, telur bisa menjadi pilihan. Telur merupakan protein hewani terbaik untuk cegah stunting. Telur mengandung protein yang lengkap, hanya yang perlu diingat pada telur ada kandungan protein dan lemak yang kadang-kadang anak tidak toleran sehingga jika diberikan telur terus-menerus muncul reaksi alergi.

Dikatakan stunting bila tidak mencapai tinggi yang seharusnya, jika pola asuh sudah baik tetapi anak yang tidak toleran makanan maka perlu diagnosa dokter untuk evaluasi stuntingnya terkait stunting primer dan sekunder.

Anak ketika sudah kurang gizi maka nafsu makannya juga ikut terpengaruh (nafsu makan turun menjadi anak yang sulit untuk makan), perbaikan gizi akan membantu memperbaiki nafsu makan. Stunting bisa mengejar pertumbuhan hanya saja akibat stuntingnya yang sulit dikembalikan seperti misalnya pertumbuhan otaknya, perkembangan metabolisme organnya menjadi permanen dan tidak bisa diperbaiki, karenanya penting mencegah stunting terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. ***