Kelompok yang Menamakan Kaum Millenial Kota Kupang Sebut Kakak Ansy Lema Bukan Politisi ‘Karbitan’

oleh -197 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Kelompok yang menamakan kaum millenial Kota Kupang menyebut Yohanis Fransiskus Lema atau keren disapa dengan sebutan kakak Ansy Lema bukan politisi instan atau karbitan. Karena kakak Ansy Lema merintis dan berproses panjang untuk menjadi seorang politisi ulung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal itu disampaikan kelompok yang menamakan diri ‘Katong Ansy Lema’ dalam acara bertajuk ‘NTT Panggil Pulang Kaka Ansy’ yang di Celebes Resto & Cafe, Kota Kupang pada Minggu, 24 April 2024.

Kelompok pemuda dan millenial Kota Kupang itu mendeklarasikan dukungan bagi kakak Ansy Lema untuk maju dalam pemilihan Pilkada serentak 2024 sebagai bakal calon (balon) Gubernur NTT periode 2024-2029.

Juru bicara ‘Katong Ansy Lema’ Inset Gae
menyampaikan, alasan memberi dukungan kepada Politisi PDI Perjuangan itu karena dinilai memiliki rekam jejak (track record) yang paling baik di antara para tokoh yang hendak maju dalam kontestasi Pilkada NTT 2024.

“Untuk Pilkada 2024, kami secara khusus mengkaji track record sejumlah nama calon yang beredar. Hasilnya, kami menilai Kaka Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat untuk menduduki posisi NTT-01,”ungkap Inset Gae.

Dia menjelaskan, ada beberapa aspek rekam jejak yang menjadi titik tolak penilaian. Yang pertama adalah keberpihakan dan kepedulian pada berbagai masalah yang ada di NTT, termasuk soal pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menurutnya, sosok seorang Ansy Lema aktif memperjuangkan dan menyuarakan kepentingan NTT di level Pusat melalui posisinya sebagai anggota Komisi IV DPR RI.

“Contohnya, Kaka Ansy berada di garda depan dalam menyuarakan masalah Taman Nasional Komodo dan perlindungan Cagar Alam Gunung Mutis,”ungkap Inset.

Kemudian aspek kedua adalah pemahaman dan aksi nyata terkait kondisi sosial ekonomi masyarakat NTT. Dan sebagai politisi Ansy Lema menyadari bahwa peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan masyarakat NTT harus bertitik tolak dari perjuangan pada perbaikan standar hidup mayoritas masyarakat yang berprofesi sebagai petani, peternak, dan nelayan.

“Itulah alasannya Kaka Ansy di DPR terus menyuarakan dan mempopulerkan istilah Nelayan, Tani, Ternak sebagai definisi NTT. Perjuangan untuk wong cilik bukan sekadar slogan PDIP. Kaka Ansy mewujudkannya dalam aksi nyata,” paparnya.

Tidak berhenti pada menyuarakan aspirasi, sebagai anggota Komisi IV DPR RI, Ansy berperan besar dalam penyaluran berbagai jenis bantuan bagi kelompok-kelompok petani, peternak, dan nelayan maupun bagi kelompok masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah.

Aspek ketiga dalam rekam jejak positif Ansy Lema terkait integritas diri. Menurut Inset, integritas diri Ansy terlihat dari ketetapan hatinya untuk memegang idealisme dalam berpolitik. Dia tetap mempertahankan politik nilai yang diperjuangkan semasa masih menjadi aktivis ’98.

Kaka Ansy, secara konsisten memberikan laporan pertanggungjawaban kinerja sebagai anggota DPR RI Katong memilih pemimpin yang transparan dan punya integritas. Karena Integritas dan tranparansi adalah ciri karakter pemimpin antikorupsi.

“Saat ini kita masih kekurangan pemimpin berintegritas. Inilah integritas diri Kaka Ansy sekaligus nilai kepemimpinan yang membedakannya dari kebanyakan politisi lain,” tegas Inset.

Lebih lanjut Inset menambahkan, saat ini jumlah orang muda dan millenial di Kota Kupang yang mendeklarasikan dan mendukung Ansy Lema sebagai bakal calon Gubernur NTT periode 2024-2029 sebanyak 45 orang.

Dirinya berharap dengan adanya deklarasi pada saat ini, kaum pemuda dan milenial di kota lain di NTT juga bisa melakukan hal yang sama.

“Kita berharap kaum pemuda dan milenial di kota lainnya di NTT bisa melakukan hal yang sama untuk mendeklarasikan dan mendukung kakak Ansy Lema,”bebernya.

“Karena alasan ini, Katong menyimpulkan Kaka Ansy Lema sebagai figur yang paling tepat, komplet dan lengkap untuk memimpin NTT lima tahun ke depan,”jelasnya. ***